____________________________________Tahun 2000
Ayub malam ini sedang mencoba resep baru.Ayub memang hobby memasak.Dia tak ada waktu untuk memasak di pagi hari karena dia sudah harus berada di pasar.Sehingga waktu malam adalah waktu yang tepat baginya untuk memasak.
Biasanya masakannya itu akan kami cicipi esok harinya.
Jam 11 malam.
Ayub masih memasak dan kami semua sudah terlelap dibuai mimpi.Ayub begitu telaten dalam memasak.Nenek sangat kagum dengan kemampuan memasak Ayub.Ilyas juga demikian.Dan kami juga memuji kemampuannya itu.
Aku terbangun jam 1 dinihari.Perutku sakit.Aku segera menuju ke toilet.Saat lewat di dapur aku melihat Ayub masih memasak.Sepertinya banyak resep yang dia coba malam ini.
Saat aku keluar dari toilet,Ayub mengajakku untuk mencicipi salah satu masakannya.Aku menerima ajakan Ayub.Aku mencicipi menu ayam goreng crispy buatannya.Aku menyukai rasanya.Saat hendak memakan satu potong ayam goreng lagi perutku kembali sakit.Aku kembali izin menuju ke toilet.
Saat keluar dari toilet,Ayub sudah menungguku.Dia menyodorkan obat sakit perut kepadaku.Aku menerima obat itu dan meminumnya.
"Terima kasih."kataku.
"Sama-sama."kata Ayub."Salah makan apa sampai bisa sakit perut?"
Aku dan Ayub duduk di kursi yang ada di dapur saat percakapan ini terjadi.Kami duduk berhadapan.Aku mengingat-ingat makanan apa yang aku makan seharian yang lalu.Menurutku semua yang ku makan normal-normal saja.
"Mungkin aku masuk angin."kataku.
"Kubuatkan bubur,ya...."kata Ayub.
Aku tak kuasa melarang Ayub karena aku harus ke toilet lagi.Saat aku keluar dari toilet Ayub sudah memasak bubur untukku.Aroma bubur ayam memenuhi dapur,aku kemudian tidak bolak balik toilet lagi.Sepertinya obat yang diberikan Ayub kepadaku manjur juga.
Bubur ayam itu sudah masak.Ayub menghidangkannya untukku.Aku segera mencicipi bubur ayam tersebut.Rasanya enak sekali.
"Ada rencana buka restoran?"tanya ku kepada Ayub sambil menikmati bubur ayam yang ada di hadapanku.
"Ada.Masih kumpul uang dulu."jawab Ayub.
"Aku mendukungmu."kataku.
Bubur ayam itu kuhabiskan.Ayub senang melihatnya.Dia lalu mengambil mangkuk bekas tempat makanku dan mencucinya.
"Biar aku cuci sendiri."kataku.
"Tidak usah.Pasien diam saja."jawab Ayub.
Aku duduk memperhatikannya mencuci mangkuk.Ayub kemudian selesai mencuci mangkuk.Dia meletakkan mangkuk itu di tempat pengeringan piring.Setelah itu dia memeriksa panci yang tadi masih di atas kompor.Ayub rupanya sedang memasak sesuatu dan sampai sekarang belum matang karena dimasak dengan menggunakan api kecil.
"Maura."kata Ayub sambil berbalik ke arahku.
"Ya."jawabku.
"Aku hendak dijodohkan oleh orang tua ku.Bagaimana pendapatmu?"tanya Ayub.
Ayub kembali duduk di hadapanku.
"Apa Kak Ayub sudah melihat gadis itu?"tanya ku.
Ayub menggeleng.
"Berkenalanlah dulu siapa tahu cocok."kataku memberi saran.
"Tapi,aku sudah menyukai seseorang."kata Ayub.
"Siapa?"tanyaku.
"Kamu."jawab Ayub.
_________________________________________Tahun 2020
Karena masih dalam masa karantina pribadi,aku dan suami ku memutuskan untuk berjalan-jalan di halaman rumah kami yang luas dengan menggunakan sepeda motor.
Cara yang unik tapi kami tetap melakukannya.Suamiku mengemudikan motor dan aku membonceng di belakangnya.
"Aku jadi teringat kenangan masa lalu."kata suamiku sambil terus mengemudikan motor dengan kecepatan yang lambat.
Aku tersenyum mendengarnya.
"Saat kita ke pantai waktu itu?"tanyaku.
"Ya."jawab suamiku.
Kami berdua bernyanyi-nyanyi kecil.Menyanyikan lagu yang tenar di tahun 2000.Suara kami lumayan bagus dan kami menikmati nyanyian kami.
..................