Sekarang adalah tahun ajaran baru. Sma taruna bangsa, baru saja selesai melakukan mos untuk murid baru ketika hari sabtu. Sekarang hari senin, sekolah masih belum mulai belajar seperti biasanya.
"Zoya, lo lagi ngapain sih?" tanya vini yang kesal dengan temannya itu.
"Kamu gak liat apa, kalo aku lagi sibuk!?" ujar zoya yang masih fokus dengan bukunya.
Vini pun duduk di kursi yang kosong di samping zoya, menatap apa yang sedang dilakukan zoya.
"Ya ampun zoy, lo kenapa sih masih sibuk sama beginian" ujar vini kesal.
"Aku kan sekretaris osis, jadi ini udah menjadi tanggung jawab aku" ujar zoya seraya menatap vini sebentar lalu kembali fokus dengan bukunya.
Vini pun membaca setiap goresan pena di halaman yang sedang zoya tulis.
"Jadi kalian mau bikin camping nya di mana nih?" tanya vini.
"Gak tau, yang jelas sekarang aku harus sedia-in apa aja yang bakal di butuhin nantinya" ujar zoya.
Karna bosan, vini pun memilih memainkan ponselnya dari pada mengganggu zoya yang sibuk menulis.
"YA AMPUN, GANTENG BANGET SIH COWOK ITU"
"JODOH GUE DATANG"
"ITU PACAR GUE"
"DIA SIAPA SIH, KOK GANTENG BANGET"
"GUE RASA DIA ANAK BARU"
"SEMOGA AJA DIA DI KELAS GUE"
dan masih banyak lagi teriakan-teriakan dari cewek-cewek di sma taruna bangsa.
"Mereka kenapa sih, kok ribut banget" ujar vini kesal, lalu dia berjalan untuk melihat apa yang terjadi. Sedangkan zoya memilih fokus dengan hal yang sedang dia kerjakan.
"Huaaa ya ampun, itu kan si selebgram itu. Siapa sih namanya" ujar vini dengan semangat.
"Vini, kamu kenapa sih ikut-ikutan kayak mereka" ujar zoya kesal karna terganggu dengan suara vini.
"Zoy, kesini dulu. Biar lo gak penasaran" ujar vini yang masih fokus dengan apa yang dia lihat.
Zoya pun menyudahi aktivitasnya lalu berjalan ke arah vini.
"Ada apaan sih" ujar zoya kesal seraya melihat tingkah vini tanpa melihat apa yang sedang di ributkan para siswa.
"Itu, coba lo lihat cowok itu deh. Ganteng kan?" tanya vini seraya menyuruh zoya untuk menoleh.
Saat zoya melihat apa yang sedang di ributkan para cewek, dia spontan kaget. Tetapi dengan cepat dia langsung mengubah ekspresinya seperti awal lalu kembali ke tempatnya semula.
"Zoya, kelihatannya kalian cocok deh kalo jadian" ujar vini seraya berjalan ke dekat zoya.
"Apaan sih vin" ujar zoya sedikit kesal.
"Mendingan lo deketin dia aja zoy. Siapa sih namanya, lupa gue. Dia juga gak pernah update lagi semenjak kelas 3 SMP deh kalo gak salah" ujar vini lalu berfikir sejenak.
Zoya hanya diam dan fokus dengan apa yang sedang dia kerjakan.
"Lo juga kan gak punya pacar. Makin nempel sama kak chiko, tapi entah kapan jadian nya. Udah di tembak Yoga, eh malah lo tolak terus"
Tanpa membalas ucapan vini, zoya langsung berdiri lalu melangkahkan kakinya.
"Zoya, lo mau ke mana? Tungguin gue" ujar vini seraya menghampiri zoya.
"Bisa gak sih, kamu gak ganggu aku?" tanya zoya.
"Oke, gue minta maaf kalo ngeganggu lo" ujar vini.
"Aku maafin" ujar zoya.
Mereka pun berjalan bersama tanpa mengobrol seperti biasanya.
"Lo mau kemana sih?" tanya vini.
Zoya hanya mengendikkan bahunya tanpa menjawab pertanyaan vini.
"Dimas" panggil zoya.
Orang yang namanya di panggil pun menoleh ke arah sumber suara. Lalu, zoya pun menghampiri dimas. Sedangkan vini terus mengikuti zoya.
"Kamu liat chiko gak?" tanya zoya.
"Kalo gak salah kak chiko lagi di kantin sekarang" ujar dimas.
"Makasih ya dim" ujar zoya.
"Sama-sama zoy" ujar dimas.
Zoya pun meninggalkan dimas dan berjalan ke arah kantin. Tak lama kemudian, zoya pun sampai di kantin, begitu juga dengan vini yang terus mengikutinya.
