Chereads / NOSTALGIA 2000 / Chapter 17 - BAB 17 . SAMUDERA HATI

Chapter 17 - BAB 17 . SAMUDERA HATI

_______________________________________Tahun 2001

Karir dan cinta.

Aku berada pada pilihan yang rumit.

Di satu sisi aku begitu mencintainya namun di satu sisi aku harus memperhatikan karirku.

Saat memikirkan menikah muda dengannya aku kehilangan bayangan tentang bagaimana aku bisa membagi waktu antara dunia pernikahan ku dan dunia sekolahku.Jika aku memikiran untuk memutuskan tidak menikah dengannya aku mampu melihat dengan jelas bagaimana bayangan tentang aku yang bisa fokus dengan dunia sekolahku.

Kini,aku memang bisa fokus dengan dunia sekolah.Nilai-nilaiku di sekolah menanjak pesat.Pilihanku tepat.

Aku tak menyangka saat aku menolak lamarannya dia akan secepat itu pergi dariku.Dia meninggalkan rumah kakek tanpa izin kepadaku.Apa dia sudah langsung membenciku?.Apa aku sudah dianggapnya musuh?

Mengetahui dia tidak lagi menempati kamar Visya membuat hatiku sakit.Aku menangis dalam hati.Aku mencintainya tapi tidak memberitahu nya.Dia mencintaitku tapi secepat itukah cinta itu hilang?.Dia tak sekalipun mengirim surat kepadaku.Seisi desa tahu kalau dia sudah tidak tinggal lagi di Sukajaya.Bisnisnya di Sukajaya dikelola oleh orang kepercayaannya.Rumah yang dia bangun sudah jadi dan hanya dijaga oleh asisten penjaga rumah.

Sejak kapan aku mulai menyukainya?

Entahlah.Rasa cinta itu hadir sendiri tanpa permisi.Tiga anak kos kakek menyukaiku dan memberi perhatian penuh kepadaku dan hatiku tertuju kepadanya.

"Tadi,aku ketemu Ayub."kata Evy kepadaku."Dia mau ke luar negeri untuk kuliah"

Dia ada disini.

Mendengarnya membuatku bahagia.Haruskah aku ke rumahnya?

"Sepertinya dia masih menyukaimu."kata Evy."Saat aku bohong soal kau sudah punya kekasih,ekspresinya menyedihkan sekali."

Ayub masih menyukaiku?

Betul kah itu?

Apa Evy benar?

Dia akan ke Sekarjaya minggu depan.Setelah itu dia akan ke luar negeri."kata Evy.

Pintu kamarku diketuk.Aku bangkit membuka pintu dan ada dr.Yusuf di depan pintu.Dokter Yusuf mengajakku untuk berjalan-jalan di pantai seperti biasa.Sekarang dr.Yusuf sudah punya mobil,dia membelinya 3 bulan yang lalu.Aku menerima ajakan dr.Yusuf,sekarang aku dan dr.Yusuf sedang dalam perjalanan menuju ke pantai.Dokter Yusuf yang mengendarai mobil dengan kecepatan sedang dan aku duduk di sampingnya.

"Kapan rencana Maura untuk menikah?"tanya dr.Yusuf kepadaku.

"Selesai kuliah S1."jawabku.

"Aku siap menunggu."kata dr.Yusuf.

"Aku tidak minta,ya...."kataku."Bagiku Pak Dokter itu sudah seperti kakak."

Dokter Yusuf tersenyum.

"Perlahan tapi pasti aku pasti bisa mendapatkan hatimu."kata dr.Yusuf optimis.

"Hm..."kataku.

"Aku yakin kita pasti berjodoh."kata dr.Yusuf.

Aku memilih diam.Jodoh memang Allah yang mengatur.Hari ini kita bilang tidak cinta siapa tahu esok Allah sudah membolak balikkan hati kita sehingga cinta bisa hadir.Siapapun jodohku kelak aku berharap dia adalah orang yang dekat dengan Allah.

