Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Nirmala: Mencintai Wanita yang Sama

🇮🇩Citragtw
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.3k
Views
Synopsis
Bisa hidup bersama orang yang dicintai adalah impian setiap wanita, termasuk Nirmala. Namun, tidak semua wanita mendapatkan keberuntungan itu. Sampai saat ini, Nirmala juga belum menemukannya. Erick, pemilik kafe Pandora tempat Nirmala bekerja, telah menjatuhkan hati pada Nirmala. Dengan segala keberuntungan yang diberikan Tuhan kepadanya semenjak lahir, tetap saja tidak mampu menarik hati Nirmala. Meski Binar dan seluruh orang di sekitar membujuk Nirmala untuk menyerahkan hati pada kekayaan Erick, tetap saja Nirmala bersikukuh. Ia ingin bersama orang yang dicintainya dan bertemu dengan caranya sendiri. Erick memberikan Nirmala waktu tiga hari untuk berlibur ke Bali dan memikirkan lamarannya dengan baik. Siapa tahu kalau tiket penerbangan yang Erick berikan untuk meluluhkan hati Nirmala, justru mengantarkan Nirmala bertemu pria bertopeng yang menarik hatinya di sebuah pesta. Dan ternyata, pria bertopeng itu adalah pria yang paling Erick benci dalam hidupnya.
VIEW MORE

Chapter 1 - 1. Prolog

Sial!

Kata yang mengawali pagi hari Nirmala dan mungkin akan mengacaukan sepanjang hari Nirmala.

Tidak ada kata indah. Karena sepagi ini, Nirmala sudah melalui tatapan dingin Erick, pemilik kafe tempatnya bekerja, kebisuan Erick, hingga membawanya ke ruangan pribadi Erick.

Padahal Nirmala hanya telat lima belas menit. Hanya sebentar. Namun, Erick sudah menatapnya seolah tak ada ampunan.

Ruangan pribadi Erick terletak di lantai kedua kafenya. Berdinding kaca. Menghadap pepohonan tinggi di sekitar kafe. Sayangnya, pemandangan indah itu tidak bisa Nirmala nikmati saat ini. Ia begitu ketar-ketir. Karena ia tidak tahu apakah besok masih bisa menginjakkan kaki di kafe ini atau tidak.

Erick melangkah mendekat. Nirmala semakin menundukkan kepala. Tidak kuat menghadapi tatapan yang terus terasah layaknya pisau.

Jemari Erick menyentuh dagu Nirmala. Ia mengangkatnya lembut sehingga tatapan mereka bertemu. Seketika Nirmala memejamkan matanya erat.

"Maaf. Saya terlambat lagi. Saya janji besok enggak akan terlambat lagi," kata Nirmala dengan cepat.

"Bukalah matamu," titah Erick tanpa nada kemarahan sedikit pun.

Nirmala mencoba memberanikan diri membuka mata. Tampak tatapan Erick lain dari tatapan yang ia lihat sebelumnya. Lebih teduh dan menenangkan.

"Aku memanggilmu kemari bukan untuk menegurmu," tambah Erick.

"Lalu, Pak?" tanya Nirmala. Sedikit bisa bernapas lega.

Tiba-tiba Erick bersimpuh di depan kaki Nirmala. Mata Nirmala membulat seketika.

"Pak, ngapa ...." Ucapan Nirmala memudar melihat Erick mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya. Sebuah bulatan berbentuk kristal.

Erick membuka benda itu sehingga memancarkan kilauan dari berlian kecil yang menghiasi cincin di dalamnya.

"Menikahlah denganku."