Danish dan Marsha kini bersiap menuju ke pemakaman sementara sekretaris Tevan sudah menunggu. Marsha teringat kotak yang pernah dia temukan di kamar ketika melihat wajah datar sekretaris Tevan.
"Marsha ingat kejutan itu yang dikatakan Danish," kekeh ya.
Tanpa sadar dua pria matang itu tidak sengaja melihat Marsha senyum-senyum sendiri sambil masuk ke dalam mobil.
"Ada apa dengan istriku ini? Apa fantasi kami tadi membuat pikirannya tidak stabil?" ucap Danish dalam hati.
Sama hal ya dengan sekretaris Tevan sedari tadi memperhatikan Nona Muda ya itu balik kaca namun dia tidak dapat menangkap ada apa dengan Marsha senyum-senyum dengan sendirinya.
"Sayang?" panggil Danish pelan.
"Ya Danish?" jawab Marsha menoleh ke arahnya.
"Kau baik-baik saja kan?" tanya Danish hati-hati. Wajah Marsha berubah datar mendengar pertanyaan Danish yang aneh bahkan sekretaris Tevan ingin tertawa mendengarnya.
"Memangnya aku kenapa?" tanya balik Marsha.