"Aku tidak ingin membuatmu berada di dalam kesedihan terus-menerus, saudaraku tertua. Kamu tahu aku tidak suka dengan adanya pertempuran yang ada di antara kita, kan?" tanya Tuan Reos dengan suara lirih. Tuan Krapolis hanya tersenyum sinis karena itu.
"Hahaha, kamu pikir aku langsung percaya dengan perkataanmu itu?" tanya Tuan Krapolis dengan suara lirih. Lelaki itu menyerang Tuan Reos dengan sihirnya. Salah satu tangannya terulur ke depan. Ia menaikkan salah satu alisnya dan menatap ke arah Tuan Reos dengan wajah kesal.
"Tentu saja tidak! Aku juga tahu akan hal itu! Semuanya tergambar jelas di kedua matamu!" pekiknya dengan wajah ragu. Tuan Krapolis menaikkan salah satu alisnya. "Baguslah, kamu sudah tahu jawabanku, kan? Lantas, kenapa kamu masih berada di sini?" tanya Tuan Krapolis dengan wajah penuh keraguan.