Brave menganggukan kepalanya, dan kembali ketempat tadi.
Brave segera meletakkan kembali peti itu didalam ruangan tersebut dan menutup liang lahat seperti yang seharusnya, ia juga meletakkan bunga krisan di dekat papan nama yang telah tertancap dengan kuat.
Sementara didalam ruagan, Clay segera menutup semua jendela dengan satu klik tombol yang membuat kaca itu menjadi hitam, hingga tidak ada orang dari luar yang dapat melihat kedalam rumah mereka.
Kohl masih terbaring lemas, ia belum bisa mengerakkan tubuhnya dengan sempurna, namun ia tahu jelas dimana dirinya sekarang dan dengan siapa dirinya sekarang.
"Kohl, kau mengenali kami?" tanya Clay.
Kohl menganggukan kepalanya "kakak, Clay," ucap Kohl.
"Apa yang kau rasakan nak? Apakah tubuhmu sakit? Atau ada sesuatu yang tidak nyaman? Apakah kau merasakan lapar?" ucap Casey yang sangat panic.