Chereads / You In My Heart / Chapter 2 - DAY 1 MPLS

Chapter 2 - DAY 1 MPLS

POV di kelas

Seluruh siswa siswi baru mencari tempat duduk dan teman duduk nya masing-masing. Semua siswa saling berkenalan dengan siswa baru lainnya, dan suasana di dalam kelas menjadi tidak kondusif. Aku memilih duduk di barisan ke tiga ujung sebelah kanan sendirian. Namun, tiba-tiba ada seorang siswa yang datang menghampiriku.

"Hi, aku boleh duduk disini ga?"

"Hi, boleh duduk disini aja, lagian aku ga ada teman duduk" jawabku sambil tersenyum canggung.

"Thanks ya.. oh iya namaku Tasya, namamu siapa?"

siswa baru itu duduk disampingku dan langsung bertanya kepadaku.

" Hmm.. namaku Silvia" jawabku kembali dengan canggung.

"Oh, ya... Nice to meet you Silvia" ucap Tasya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan tersenyum kepadaku.

"Hmm.. Nice to meet you too Tasya" jawabku sambil berjabatan tangan dan tersenyum kecil.

" Btw, asal kamu dari mana tasya?"

"Hmmm.. aku dari Palembang Via"

"Oh iya.. kalo aku asli orang Medan sya" ucapku dan kami berdua tertawa kecil.

Aku cukup buruk dalam bergaul dengan orang-orang dan aku juga tidak memiliki banyak teman saat aku SD dan juga SMP. Tasya adalah orang pertama yang aku kenal di SMA ini. Tasya adalah perempuan yang memiliki mata dan senyuman yang indah. Ia memiliki rambut yang pendek dan lurus.

Tidak lama kemudian 3 orang kakak pembina Osis kelompok kami masuk dan suasana kelas menjadi hening. Ketiga kakak pembina itu pun langsung memperkenalkan dirinya masing-masing.

"Halo dek, perkenalkan nama kakak Ayu Fitriani, kakak duduk di kelas 12 Mipa 1".

"Halo adik-adik, perkenalkan nama kakak Hendro Brema, kakak duduk di kelas 12 Mipa 3".

"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Eza Eldi, saya duduk di kelas 11 Ips 3".

"Kami bertiga adalah kakak pembina kelompok kalian selama MPLS 3 hari kedepan" kak Ayu menambahkan.

"Ada yang mau ditanyakan sebelum kita lanjut dek?" tanya kak Hendro.

"Kak Ayu, Ig nya apa?" tanya seorang siswa laki-laki.

Tiba-tiba satu kelas langsung menyoraki siswa laki-laki tersebut dan semua tertawa .

"Wwuuuuuuuuu"

"Iya kak, nama Ig nya apa kak?"

"Oke nama Ig kakak tolong catat baik-baik ya ga ada siaran ulang" kata kak Ayu sambil tertawa kecil.

"Nama Ig kakak.... "

"Nama Ig kakak... nanti setelah pensi kakak kasi tau" Kata kak Ayu sambil tersenyum.

"YAAAHHHHHH" Semua siswa laki-laki tersebut mengeluh.

" Oke, tadi kami sudah perkenalkan diri kami masing-masing, sekarang gantian kalian yang memperkenalkan diri agar kita semuanya disini saling mengenal" kata kak Hendro.

Satu persatu siswa memperkenalkan diri mereka masing-masing. Dan tibalah saat giliran aku memeperkenalkan diri. Aku langsung berdiri dari tempat dudukku.

"Selamat pagi kakak pembina dan selamat pagi teman-teman, perkenalkan nama saya Silvia Jesselyn"

tiba-tiba ada beberapa siswa dan kakak pembina yang memotong saat aku berbicara dan aku diam sesaat.

"Selamat pagi Silviaaaa"

aku tersenyum dan langsung melanjutkan perkenalan diriku.

"Hmmm.. saya berasal dari SMP Jaya Wijaya, dan cita-cita saya ingin menjadi seorang Akuntan. Terima Kasih." aku tersenyum kembali dan langsung duduk.

Aku masih bingung cita-cita yang ingin aku capai saat aku besar nanti. Kadang ingin menjadi dokter, terkadang ingin menjadi hakim, pendeta, perawat, dan lain sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu nanti aku pasti bisa menentukan cita-cita yang aku inginkan.

Perkenalan diri terus berlanjut dan tiba giliran seorang siswa laki-laki yang duduk bersebrangan denganku akan memperkenalkan dirinya. Aku terus menatap nya saat ia berbicara. Dia memiliki paras yang tampan dengan alis yang tebal, bulu mata yang lentik, dan menurutku dia juga memiliki bibir yang seksi. Aku langsung jatuh cinta pada pandangan yang pertama dengan siswa laki-laki tersebut. Aku merasakan seperti ada kupu-kupu di dalam perutku, aku sangat senang sekali. You know lah gimana rasanya wkwkwk.

"Hai semuanya.. Selamat pagi.. perkenalkan nama saya Daniel Christo.. saya berasal dari SMP Negeri 1 Medan. Cita-cita saya ingin menjadi Tourist Guide. Sekian dan terima kasih".

Ia kembali duduk dan dilanjutkan dengan siswa baru lainnya.

