Matahari sudah mulai terlihat, dan cahayanya berusaha menyusup di celah gorden. Seorang gadis masih terbaring di atas kasur. Dia masih terlihat tertidur dengan pulas dan tidak terganggu dengan matahari sudah bersinar.
Byurr
"Huaa, banjir banjir banjir" teriak zoya seraya memeluk selimut dan langsung berdiri di atas ranjang dengan mata yang masih tertutup.
Byurr
Zoya pun membuka mata nya dan mengusap wajahnya yang basah.
"Kak Chiko," teriak zoya marah.
"Udah, sana kamu mandi. Nanti telat," ujar chiko.
"Kenapa kakak bangunin aku pake cara ini sih? Kan masih ada cara lain," ujar zoya marah.
"Buang tenaga aja," ujar chiko lalu pergi meninggal kan zoya yang masih marah.
"Aaaa dasar Chiko nyebelin," ujar zoya dengan meninggikan suaranya.
"Awas kamu Chiko, liat aja nanti," gumam zoya marah.
Zoya pun turun dari kasur lalu mengambil handuk dan seragam. Setelah itu, dia masuk ke dalam kamar mandi.
*****
"Ada apa sih ribut-ribut?" tanya lita yang berada di meja makan untuk menata sarapan saat melihat chiko keluar dari kamar zoya lantai dua.
"Gak ada apa-apa kok ma, cuma bangunin Zoya aja tadi," ujar chiko.
"Ouh, sana kamu cepat mandi. Ntar telat," ujar lita.
"Udah kok ma, cuma belum pake seragam aja," ujar chiko. Chiko sekarang sedang memakai celana sekolah dan kaos putih.
"Yaudah, cepetan pake," ujar lita.
"Iya ma" ujar chiko lalu masuk ke dalam kamar nya
*****
"Zoya, kok muka kamu jutek gitu? kenapa?" tanya lita saat melihat zoya menuruni tangga.
"Itu ma. Kak Chiko ngebangunin aku pake air. Kayak gak ada cara lain aja," ujar zoya kesal seraya duduk di samping chiko.
"Chiko, kamu gak boleh perlakuin Zoya kayak gitu," ujar bram, papa chiko.
"Aku kan cuma ngebangunin dia aja pa," ujar chiko membela diri nya sendiri.
"Tapi gak usah kayak gitu juga kali. Kasur aku juga basar karna kakak. Dingin banget lagi air nya," ujar zoya kesal dan tak lupa juga dengan wajah sedihnya yang dibuat-buat.
Lita pun mengambil sebuah piring, lalu mengambil sedikit nasi dan lauk serta sayuran. Setelah itu, dia mengambil nasi chiko dan memberikan nya pada zoya.
"Trus punya aku mana ma?" tanya chiko.
"Ini" ujar lita seraya meletak kan piring yang berisi nasi dan lauk beserta sayuran yang tidak seperti biasa.
"Ini masih kurang ma, mana cukup buat aku," ujar chiko.
"Ini hukuman buat kamu," ujar lita.
"Tapi ma—"
"Udah, makan aja," ujar lita memotong ucapan chiko.
Chiko pun pasrah dan memilih memakan makanan nya walau pun dengan porsi yang kurang dari biasanya.
"Tadi malam aku cuma makan sedikit, eh sekarang juga makan sedikit karna ulah ni anak" _batin chiko seraya melirik zoya tajam.
"Rasain," kata zoya tanpa mengeluarkan suara seraya menatap chiko dan sekalian mengejek nya.
"Awas lo nanti," kata chiko tanpa mengeluarkan suara seraya menatap zoya kesal.
"Gak takut," kata zoya tanpa mengeluarkan suara nya.
Lalu, mereka pun memakan makanan mereka masing-masing tanpa ada yang mengeluarkan suara.
*****
"Zoya, coba kamu turun sebentar deh. Ban belakang kayaknya bocor," ujar chiko seraya menoleh ke arah zoya.
"Kak Chiko aja sana," ujar zoya yang masih Fokus dengan ponsel nya.
"Udah, cek aja sana," ujar chiko.
"Ish, iya iya," ujar zoya lalu beranjak turun dari mobil chiko.
Saat zoya baru saja menutup pintu mobil, tiba-tiba mobil chiko mulai melaju dengan cepat meninggalkannya.
"WOY, CHIKO. NGAPAIN KAMU TINGGALIN AKU DI SINI B*GO," teriak zoya.
"Awas aja kamu nanti, Chiko," ujar zoya marah dan akhir nya pasrah.
"Semua barang-barang aku di dalam mobil, aduh gimana nih. Pokoknya aku bakal balas yang lebih lagi ke kamu Chiko," ujar zoya kesal.
Pada akhir nya, zoya pun harus rela berjalan kaki sekitar 457 meter.
*****
"Zoy. Ransel lo udah sampai dari tadi, tapi kok lo baru sampai sekarang sih?" tanya vini saat zoya baru saja masuk ke dalam kelas dan tepat pada saat bel pertanda jam pertama di mulai berbunyi.
