Terlepas.
"Buka celanamu? Aku memerlukannya sekarang," ucap Edrea.
"Aku tidak mungkin melepaskan celanaku di sini," ucap Rachel.
Ucap Rachel sambil menahan celananya sendiri karena Edrea semakin mendekat kepada dirinya.
"Kau bisa melakukannya di semak-semak, aku perlu air senimu," ucap Edrea.
Ucap Edrea sambil berlari kesemak-semak, ia benar-benar menggunakan air seninya untuk menyiram dua orang yang tubuhnya mulai berasap dan kulitnya semakin merah, mendekati kulit yang hampir melepuh karena di panggang.
"Cessshh," suara yang terjadi ketika air itu menyentuh tubuh mereka.
Butiran-butiran air itu meloncat-loncat kecil ditubuh mereka dan mengering dengan cepat.
Rachel menutup mulutnya tidak dapat mempercayai apa yang baru saja ia lihat, ia juga menatap Edrea yang sedang berlari-lari di tempat agar tubuhnya mengeluarkan keringat yang lebih banyak untuk membasahi mereka.