Angin berhembus pelan.Pantai tetap indah.Aku dan dr.Yusuf sudah duduk di atas pasir dan menikmati indahnya lautan.Kami membahas tentang dimana nanti aku akan kuliah.

"Jadi dokter mau?"tanya dr.Yusuf.

Aku menggeleng cepat.

"Aku takut melihat darah."jawabku.

"Lalu?"tanya dr.Yusuf."Apa cita-citamu?"

"Apa saja yang penting jangan jadi dokter."jawabku.

"Orang pintar memang bebas memilih jurusan."kata dr.Yusuf.

"Pak dokter yang pintar,aku hanya butiran debu."kataku.

"Butiran berlian yang benar."kata dr.Yusuf.

"Btw,terima kasih sudah membantuku mengerjakan PR selama ini."kataku tulus.

Seseorang mendekat.Aku dan dr.Yusuf berbalik.Ya Allah,orang itu adalah Ayub.

"Ayub." dr.Yusuf langsung bangkit dari duduknya dan berdiri.Dia langsung memeluk Ayub.Nyata sekali dr.Yusuf begitu merindukan sahabatnya itu.Ayub juga merasakan hal yang sama.Mereka berpelukan cukup lama.

Setelah itu keduanya melepas pelukan hangat itu.Ayub kemudian duduk di antara aku dan dr.Yusuf.Dia tak menyapaku namun juga tidak mengabaikanku.Sikapnya sangat biasa.Aku jadi sanksi dengan perkataan Evy.

"Aku sudah punya kekasih,lho...."kata Ayub memecah kesunyian.

Pemandangan laut yang kunikmati kini nampak seperti lautan api.

"Alhamdulillah "kata dr.Yusuf. "Siapa namanya?"

"Kiara "jawab Ayub "Kami akan menikah sebentar lagi."

Aku cemburu. Tapi aku mampu menyembunyikan apa yang aku rasakan saat ini dengan baik.Aku bersikap sangat biasa saat mendengar semua itu.

"Selamat,ya "kataku.Ini adalah ucapan pertama yang keluar dari mulutku pada pertemuan kembali ini.

Ucapan selamat yang jika diartikan dalam kamus hatiku mengandung makna yang berlawanan.

"Kalian kapan nikah?" tanya Ayub.

Aku dengan dr.Yusuf?

Apa Ayub sudah gila?

"Saat Maura selesai S1 kami akan menikah"jawab dr.Yusuf.

"Wah,masih lama,ya..."kata Ayub.

Aku tak mengerti mengapa lelaki yang yang kata Evy ini akan kuliah di luar negeri bisa sebodoh ini.Darimana dia bisa menyimpulkan kalau aku akan menikah dengan dr.Yusuf?.Apa dia sudah jadi peramal?

Dari jauh seorang perawat berlari ke arah kami, perawat itu kini sudah tiba di hadapan kami .

"Pak dokter,ada pasien "kata Perawat."Pasien TBC datang di luar jam kerja anda"

Dokter Yusuf segera bangakit dan bersiap -siap pergi.

"Ayub,titip Maura,ya "kata dr.Yusuf."Aku mau ke PUSKESMAS dulu.Maura tidak bisa ikut karena pasien ini mengidap penyakit yang bisa menular"

Ayub mengangguk.

"Maaf, sudah mengganggu "kata perawat itu.

"Tidak apa.Sudah tugas dokter untuk menolong "kata dr.Yusuf.

Dokter Yusuf mengucapkan selamat tinggal kepadaku.Aku mengangguk dan melepasnya pergi.Kulihat dr.Yusuf berlari sangat kencang melebihi lari sang perawat.Yang aku kagumi dari dr.Yusuf adalah dia selalu memiliki semangat dalam menangani pasiennya tanpa pilih kasih sama sekali.Pasien yang datang di luar jam kerjanya saja sudah mendapatkan perhatian besar darinya,apa lagi pasien yang datang di jam kerjanya.

