Ruang megah bergaya barat klasik di penuhi orang-orang dengan balutan jas dan gaun mewah. Mereka datang silih berganti. Bila dilihat, hampir semua dari mereka datang berpasangan.
Jelas, kemewahan kalangan atas begitu terasa ditempat ini. Telinga di manjakan dengan sambutan musik klasik instrumen violin dan seksofon.
Beberapa koki yang mengenakan busana lengkap sudah berdiri di berbagai meja hidangan dengan menu restoran bintang lima. Mereka siap menyajikan menu-menu terbaik dengan langsung melayani para penikmatnya.
Terlihat juga susunan gelas wine yang disusun berbentuk piramida, indah sekali.
Benar-benar perhelatan pesta yang mewah.
"Selamat malam semua. Sebelumnya, aku ingin mengucapakan terimakasih banyak atas waktu yang kalian berikan untuk kami." Ucap Diego.
"Kami sangat berbahagia malam ini," timpalnya lagi sambil melihat dan menggenggam tangan yang tak lain adalah Ny.Scott.
Wajah yang masih terlihat kencang dan cantik. Sungguh mengimbangi ketampanan Tuan besar Scott. Dia mengenakan gaun hitam panjang dengan design mengikuti lekuk tubuhnya.
Rambutnya di sanggul indah sesuai usianya, berikut dengan leher jenjangnya yang diberi sentuhan kalung, dan telinga yang di hiasi satu set anting bermata black diamond. Simple memang, namun snagat elegant.
Mereka saling menatap dan melempar senyum satu sama lain, kemudian saling memberikan hadiah dengan kecupan bibir yang hangat. Membuat para tamu merasa iri juga ikut tersenyum serta memberikan tepukan tangan atas kemesraan mereka.
"Di ke-32 tahun usia pernikahan kami, aku akan memberikan sedikit hadiah kecil untuk istri tercintaku, Flower Island." Ucapan yang disambut tepukan tangan meriah.
Flower Island? Tentu semua yang hadir disana tahu betul harga fantastis dari pulau tersebut. Pulau termahal yang ada di negara mereka, di kenal dengan tumbuhan bunga langka. Hutan tropis dengan pemandangan yang exotic.
Tidak hanya keindahan bawah laut, disana juga terdapat air terjun berwarna hijau seperti batu zambrut. Semua orang bermimpi untuk memilikinya.
"Tentu, hadiah itu tidak cukup berharga di banding dengan dirinya yang telah melahirkan dan membesarkan kedua anak yang luar biasa untukku."
Ny. Scott memberi kecupan dikening Tn.Scott dengan rasa haru.
"Thank you for this warm kiss Mrs. Sorenda Scott, it feels very comfortable." Goda Dieogo dengan senyumnya.
Tentu, membuat para tamu tertawa kecil. Atmosfer cinta-kasih Tn besar Scott dan Ny. Scott benar-benar sampai kesiapapun yang melihat mereka.
"Malam ini, aku juga akan mengumumkan hal penting." Ucap Diego.
Para tamu kembali mendengar seksama, menunggu kabar apalagi yang akan disampaikan.
Mungkinkah hadiah susulan untuk Ny. Scott? Atau tentang hal lain? Yang jelas, pasti pengumuman besar.
"Putri sulungku Maria Scott akan melangsungkan pernikahan dengan Kenric Goldman, putra dari teman sekaligus rekan bisnisku. Posisiku sebagai ceo di perusahaan Scott L'Group secara resmi juga akan di gantikan olehnya, Maria Scott." Ucap Dieogo Scott dengan lantang.
Dia menatap langsung mata putri sulungnya dengan tatapan penuh kemenangan, walau sepertinya ada sedikit yang mengganjal dalam pikirannya.
Namun begitu, Tn. Scott tetap menyampaikan pengumuman itu tanpa ragu.
Pengumuman yang di sambut dengan tepukan tangan para tamu, dan banyak diantara mereka yang juga bergeming, saling melirik satu sama lain seolah sedang mempertanyakan sesuatu (apakah ini benar? Seorang Maria Scott akan menikah dengan Kenric Goldman?)
Terlihat para media yang meiliput langsung bergegas, lebih sigap menyorot berita besar yang baru saja mereka dengar. Sungguh, ini benar-benar berita yang tak boleh terlewatkan.
Menyatunya dua keluarga konglomerat. Jelas, ini makanan besar bagi media.
Flash membidik seorang wanita bergaun hitam. Dia berdiri diposisi paling belakang diantara para tamu, seolah memisahkan dirinya.
Maria mematung disana, tepat pada saat mendengar pengumuman yang diucapkan oleh Diego. Wajah cantik itu memperlihatkan ketidak sukaannya terhadap apa yang baru saja didengarnya. Dia menatap focus kearah Diego yang sedang melemparkan senyumannya kearah para tamu.
Rasa tidak sukanya terhadap pengumuman gila itu harus di tahannya, tidak mungkin dia meronta di depan para tamu terhormat dan media yang meliput.
