"Sayang, aku menunggumu sedari tadi"Christian tersenyum saat melihat kekasihnya keluar dari apartemennya. Alasan Christian tidak bisa memasuki apartemen kekasihnya adalah, karena Bella mengganti pasword pintunya semalam.
Bella hanya tersenyum tipis saat melihat kekasihnya yang telah menunggu didepan pintu apartemennya sedari tadi.
"Bagaimana kalau kita sarapan dulu sebelum kau bekerja?"tawar Christian sembari menatap kekasihnya yang hanya berjalan sambil menatap kedepan tanpa memandangnya, hingga mereka sampai di basement.
"Hari ini aku akan berangkat sendiri, kau lebih baik juga pergi ke kantor"Bella membuka pintu mobilnya dan bersiap untuk masuk, jika saja tangan Christian tidak menutup pintu mobil itu dengan cepat.
"Apa kau marah padaku?"nada suara Christian terdengar pelan
Bella menatap pria tampan yang telah menjadi kekasihnya selama 5 tahun itu.
"Aku hanya tidak ingin merepotkanmu Chris"Bella tersenyum lembut. Dan Christian sangat membenci senyuman yang sangat terlihat dipaksakan itu. Dia tau Bella masih sedih karena kejadian kemarin, ini semua karena wanita sialan itu!
Christian meraih tangan kekasihnya yang sangat pas didalam genggamannya.
"Sayang, apa kau masih teringat kejadian kemarin? Maafkan aku, itu semua salah-
"Sstt, itu bukan salahmu Chris"Bella meletakan telunjuknya dihadapan bibir tipis Christian.
"Tidak, itu salahku sayang. Itu adalah kesalahanku, maafkan aku, maafkan aku"diciuminya telapak tangan mungil itu dengan lembut dan hati-hati. Seolah tangan itu akan hancur jika Christian memperlakukannya tak hati-hati.
Bella menatap sendu pada pria dihadapannya, pria yang sangat dicintainya sepenuh hati.
"Sampai kapan Christian?"pertanyaan Bella membuat Christian membuka matanya dan menatap kekasihnya.
"Sampai kapan aku harus menderita karena mencintaimu?"
~~~
Bella sampai di kantornya tepat waktu. Dia teringat kejadian di basement tadi. Raut wajah Christian yang sangat terkejut dan kalut saat mendengar pertanyaan darinya.
"Hahhh...apa yang harus kulakukan?"Bella mengusap wajahnya pelan.
"Bella, kau baik-baik saja?"
Bella mengalihkan pandangannya pada suara berat nan merdu pria dihadapannya.
"Mr. Brian"Bella segera berdiri dan menatap bos di tempatnya bekerja
"Hey, sudah kubilang panggil namaku saja"Pria bernama lengkap Brian Hutson itu memasang wajah cemberut.
"Mana bisa aku memanggilmu dengan nama saja, kita berada di kantor sekarang"Bella menatap bosnya sungkan.
"Jika hanya kita berdua bukankah tak masalah?"Brian masih bersikeras dan itu membuat Bella memutar bola matanya malas.
"Aku tidak ingin memperdebatkan itu sekarang. Banyak perkerjaan yang harus kulakukan hari ini"Bella segera duduk dan mengabaikan Brian yang terkekeh pelan.
"Baiklah selamat bekerja Ms. Bella"Brian tersenyum dan melangkahkan kakinya memasuki ruangan di samping tempat Bella duduk. Yaa Bella adalah sekertaris dari CEO B's Company.
Bella segera menyibukan dirinya dengan pekerjaan yang menumpuk itu. Bekerja sebagai sekertaris CEO benar-benar menguras tenaga dan fikiran Bella. Setidaknya pekerjaan ini bisa mengalihkan sesaat tentang Christian dari pikiran wanita itu.
~~~
Christian masuk ke ruangannya dan segera mendudukan tubuhnya di kursi CEO. Christian kini adalah pemegang perusahaan Braxton Company, salah satu perusahaan terbesar di New York. Tangannya menuju dasi miliknya yang terasa sangat mencekik itu dan membuka kancing teratas kemejanya.
Brakk
"Sial! sampai kapan harus begini!"tangan Christian memukul meja yang terbuat dari kayu jati itu hingga menghasilkan suara keras.
