Bermula pada perjanjian yang mengakibatkan sebuah perpisahan yang disesali pada akhir perjuangan. Pada masa dimana saya merasa hidup ini terasa tanpa beban, tanpa masalah dan obat untuk setiap kepingan luka. Mencari sesuatu yang berarti dan kehilangan sesuatu yang penting. Itulah yang terjadi pada perjalanan hidup yang panjang ini, dulu hidup terasa panjang setiap waktu selalu ada moment yang tercipta, ada cerita yang harus kami bagi, ada rasa suka duka yang kami rasakan. Namun, tiga tahun terakhir ini rasa itu hilang dan paling menyakitkan adalah kami merasakan kerinduan dimasa itu. Mesin waktu tak bisa diulang, takdir telah menulis perjalanan kami, hingga sekarang tak bisa saya pungkiri setiap moment yang kami lewati selalu terasa nyata, selalu melintas di benak saya. Kami kembali merasa rindu pada waktu yang dilewati tu. Hari ini kembali saya beritahu dunia, kami 3 perempuan kampung yang bilang gila kembali membagikan cerita kami pada kalian untuk didengar dan jangan lakukan kesalahan yang telah kami lakukan.
Perjuangankan apa yang harus kalian perjuangkan, pertahankan apa yang harus dipertahankan. Benar kata orang, seorang sahabat tidak akan benar-benar pernah tergantikan oleh apapun. Itu telah saya rasakan sendiri, 3 tahun berkelana berharap mencari sebuah mimpi, namuun 3 tahun ini saya sadari bahwa sahabat sangat berarti. Mungkin ini sebuah pemberitahuan tuhan pada kami bahwa persahabatan kami adalah sebuah hubugan yang bukan hanya sekedar sahabat tapi saudara.
Saat ini saya menyesali apa yang saya ucapkan 3 tahun lalu, memohon kepada tuhan agar kami tidak di pertemukan diperguruan yang sama, menempatkan kami pada ruang waktu yang berbeda. Hal konyol apa yang pernah terpikirkan oleh saya hingga hati saat itu berani melontarkan kata ini. Sungguh sebuah mimpi buruk yang terjadi, penderitaan tidak kami lewati bersama lagi, waktu bercanda kami pun terbatas. Dengan ini kami juga tahu bahwa ada posisi yang tidak dapat digantikan oleh siapapun baik itu pacar atau pun teman yang sudah saya temukan
"Hari ini, diatas kertas ini, aku menuliskan aku rindu kalian berdua, diatas buku ini juga, aku mengatakan bahwa tak ada temanku disini yang bisa menggantikan kalian.
Maaf, mungkin aku terlalu sibuk, tidak bisa sering berkumpul bersama, membagi waktu, meluangkan waktu seperti dahulu, Becanda dan tawa.
Aku Riska menyatakan, aku rindu kalian"
Ingin saya beri tahu dunia betapa saya merindukan kalian, betapa saya menyesali sebuah perjanjian. Jika bukan karena mimpi raga ini ingin pulang, jiwa ini ingin kembali dimana seharusnya dia berada. Saya menulis kisah ini karena kerinduan dan penyesalan yang mendalam, terus menyakini diri bahwa saya bisa mencari sesuatu yang baik, perkataan konyol ini yang selalu mengobati rasa rindu saya. Saya berharap meskipun dunia di hancurkan serta kembali diciptakan dan tuhan memberikan saya kesempatan untuk melewati dunia ini lagi, tolong berikan mereka kembali sebagai teman dan rekan hidup seperti kehidupan sebelumnya, ikatlah kami dalam 3 kehidupan meski dalam wujud apapun itu, saya terima dengan iklas.
Saya tak pernah berpikir bahwa kalian akan menjadi begitu berarti pada kehidupan ini, saya kira, kita hanya teman sebaya dan habis pada masa itu. Namun waktu membuktikan pernyataan tolol ini, saya adalah tipe orang yang tidak akan menyesali sesuatu yang sudah terjadi, namun sekarang itu tidak berlaku setelah saya merasakan kehilangan. Saya akan menceritakan pertemuan kami.