Apalagi ini acara aniversary kedua orang tuanya. Seluruh media elektrinik dan cetak maupun sedang meliput keagungan acara ini, sedikit saja bermasalah maka akan menghancurkan harkat dan martabat keluarga Scott.
Gaun hitam dengan belahan dada rendah bermodel split dalam potongan slim fit membaluti tubuh sexy Maria. Bahu jenjangnya semakin terlihat indah dalam balutan potongan gaun itu. Penampilan Elegant juga menggoda, ya, memang seperti itulah gaya berpakaian Maria. Kilauan flash membuat bling-bling butiran berlian di gaun hitam itu semakin hidup.
'SHIIT! Apa ini!' Gumamnya dalam hati.
Matanya terlihat seperti singa yang siap menerkam mangsa, tatapan itu dia tujukan untuk Diego. Bibirnya menarik senyum anggun karena dia sangat menyadari seluruh mata sedang tertuju padanya.
Darahnya serasa mulai mendidih dan otaknya memanas. Namun, Maria Scott, seorang pengusaha hebat dan sekaligus anak dari konglomerat yang tentu saja sudah terlatih dengan etitude yang baik.
Dia tetap mampu menutupi ke-tidak sukaannya di balik pose elegant yang ditawarkan didepan khalayak.
Maria bukanlah satu-satunya orang yang terkejut dan tidak menyukai kabar ini. Kenric Goldman, pria ber-jas hitam yang berdiri jauh di sampingnya juga memandang focus kedepan melihat seseorang yang berdiri di sebelah Diego. Tak lain itu adalah ayahnya, Bruno Goldman. Ayahnya membenarkan pengumuman yang baru saja di umumkan.
Tanpa Kenric dan Maria sadari seluruh perhatian tamu dan para media tertuju penuh pada mereka. Tapi mereka tak menghiraukan hal itu.
Jika di lihat dari visual, tentu mereka akan menjadi pasangan yang sempurna. Bak dewa-dewi yunani yang memiliki ketampanan dan kecantikan serta bentuk tubuh yang luar biasa.
Maria dengan bentuk tubuh sempurna yang di impikan seluruh wanita, bahkan mereka rela melakukan operasi untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang Maria dapatkan sedari lahir.
Siapapun laki-laki yang melihatnya pasti akan berfantasi liar tentangnya. Tidak terkecuali pria si pemilik nama yang baru saja di sebutkan.
Kenric tak kalah sempurna dengan postur tubuh atletis. Jika diandaikan, mungkin mereka seperti pasangan dewa Ares dan dewi Aprodhite.
Namun, TIDAK jika sudah menyangkut prinsip. Maria sangat tidak menyukai Kenric Goldman.
Menikah dengannya? Mendengar namanya saja dia sangat tidak suka. Bertemu hanya sebatas keperluan pekerjaan. Situasi ini benar-benar tidak masuk akal menurutnya. Tak bisa dia bayangkan harus bersanding dengan pria mesum gila itu.
Sementara dia, wanita yang belum pernah tersentuh oleh laki-laki manapun.
Meski Maria Scott terkenal dengan kebiasaannya menggunakan baju yang mengikuti lekuk tubuhnya yang sexy, dia tidak pernah berkencan sekalipun.
Dia seorang yang memang suka menonjolkan sisi sempurna dalam dirinya termasuk meunjukkan bentuk tubuhnya yang sexy.
Dia juga memiliki selera fashion yang baik, tentu semua barang berasal dari merk ternama. Jika bukan pun, tetap akan bagus jika dia yang mengenakannya.
Namun begitu, tak ada laki-laki yang berani memandangnya dalam bahasa merendahkan dirinya. Kecuali, Kenric Goldman.
Dia satu-satunya lelaki yang berani menatap liar Maria. Sungguh, itu sangat menjijikan bagi Maria.
Kenric Goldman CEO Goldman Group, orang yang juga tidak menyetujui pernikahan ini. Dia termasuk orang yang tidak percaya dengan ikatan pernikahan. Baginya berkomitmen berumah tangga hanya membuang-buang waktu.
Dia bisa bercinta kapan pun dia mau. Dengan bentuk mata tajamnya dan tatapan dinginnya dia bisa dengan mudah menarik para jalang yang rela mencampakkan diri keatas ranjang miliknya.
Hal itu sudah membuatnya cukup puas memandang hidup yang singkat ini. Karena menurutnya semua perempuan itu sama. Hanya ingin mengikat sebuah janji pernikahan untuk memenuhi kebutuhan biologis (sex).
Cinta? Tidak ada cinta yang nyata baginya. Cinta hanya ada di cerita dewa-dewi mitologi Yunani, itu menurutnya.
Dari seribu prinsip yang berlawanan diantara mereka, satu prinsip kesamaan, namun, dengan alasan yang berbeda, tidak percaya akan ikatan pernikahan.
***
Pria yang mengenakan kaos putih lengan panjang dengan ukuran over size langsung mematikan tv.
Ia menghela napas lalu berkata "waktunya kembali."