"Hei, mereka itu bukan manusia seperti kita. Jadi, jangan menyebut mereka orang atau manusia. Karena spesies mereka berbeda. Hahaha, kau ada-ada saja, Breckson." Freislor melirik ke arah Breckson dan bergegas pergi kepada Olwer. Kini, mereka berdua berada di depan meja tamu. Ada sebuah meja tamu berukuran sedang dengan seorang pelayan yang mengenakan baju batik dengan hiasan bunga.
"Wah, kamu imut sekali, astaga," Freislor tersenyum ramah dan mencubit kedua pipi pegulo yang ada di hadapannya.
"Freis, bisakah kau menjaga tingkahmu itu?" tanya Breckson. Ia segera mencubit lengan Freislor.
"Aw, iya-iya. Aku lepaskan, habisnya dia imut, Breckson. Aku tidak bisa menahannya," jawab Freislor. Sosok pegulo yang ada di pelukan Freislor kini dilepaskannya. Sang olwer yang berdiri di sana akhirnya menanyakan apakah ada dua kamar yang bisa digunakan oleh Freislor dan Breckson. Sang pelayan akhirnya memesannya untuk mereka. Setelahnya, Freislor berjalan ke arah Breckson.
