Chereads / Pernikahan Gila Nona Arogant / Chapter 4 - Wine Yang Tak Di Harapkan

Chapter 4 - Wine Yang Tak Di Harapkan

'DIEGO SCOTT SECARA RESMI TELAH MENGUMUMKAN PUTRI SULUNGNYA MARIA SCOTT AKAN MENGGANTIKAN POSISINYA SEBAGAI CEO L'GROUP. TIDAK HANYA ITU IA JUGA MENGUMUMKAN TENTANG PERNIKAHAN MARIA SCOTT DENGAN SEORANG PRIA YANG TIDAK LAIN ADALAH ANAK DARI REKAN BISNIS SEKALIGUS TEMAN BAIKNYA, BRUNO GOLDMAN. PERNIKAHAN YANG AKAN DIGELAR SECARA MEWAH BERTEMPAT FLOWER ISLAND'

'PASANGAN KELUARGA BILIUNER INI LANGSUNG MENDAPATI SOROTAN ....'

Suara narasi dari pemebritaan tv perlahan mulai terdengar senyap dan menghilang. Bagaimana tidak, Kenric langsung mengambil remote dan mengecilkan habis volum tv led 50 inch yang ada di dalam ruang kerjanya.

Rahangnya mengeras dan dia berjalan menuju meja kerja, kemudian duduk di bangku dan memutarkannya kearah jendela. Tepatnya saat ini dia sedang membelakangi meja dan membiarkan siaran berita yang menyoroti dirinya dan Maria di malam itu.

***

Malam itu.

Flash tidak henti-hentinya membidik Maria dan Kenric. Para media tidak ingin meninggalkan kesempatan sedetik pun untuk mengambil angle gambar yang tepat. Tanpa di sadari, mereka berdiri berdampingan dengan jarak yang tak terlalu jauh.

Maria masih menatap tajam Diego yang juga menatapnya sambil memberikan senyuman ketir sembari menaikkan satu alis dan bahunya mengode Maria.

Mengisyaratkan, (ini senjata terakhir ku Maria). Seolah dia tahu bahwa dia akan berperang dengan putrinya sendiri setelah pengumuman ini di umumkan.

Sementara senyum Ny. Scott tidak sesantai sebelum pengumuman ini. Karena dia lebih tahu watak putri dan suaminya.

Maria berjalan menuju stage tempat dimana Ayah dan ibunya berdiri. Yang diikuti dengan sorotan kamera juga mata para tamu. Semuanya tersenyum lebar dan takjub melihat penampilan Maria yang elegant, sexy menggoda.

Gaun hitam slim split mengikuti lekuk tubuhnya dengan kilauan taburan berlian seperti bintang malam hari membuat penampilannya terlihat sangat berkelas. Maria memang tidak pernah gagal dengan stylenya disaat moment apa pun. Dia selalu saja berhasil membuat orang-orang yang melihatnya terpesona dalam sekali tatap.

"Happy aniversery dad, mom. I hope dad will continue to love mom until the end," ucap Maria sambil menatap tulus terhadap kedua orang tuanya. Lalu, dia sedikit tersenyum.

"And one more thing, being able to respect the decisions of the people you love (dan satu lagi, bisa menghargai keputusan orang yang kamu sayang)." Lanjutnya lagi sambil memeluk dan berbisik di telinga Sang Ayah dan kembali dengan tatapan tajam.

Tentu itu membuat Diego merasa tersindir dengan ucapannya. Namun, Diego tetap tersenyum karena dia tahu betul dengan keputasan yang diambilnya.

Maria melirik kearaha ibunya yang juga sedang menatapnya.

"Hmm, emm Maria, Kau …."

"Sttt… don't many talk mom, nikmati malam ini. Karena ini malam spesial untuk mu." Timpal Maria menghentikan ucapan ibunya sembari memeluknya. Seolah dia sudah tahu apa yang akan diucapkan.

"Aku rasa saatnya memanggil calon mempelai pria agar pormasi ini terasa lengkap." Seka seorang pria tua yang tak kalah gagah, ialah Bruno Goldman.

Ucapan yang disambut tawa oleh Dieogo, "oh. Tentu saja. Kenric. Mari bergabunglah. Apa kau hanya ingin mematung disana?!" ucap Diego, pria itu kembali tertawa karena celetukannya yang berhasil membuat putrinya dan Kenric menahan marah yang teramat sangat.

"Wah …, lihatlah Diego. Bahkan anak ku Kenric telah terpana dengan sekali tatap melihat kecantikan putrimu." Timpal Bruno dengan candaanya.

Kenric mendengus kasar karena ucapan ayahnya tak sesuai dengan apa yang di rasanya.

Mereka kembali tertawa lepas, dan Maria yang mendengar candaan itu serasa mual. Jika dia bisa muntah ditempat ini, maka dia akan memuntahkan seluruh makanan yang telah di makannya sebelum acara di mulai.

