Di tengah kesempatan yang ada, Anggun bergegas menculik Badai. Sama seperti Badai pernah menculiknya pada jam istirahat pertama. Situasi mereka kini seperti berbalik. Anggun dipaksa harus mengajukan pertanyaan yang sebelum ini pernah Badai ajukan.
"Apa-apaan kamu? Apa maksudmu? Dan kenapa kamu bertindak begitu? Apa kamu sudah tidak punya kewarasan atau ada sesuatu yang mendesakmu harus melakukannya?"
Anggun meninggikan suaranya.
"Kamu pikir pacaran itu untuk main-main dan tameng? Kenapa kamu harus bilang ke mereka kalau kita pacaran?!!"
"Sekarang semua orang jadi tahu kalau aku itu pacarmu! Memang kamu tidak takut jika berita ini sampai terdengar oleh ayahmu? Dia bisa menggorok leherku hidup-hidup. Dan takkan mengampuniku!!"
Kata demi kata Anggun lontarkan tanpa jeda dan dengan intonasi yang cepat. Dia benar-benar sedang marah dan kewalahan menghadapi Badai. Jadi sebetulnya siapa yang harus mewaspadai siapa?