Zoya menoleh ke segala arah untuk mencari seseorang. Tak lama, orang yang di cari pun ketemu. Lalu, zoya pun menghampiri orang tersebut.
"Chiko" panggil zoya.
"Apa?" tanya chiko dengan muka datar.
Chiko baru saja selesai sarapan di kantin, dia terlambat bangun karna sibuk dengan jabatan nya sebagai ketua osis walaupun jabatan nya akan berakhir 1 minggu lagi.
"Senyum dikit dong, datar banget tuh muka" ujar zoya.
Chiko pun tersenyum sekilas lalu kembali dengan muka datarnya.
"Ini jumlah barang yang kita perluin pas camping" ujar zoya seraya menyodorkan buku lalu duduk di kursi di depan chiko. Sedangkan vini duduk di samping zoya.
"Dari 350 orang kelas 10, cuma 50 orang aja yang bisa?" tanya chiko.
"Iya. Beberapa alasan nya karna mereka capek habis mos, ada yang sakit dan memang gak biasa ikut, serta gak dibolehin sama orang tua mereka. Ini juga belum di kasih surat izin nya, apa lagi kalo udah di kasih, pasti bakalan banyak yang gak ikut" jelas zoya.
Vini hanya menyimak apa yang di bicarakan oleh zoya dan chiko tanpa berniat untuk ikut mengobrol.
"Lokasi nya gimana?" tanya chiko.
"Kalo soal lokasi, aku tanyain dulu ke Yoga" ujar zoya.
"Semua nya udah lengkap?" tanya chiko.
"Ada beberapa lagi yang belum cukup, kayak tenda. Karna kelas 10 yang ikut ada 50 orang, belum lagi anggota osis. Trus, tenda yang kita pakai juga bukan tenda yang besar. Palingan cuma cukup 3 orang, kenapa gak pakai yang besar aja sih?" tanya zoya.
"Semuanya rusak, dan gak bisa di pakai lagi" ujar chiko.
"Oh gitu" ujar zoya.
"Yaudah, barang-barang yang kurang tulis aja. Biar aku tanyain sama anggota osis yang lain nya kalo mereka punya" ujar chiko.
"Oke, kalo gitu aku pergi dulu" ujar zoya seraya bangkit dari tempat duduknya, begitu juga dengan vini.
"Oh iya, nanti jangan lupa kalo kita pulang bareng. Papa balik ke Jakarta tadi pagi" lanjut zoya sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan chiko.
"Aku juga pamit ya kak" ujar vini.
"Iya" ujar chiko lalu, vini pun berjalan mengikuti zoya.
"Zoya" panggil vini.
"Apa?" tanya zoya yang masih berjalan dan sesekali memperhatikan sekitar.
"Sekarang kita mau kemana?" tanya vini.
"Masih mau ngurus tentang camping" jawab zoya.
"Lo kenapa sih masih mau aja ngurus beginian, kan masih ada kak lili yang sekretaris 1" ujar vini.
"Aku kayak gini biar aku terbiasa nanti pas jadi sekretaris 1" ujar zoya.
"Gue heran deh sama lo. Ke kakak kelas yang lain selalu pakai embel-embel kak, sedangkan ke kak chiko gak pakai sama sekali" ujar vini.
"Serah aku dong" ujar zoya.
"Lo kan masih lama ngurus camping ini kan? Jadi gue ke tempat rafky dulu ya" ujar vini.
"Yaudah, sana kalo mau uwuan" ujar zoya, lalu vini pun pergi meninggalkan zoya.
Zoya pun mencari keberadaan Yoga. Mulai dari kelas Yoga, ruang osis, dan juga lapangan, tapi zoya tidak menemukan nya.
Karna tidak juga menemukan keberadaan Yoga, zoya pun memilih untuk bertanya.
"Dek" ujar zoya.
"Iya kak" jawab 4 orang cewek yang tadinya sedang mengobrol.
"Ada liat Yoga gak?" tanya zoya.
"Gak liat kak" ujar mereka seraya geleng-geleng.
"Ouh, makasih ya" ujar zoya.
"Iya kak" balas mereka.
Zoya tidak menyerah, dia tetap bertanya kepada semua orang.
"Laila" panggil zoya.
Laila pun menoleh "ada apa zoy?"
"Kamu ada liat Yoga gak?" tanya zoya.
"Kalo gak salah dia tadi jalan ke arah uks, trus bawa banyak cemilan gitu" ujar laila.
"Buat apa dia bawa banyak cemilan?" tanya zoya.
"Gak tau zoy" ujar laila.
"Ouh, kalo gitu aku duluan ya, makasih ya la" ujar zoya.
"Iya" ujar laila.
Zoya pun melangkahkan kaki nya menuju uks.
Setelah sampai, zoya pun membuka pintu uks, "yog-"