Badai diam-diam sudah menyusup di depan Anggun, menatap sinis ke arah anggun. Dia tak sengaja menguping pembicaraan Anggun dan Rangga di kursi pendek di dekat ruang OSIS. Ketika dia sedang dalam perjalanannya menuju ke kantin.
Badai melipat tangan di dada setelah berhasil menghentikan langkah kecil Anggun.
"Awesome! Apa kamu tahu bahwa ekspresimu saat ini sangat menyebalkan? Tersenyum misu-misu. Kemudian semakin terlihat bagaikan orang bodoh!"
Anggun melemparkan tatapan angkuh ke arah Badai.
"Kenapa? Apa itu merusak pemandanganmu?" Anggun bersikap sok.
"..." Badai tak lantas membalas sindiran Anggun.
"Lagipula, kenapa kamu harus berkeliaran di sekitarku? Bukankah kamu sudah membantah tuduhanku kalau kamu mulai tertarik padaku? Dan kamu berani mengataiku bodoh. Padahal peringkatmu masih ada jauh di bawahku!"