Diego merasa sangat lepas dan bahagia. Karena pada akhirnya dia bisa mengumumkan hal yang paling ingin di lakukannya selama ini. Walau dengan cara yang sedikit memaksa.

Menurutnya tak ada cara lain selain menggunakan titahnya. Karena putri yang di hadapinya adalah seorang yang lebih keras dari batu.

Ny. Scott dan semua mata tertuju pada pria berbadan atletis yang mengenakan jas hitam. Jas itu terlihat sangat cocok di tubuh sexynya yang berbidang. Karena jelas jas itu memang di buatkan khusus untuknya.

Kenric sedari tadi menatap lekat Maria, entah apa arti dari tatapan itu, tak ada yang mengerti selain dia. Kenric pria yang tak pernah menatap wanita dengan tatapan lain selain 'mesum'.

Namun, kali ini tatapan itu terasa berbeda. Apakah ketertarikan? atau rasa tak suka?

Entahlah, hanya dia yang tau.

Namun begitu, Maria benar-benar tak melirik atau membalas tatapannya sedikit pun, yang tentu saja membuat Kenric juga merasa terganggu.

Tidak pernah ada wanita yang lepas dari tatapan dingin yang keluar dari matanya yang tajam. Mereka semua pasti mematung dan bertekuk lutut memintanya untuk menjalari setiap inchi tubuh mereka.

Sekarang, Kenric tepat berada di depan Maria. Tapi, Maria masih tetap tak menatapnya meski saat ini dia bisa merasakan harum tubuh Kenric. Kenric menatapnya lekat lebih dalam, kali ini dia bisa melihat Si Singa betina dari jarak yang sangat dekat.

"Lihatlah Diego! Betapa serasinya mereka berdua. Ha ha ha ha ha ha," ucap Bruno riang, seakan mencairkan suasana antara keduanya.

Maria dan Kenric memang tidak saling mengenal secara pribadi. Mereka hanya sesekali bertemu saat acara bisnis. Bruno dan Diego menyadari kalau bukan pekerjaan yang mudah menyatukan kedua anak mereka.

"Kenric, segeralah sapa calon mertuamu." Lanjut Bruno lagi.

Kenric tak berkedip menatap Maria yang tidak menatapnya, rahangnya mengeras bersamaan dengan perkataan Bruno.

'Heh ..., angkuh sekali' umpat Kenric dalam hati.

Dari tatapan melihat mata Maria, berubah dia melirik kebawah belahan dada Maria yang menonjolkan sisi belahan yang membentuk huruf V, kedua gumpalan daging padat dan kenyal tersembunyi di balik gaun yang di kenakannya.

Seketika Maria mengoleh menatapnya tajam dengan rahangnya yang mengeras.

Kenric yang menyadari ketidak-sukaan Maria langsung melihatnya kembali dan tersenyum sinis, seolah mengejek. Dia melanjutkan langkahnya melewati Maria begitu saja, menuju ketempat Tn. dan Ny. Scott berdiri.

Maria terasa sangat terhina dan marah, hatinya berkecamuk, darahnya seolah mendidih yang sudah sampai ke otaknya. Namun, dia harus tetap menjaga kestabilan dirinya didepan khayalak umum.

Juga media yang pasti menyoroti setiap gerak-geriknya. Apalagi ini adalah acara spesial keluarganya.

'Aku tak harus kehilangan muka hanya karena lelaki mesum sepertinya!' Umpat Maria dalam hati.

Dia tetap berdiri tegak dengan lekuk tubuh yang sempurna, elegant dan sexy. Tidak sekalipun menunjukkan sikap penolakkan dari pengumuman gila itu, walau hatinya sangat menolak.

Sementara Kenric sepertinya masih berbincang-bincang kecil bersama Diego dan Sorenda.

Kenric tidak lagi merasa asing dengan tuan ataupun Ny. Scott karena mereka sering bertemu secara bisnis dan pribadi. Seringkali Tn. Scott dan ayahnya minum teh bersama dirumah mereka. Bahkan, tak jarang mereka pernah bermain golf bersama.

"Mari kita bersulang untuk malam ini." Ucap Diego sambil menaikkan gelas wine.

Disambut dengan Ny. Scott yang juga menaikkan gelas wine nya. Mengisyaratkan para tamu untuk menikmati wine terbaik yang di persiapkan khusus untuk malam ini.

Disusul dengan sauara violin kemudian seksopon dan juga beberapa alat musik harmoni lainnya membawa instrumen musik klasik mengiri suasana pesta berkelas malam itu.

Kenric mengambil dua gelas wine. Dia sedikit berjalan dan menghampiri Maria yang berada di samping Bruno namun, sedikit berjarak.

Dia menyodorkan wine pada Maria. Dengan tersenyum manis namun dingin Maria menyambut gelas itu sambil berkata, "jangan merasa dekat dengan ku. Karena aku merasa jijik jika harus berdiri di samping pria mesum seperti mu!"

Dengan senyum dinginnya Maria melangkah pergi meninggalkan Kenric yang masih diam terpaku.