"Aku tidak bisa kehilanganmu sayang, aku tak bisa. Kumohon bertahanlah Bella"suara penuh harapan terdengar dari mulut Christian yang tertutup telapak tangannya.
Tringg
Christian menatap ponselnya yang menampilkan nama wanita yang berstatus sebagai istrinya itu. Tangannya menekan tombol merah, dia tidak sudi untuk menerima telfon dari wanita yang telah menghancurkan hubungannya dengan Bella.
Triririiringg
Lagi-lagi Caitlin menelfonnya, Christian berdecak kesal dan kembali menekan tombol berwarna merah di layar ponselnya. Kembali dia teringat dengan ucapan Bella tadi. Apa Bella mulai menyerah dengan perasaannya? Tidak! Christian tidak akan pernah membiarkan Bella menghilang dari hidupnya, tidak akan pernah!
Tok tok tok
Sekertaris Christian memasuki ruangan atasannya dan mengangguk hormat.
"Ada apa?"tanya Christian datar
"Nyonya Caitlin mengajak anda untuk menghadiri pesta amal yang diadakan di Star Hotel malam ini"ucap Lily, sekertaris Christian
"Katakan padanya bahwa aku tidak akan datang"jawab Christian malas, dia paling benci harus bersama wanita itu dihadapan para pebisnis lainnya.
"Tapi nyonya Caitlin mengatakan bahwa ini perintah dari ibu anda"ucapnya lagi yang langsung membuat Christian menghembuskan nafasnya kesal.
"Baiklah"
Setelah mendengar jawaban bosnya, Lily segera pamit dan keluar dari ruangan Christian.
"Brengsek!"
~~~
Malam harinya Christian datang bersama Caitlin, wajahnya terpaksa harus tersenyum dihadapan para kolega bisnisnya.
"Apa kabar Tuan Christian, Nyonya Caitlin"sapa beberapa pria yang terlihat seperti seorang penjilat, benar-benar membuat Christian muak.
"Ohh halo Tuan Brian"sapa seseorang, dan munculah Brian yang datang bersama wanita yang sangat Christian kenali. Seketika Christian terdiam saat melihat kekasihnya, ya itu adalah Bella.
Bella sesaat tertegun melihat Christian, apalagi melihat wanita itu menggandeng tangan Christian erat dengan wajah angkuhnya.
Namun Bella dengan cepat mengendalikan dirinya, dia segera mengangguk dan tersenyum sopan kepada orang-orang disana.
"Ohh apa dia adalah sekertarismu?"tanya seorang pria pada Brian
"Ya, dia adalah sekertarisku, dia baru bekerja selama 1 tahun sebagai sekertarisku"ucap Brian
Bella mengangguk dan memperkenalkan dirinya.
"Selamat malam, nama saya Bella Dwyne"ucap Bella dengan senyum sopan.
"Anda sangat cantik Ms. Bella"puji seorang pria lain.
Sedangkan Bella hanya tersenyum tipis, sebisa mungkin dia tidak menatap ke arah Christian dan Caitlin yang tepat disebelahnya.
"Ohh halo Tuan Christian, sudah lama kita tidak bertemu setelah kerja sama terakhir kita"sapa Brian pada Christian
"Anda benar, kini aku memikirkan untuk bekerja sama dengan anda"Christian menjawab ucapan Brian namun matanya tertuju pada Bella
"Itu terdengar bagus, aku menantikannya. Kalau begitu kami permisi dulu"Brian undur diri dan mengajak Bella pergi.
Christian menatap punggung Bella yang menjauh darinya. Sedangkan Caitlin menatap suaminya dan Bella bergantian dengan wajah kesal.
"Sesaat aku mengira bahwa wanita tadi adalah kekasih Brian Hutson"ucap seorang pria
"Ohh mungkin saja sekertarisnya itu sebenarnya memang adalah kekasihnya"ucap pria lainnya.
Dan Christian sungguh marah sekarang mendengar orang-orang disana justru bergosip. Dan apa-apaan itu? Bella adalah miliknya, hanya miliknya.
"Kurasa Ms. Bella bukanlah kekasihnya"ucap Christian yakin
"Ohh benarkah? Apa kau mengetahuinya dengan pasti Tuan Christian?"
"Tentu, aku sangat mengetahuinya"jawab Christian yakin