Anggun hanya tak mau menyuarakan pikirannya saat ini. Karena dia tak mau diadili telah melibatkan Badai dalam keegoisannya.
"Aku butuh waktu. Kita mungkin bisa melakukannya lain hari. Tapi bukan hari ini. Karena aku belum siap. Dan aku takut dikenali."
Anggun bertanya-tanya, dikenali oleh siapa?
Sebelum pertanyaan itu melintas keluar dari mulut Anggun, seseorang telah lebih dulu memeluk Badai dari belakang. Mengejutkan mereka berdua. Dan menghadirkan kecengangan tak hanya pada mata mereka yang melebar. Tapi beberapa murid lain yang ikut memperhatikan saat mereka berdiri di luar kelas.
"Aku berhasil menemukanmu. Sudah kuduga ini adalah takdir. Lalu, bagaimana mungkin selama ini kamu bersembunyi dan baru muncul sekarang?"
"..." mata Anggun berkedip.
Siapa? Siapa gadis ini?
Anggun membisu.