"Ini semua gara-gara Chiko breng*ek," umpat zoya saat baru saja duduk di bangku nya, di samping vini.
"Gak boleh ngomong gitu woy, dosa. Lagian, kak Chiko lebih tua dari pada lo," ujar vini menasehati nya.
"Gue gak peduli. Pokok nya, dia harus di kasih pelajaran," ujar zoya kesal.
"Tahan emosi lo Zoy, tahan," ujar vini untuk meredakan emosi zoya.
"Udah, kamu gak usah ikut-ikutan vin," ujar zoya.
*****
Brakk
Orang yang memiliki meja tersebut pun menoleh ke arah orang yang mengganggu nya. Tak lupa juga teman sekelasnya menatap ke arah yang sama.
"Kenapa kamu tinggalin aku di tengah jalan, hah?" tanya zoya marah.
"Biar adil," ujar chiko santai.
"Kan kamu yang duluan," ujar zoya.
"Kamu yang duluan Zoya, bukan aku," ujar chiko.
"Tapi kan kamu yang dulu nyiram aku pake air," ujar zoya.
"Itu salah kamu sendiri, kenapa gak bangun," ujar chiko.
"Tapi kan masih bisa pake cara yang baik-baik, gak usah di siram pake air juga. Aku bakalan bilang ke mama lita kalo kamu nurunin aku di tengah jalan," ancam zoya.
"E-eh, jangan dong Zoya," ujar chiko memohon.
"Pokok nya aku bakalan kasih tau," ujar zoya.
"Nanti aku traktir deh, gimana?" tanya chiko membujuk zoya.
Zoya pun berfikir sejenak dengan bujukan chiko.
"Oke, hari rabu pas pulang sekolah," ujar zoya lalu langsung meninggalkan chiko.
"Gak bisa gitu dong Zoy, Zoya..." panggil chiko, tetapi zoya tidak menghentikan langkah nya sama sekali.
*****
"Dari mana aja sih lo Zoy? Lama banget sih?" tanya vini saat zoya baru saja duduk di kursi depan nya.
"Habis ngasih anak orang pelajaran," ujar zoya lalu memakan bakso nya.
"Maksud lo kak Chiko?" tanya vini.
Zoya hanya membalas nya dengan anggukan tanpa berminat bersuara.
"Lo emang murid teraneh, gak takut sama kakel sendiri. Apa lagi kakel nya ketua OSIS yang di segani murid di SMA taruna bangsa," ujar vini lalu memakan bakso nya.
"Dia itu udah jadi mantan ketos, bukan ketos lagi," ujar zoya.
"Tapikan Yoga belum di resmiin jadi ketos," ujar vini.
"Sama aja," balas zoya.
"Zoya," panggil seseorang.
Zoya dan vini pun menoleh ke arah suara, sedang kan dari tadi semua siswi teriak histeris karena melihat idol mereka. Tapi zoya dan lain nya tak memperdulikan mereka
"Nama lo siapa ya? gue lupa," ujar vini seraya menunjuk regi.
"Kamu kenal sama Regi?" tanya rafky.
"Oh iya Regi, gue baru ingat," ujar vini.
"Jawab aku Vin," ujar rafky yang terlihat sedang cemburu.
"Dia kan selebgram, siapa juga yang gak kenal sama dia," ujar vini.
"Oh iya, kalian ngapain?" lanjut vini.
"Kita mau makan siang sayang, mau ngapain lagi?" tanya rafky lembut kepada vini
"Kalian kalo mau pacaran, sana jauh-jauh. ouh iya Zoy, lo ngapain labrak kak Chiko ke kelasnya. semua orang pada ngegosip soal itu, bikin gue jadi kepo," ujar yoga.
"Itu bukan urusan kamu," ujar zoya.
"namanya juga kepo Zoy," ujar yoga.
"Vin, lo tau gak?" tanya yoga.
"gak tau gue," balas vini.
"Kalian mau makan siang atau mau ngobrol?" tanya zoya yang terganggu dengan kedatangan yoga dkk.
"Mau makan siang Zoya," jawab yoga lembut.
"Yaudah duduk aja, gak usah berisik," ujar zoya cuek.
Yoga yang mendengar perkataan zoya pun langsung duduk di samping zoya dan di ikuti yang lain nya.
Mereka sekarang sedang duduk di meja pojok belakang. Lalu, merekapun memakan makanan mereka.
"Aku duluan ya," ujar zoya seraya berdiri.
Semua orang yang di meja itu pun menoleh ke arah zoya.
"Kok cepat banget sih Zoy?" tanya vini.
"Makanan aku udah habis, jadi mendingan aku pergi dari pada buang-buang waktu di sini," ujar zoya.
Mereka pun hanya diam dan membiarkan zoya pergi, apa lagi saat ini zoya keliatan badmood.
Dan selang tiga menit, "gue duluan ya," ujar regi.
"Kok cepat banget sih Gi?" tanya dimas.