Malam itu adalah malam yang paling menengangkan untuk ku, aku bahkan tidak dapat tidur sama sekali, dan perutku mulai tidak karuan, antara mules dan lapar, benar-benar sangat melilit, aku juga tidak mungkin untuk makan ditengah malam, perutku akan terlihat membuncit nanti, atau mungkin saja gaun itu tidak akan muat lagi.
Rachel berbaring di kamarnya sendiri sambil menatap gaun pengantin yang telah berada di gantungan pintu lemarinya, gaun yang benar-benar sangat cantik.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan dari balik pintu kamarnya.
Rachel segera bangkit dari tempat tidurnya dan berlari kearah pintu.
Bruak…
"Auch..," ringgis Rachel.
Suara itu berasal dari kaki Rachel yang baru saja menendang kaki lemarinya karena buru-buru. Sambil meloncat-loncat dengan sebelah kakinya yang tidak terluka, dan sebelah tangannya mengelus-elus kakinya sendiri, ia membukakan pintu kamar nya.