Setelah melakukan perkenalan diri, kami melanjutkan dengan berdiskusi untuk menentukan ketua kelompok dan mempersiapkan yel-yel. Ketua kelompok yang terpilih itu bernama Muhammad Alif. Ia memiliki postur badan yang tinggi dan memiliki kulit hitam manis dan berkumis tipis. Ia juga memiliki suara yang keras dan lantang. Ia juga memiliki daya tarik tersendiri sehingga banyak siswa yang memilihnya untuk menjadi ketua kelompok.

Yel-yel ini dilakukan dengan cara bersahut-sahutan antara ketua kelompok dan anggota kelompok dengan bersemangat sambil bertepuk tangan, lalu diakhiri dengan menyanyikannya bersama-sama.

"Oke, silakan ketua kelompok maju kedepan dan pimpin yel-yel nya". kata kak Eza.

Ketua kelompok pun maju dan memimpin yel-yel dengan penuh semangat.

"BPOM BPOOOM"

"SAYAA SAYAAA"

"BPOM BPOMM"

"SAYA SAYAAAAA"

"BPOOOOOM?"

"SAYAAAAA?"

"MARI KITA BERSEMANGAT

YAKINLAH KITA PASTI MENANGGGGGGG

YEAAAAAYYYYYY"

Setelah menghapal yel-yel beberapa kali, bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa keluar kelas membeli jajanan di kantin dan ada juga yang membawa bekal dari rumah dan makan bersama-sama di dalam kelas. Aku pergi ke kantin dengan Tasya untuk membeli jajan dan es krim, lalu membawanya kembali ke kelas. Kami berencana untuk memakan jajanan kami di dalam kelas.

Saat sampai di depan pintu kelas, mataku melihat sekeliling kelas seperti sedang mencari seseorang.

" Pia, ngapain diam di dekat pintu" Ucap Tasya yang sudah duduk di bangku dan memanggilku.

"Eehhmm.. eh iya sya"

Aku langsung duduk dan makan jajan dengan Tasya sambil bercerita untuk lebih saling mengenal.

"hmmm.. Daniel kemana ya?" ucapku dalam hati.

Setiap orang masuk ke dalam kelas aku terus melihatnya berharap dia yang muncul dari balik pintu itu.

15 menit pun berlalu dan bel masuk kelas berbunyi. Semua siswa masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Kakak pembina kelompok masing-masing pun masuk ke dalam kelas kelompoknya masing-masing.

"Oke adik-adik semuanya, sekarang kita akan berdiskusi membahas konsep yang ingin kalian tampilkan di pensi nanti. Jika adik-adik memiliki ide atau saran boleh di share dengan teman-teman yang lain". Kata kak Eza.

Semua siswa berdiskusi dan memberikan ide nya masing-masing.

"Gimana kalo kita buat dance aja?"

"Nyanyi rame-rame aja"

"Buat drama aja ga sih?"

"Buat atraksi aja kan kereennn"

"Gimana kalo kita nyanyi terus main musik jugak, tapi alat musiknya kita buat dari barang-barang bekas" ucap ketua kelompok.

"Boleh tu, gitu aja dah"

"Iya gitu aja lah wee"

"Gimana yang lain, apa ada ide lain atau saran tambahan?" kata kak Ayu.

"Ga ada kak, kayaknya ide dari ketua kelompok itu lebih bagus deh kak" ucap seorang siswa.

"Oke, yang setuju dengan ide ketua kelompok boleh angkat tangannya" kata kak Hendro.

Semua siswa mengangkat tangan dengan arti semua setuju dengan ide dari ketua kelompok tersebut.

"Kayaknya semua setuju ya sama ide ketua kelompok? Hmm.. kalo gitu nanti sepulang sekolah kita latihan untuk pensi dan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan saat pensi nanti" kata kak Hendro.

"Baik kakkkk.." ucap seluruh siswa baru.

Tiba-tiba beberapa kakak senior masuk ke dalam kelas dan mempromosikan ekstrakurikuler yang ada di sekolah itu secara berganti-gantian. Terdapat banyak ekstrakurikuler di sekolah ini seperti Paskibra, Pramuka, Paduan Suara, Sendratasik, PMR, Basket, Voli, dan masih banyak lagi.

"Pia, kamu mau masuk ekskul apa?" tanya Tasya.

"Hmmm.. belum tau sya bingung mau masuk yang mana"

Saat beberapa kakak senior mempromosikan ekskul paduan suara, beberapa siswa langsung mendaftarkan diri untuk masuk ke ekskul paduan suara. Aku juga mendaftar untuk bergabung dengan ekskul paduan suara tersebut.

"Oke adik-adik yang sudah mendaftarkan diri untuk bergabung ke ekskul paduan suara agar dapat hadir pada hari jumat untuk di seleksi. Terima kasih selamat siang semuanya." Ucap seorang kakak senior.

"Baik kak, selamat siang" ucap beberapa siswa.

Akhirnya bel istirahat kedua pun berbunyi dan seluruh siswa berhamburan keluar kelas namun aku hanya duduk di dalam kelas dan bermain hp. Sesekali aku mencuri-curi pandang ke Daniel lalu aku tersenyum dan kembali bermain hp dan memakan jajan yang aku beli saat istirahat pertama tadi.

Waktu istirahat kedua lebih lama daripada waktu istirahat pertama tadi yaitu 30 menit agar siswa siswi ataupun guru bisa melaksanakan sholat zuhur.