Kini tinggal aku dan Ayub.Kami duduk diam sambil memandangi lautan luas.

*********************

Dua insan yang saling mencintai ini duduk tanpa kata.Ayub tidak mengatakan kalau dia masih mencintai Maura dan Maura tidak mengatakan kalau dia sebenarnya menyukai Ayub.

"Selamat ya atas rencana pernikahanmu"kata Maura memecah kesunyian.

"Apa kau percaya aku akan menikah ?"tanya Ayub kepada Maura.

"Apa kau adalah seorang pendusta?"tanya Maura.

"Kau berharap aku berdusta, kan ?"Ayub balas bertanya kepada Maura.

"Mengapa aku harus mengharapkan seseorang agar melakukan dosa?.Apa aku iblis menurutmu?"tanya Maura lagi.

"Kau bidadariku, Maura. Menurutku kau adalah bidadariku sampai kapanpun "kata Ayub sungguh-sungguh.

Ombak beradu di lautan nun jauh disana.Angin berhembus pelan.

"Apa benar kekasihmu adalah dr.Yusuf?"tanya Ayub kepada Maura.

"Darimana menyimpulkan?"tanya Maura.

"Apa aku keliru?.Katakan aku keliru,katakan kalau kau mencintaiku"kata Ayub.

"Dokter Yusuf bukan kekasihku "jawab Maura.

"Maura......"kata Ayub.

Maura terdiam.Dia melihat tatapan Ayub begitu serius.

"Apa kau mau menjadi kekasihku?"tanya Ayub."Kapanpun kau mau menikah aku siap menerimanya.Kita menikah saat kau sudah jadi nenek-nenek pun tidak masalah bagiku.Yang penting saat ini kau mau jadi kekasihku."

"Janji tidak selingkuh?"tanya Maura.

Ayub mengangguk.

"Kita hanya akan LDR "jawab Ayub." LDR demi masa depan kita."

" Baiklah.Aku siap menjadi calon isterimu."kata Maura.

Ayub tersenyum bahagia.Maura juga.Hari ini mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

__________________________________Tahun 2020

Bayi Naira dan Ilyas telah lahir.Ibu dan bayinya sehat.Ilyas langsung memberi nama Visya kepada sang bayi.

"Saat Naira masih hamil aku sering sekali bermimpi tentang Visya.Bayi ini cocok diberi nama Visya.Lihatlah dia juga punya tahi lalat kecil di hidungnya seperti Visya."kata Ilyas.

Kelahiran itu memberi senyuman kepada kami semua.Aku langsung video zoom an dengan bibi Zainab,ayahku,ibuku,dan Om Tedy untuk mengabari tentang kelahiran Visya.Bibi Zainab,ayahku,ibuku,dan Om Tedy sekarang tinggal di Sukajaya.Mereka sebenarnya akan ke Jakarta untuk menemani Naira melahirkan,apa daya corona menghalangi niat mereka.

"Mana kakek dan nenek?"tanya suamiku saat video zoom dengan bibi Zainab,ayahku,ibuku,dan Om Tedy.

"Mereka sedang tidur."jawab ibuku."Hari sudah larut."

Ya.Kakek dan nenek masih hidup.Mereka sudah sangat tua namun sangat sehat.Dua orang yang sangat berjasa dalam hidup VITAMIN itu melewati masa tua yang bahagia dengan ditemani anak-anak mereka.

Ibuku terpana melihat Visya.Kata ibuku Visya yang lahir ini mirip dengan Visya kakakku.

"Allah mengirim yang mirip dengan Visya untuk kita.Alhamdulillah."kata ibuku berkaca-kaca.

"Benar,mirip sekali."kata ayahku.

Corona,lekaslah berakhir.Kulihat ayah dan ibuku sudah sangat ingin menggendong Visya.

...............