Chereads / A Love Struggle / Chapter 3 - ALS || 03

Chapter 3 - ALS || 03

"Lo lama banget sih Zoy," ujar vini kesal.

Zoya sekarang sedang menunjukkan muka yang sulit di artikan.

"Lo kenapa sih, ada masalah?" tanya vini.

"Gak kok, aku baik-baik aja. Cuma, pacar kamu sama teman-teman nya ngulah lagi, apa lagi Yoga. Bikin aku kesel aja," ujar zoya seraya menunjukkan wajah kesal.

Sebenarnya bukan itu yang di pikirkan zoya. Kalo soal yoga, dia sudah terbiasa. Tetapi ada satu hal yang membuat dia khawatir.

"Ya ampun Zoy, mereka kan emang gitu. Masak lo belum juga kebal sih?" tanya vini.

"Bosen aku liatnya. Aku mau ke perpus, kamu mau ikut gak?" tanya zoya.

"Boleh deh," jawab vini.

*****

"Sebenarnya lo mau ngapain sih Zoy?" tanya vini.

Sekarang mereka sudah kembali dari perpustakaan dan sedang berada di dalam kelas. zoya lagi-lagi sibuk dengan urusannya sendiri.

"Aku gak tau, kalo kamu mau pergi, pergi aja. Kayaknya aku masih harus ngurus masalah soal camping deh," ujar zoya.

"Kalo gitu gue pergi ya, perut gue belum di isi. Semangat ya Zoy, bye bye," ujar vini lalu pergi meninggalkan zoya.

Setelah vini pergi, zoya pun terdiam sejenak. Lalu, zoya pun mengambil sebuah buku catatan kecil dan juga pena. Setelah itu, dia beranjak dari sana.

Zoya pun menelusuri lorong lantai dua. Di lantai dua tidak ada orang karena orang biasanya memilih duduk di lantai satu atau ke kantin dan lainnya.

Zoya pun menuruni tangga yang sepi menuju lantai satu.

"Ra," panggil seorang cowok.

Zoya yang tadi fokus menatap bawah, dia pun menatap ke arah depan karena suara tersebut familiar baginya. Setelah melihat orang tersebut, dia pun kaget tetapi dia langsung mengubah ekspresinya seperti awal.

"Aurora," ujar cowok itu.

"Ada apa?" tanya zoya cuek.

"Bisa ngobrol sebentar gak?" tanya cowok itu.

"Gak bisa, aku lagi sibuk," ujar zoya.

"Kak chiko itu siapa kamu?" tanya cowok itu to the point agar tidak membuat zoya tambah kesal karena lama.

"Bukan urusan kamu," ujar zoya.

"Apa kita gak bisa kayak dulu lagi?" tanya cowok itu.

"Minggir," ujar zoya seraya melangkahkan kakinya. Akan tetapi, cowok itu tidak memberikan dia jalan sedikit pun.

"Tolong jawab pertanyaan aku Ra," ujar cowok itu memohon.

"Regi, aku lagi sibuk. Kamu bisa gak, gak ganggu aku sekarang," ujar zoya marah kepada cowok tadi yang ternyata adalah regi.

"Segitu bencinya kamu sama aku Ra, sampai-sampai nama panggilan yang biasanya kamu pakai, gak kamu pakai lagi," ujar regi.

"Semuanya udah selesai, dan gak ada yang perlu di bahas lagi," ujar zoya.

"Tapi aku pengen kita kayak dulu lagi ra," ujar regi lalu memeluk zoya.

Zoya pun berusaha melepaskan pelukan regi. Setelah terlepas, lalu....

Plak

Kepala regi pun tertoleh ke samping karena mendapatkan tamparan dari zoya.

"Jangan macam-macam kamu Gi," ujar zoya marah lalu pergi meninggalkan.

Regi pun hanya bisa berbalik badan dan menatap kepergian zoya dengan sendu.

"Segitu bencinya kamu sama aku Ra," gumam regi yang merasakan sakit di hatinya, bukan di pipi bekas tamparan dari zoya.

*****

Zoya berjalan menunduk di lorong dengan air mata yang mengalir di pipinya. Dia pun memilih pergi ke toilet untuk membasuh wajahnya. Kemudian, dia mengelap wajahnya dengan tisu yang tersedia di sana lalu menenangkan dirinya. Setelah itu, dia pun keluar untuk menemui chiko.

Dia pun memilih ruang OSIS untuk di kunjungi nya karena biasanya chiko berada di sana untuk mengurus sesuatu. Terlebih lagi soal camping belum selesai.

"Kak Chiko," rengek zoya lalu langsung memeluk chiko yang kebetulan sedang berdiri.

"Ada apa?" tanya chiko dengan lembut seraya membalas pelukan zoya.

Chiko rasa zoya mempunyai masalah. Karena biasanya zoya memakai embel-embel kak saat bersama keluarga, ada maunya serta sedang ada masalah.

"Dia di sini," ujar zoya yang berusaha tidak mengeluarkan air matanya tetapi dia tidak bisa.

"Kakak kan pernah bilang, kalo lari dalam masalah. Masalah itu gak bakalan selesai," ujar chiko lembut lalu melepaskan pelukannya dan menghapus air mata zoya yang mulai mengalir.

"Aku harus apa? Aku gak tau apa yang harus aku lakuin," ujar zoya.

"Udah, untuk sekarang kamu tenang-in diri kamu dulu. Kalo udah siap, baru di selesai-in" ujar chiko lalu kembali mengurus urusannya.

"Iya," ujar zoya seraya duduk di salah satu kursi di ruangan itu.

"Kamu masih mau di sini atau gimana?" tanya chiko.

"Aku mau sama kak chiko aja" ujar zoya.

"Oke kalo gitu," ujar chiko dan kembali fokus dengan kerjaannya.

*****

Bel waktu pulang sudah berbunyi. Semua siswa di SMA taruna bangsa berbondong-bondong keluar kelas. Di parkiran juga sudah di penuhi oleh siswa yang membawa kendaraan.

"Kak Chiko kenapa masih berdiri aja sih? Ayok kita pulang," ajak zoya.

Sekarang mereka sedang berada di bangku salah satu kelas bawah. duduk menunggu parkiran tidak terlalu ramai.

"Kamu gak liat kalo parkirannya lagi ramai?" tanya chiko.

"Iya sih, tapi aku mau cepat pulang," jawab zoya.

"Udah, tunggu sebentar lagi. Kalo udah gak banyak baru kita ke sana," ujar chiko.

Zoya pun menghela nafas nya. Yang di katakan chiko memang benar. Walaupun mereka ke parkiran sekarang, mereka juga harus menunggu siswa lain untuk mengeluarkan kendaraan mereka masing-masing.

5 menit kemudian setelah di landa kebosanan, chiko pun beranjak dan zoya mengikutinya dari belakang.

"Aku nginap di rumah Chiko aja ya. Ya ya ya," ujar zoya memohon saat mereka sudah berada di depan mobil chiko.

"Gak boleh," ujar chiko.

"Please lah, aku butuh seseorang buat cerita nih" ujar zoya memohon

"Cerita aja sama tembok sana" ujar chiko

"Kamu mau aku ngadu soal ini ke mama lita?" ancam zoya

Lita adalah mama chiko, zoya memanggil mama chiko dengan sebutan mama dari sejak kecil

Chiko pun menghela nafas pasrah "iya iya, boleh kok nginep di sana"

Zoya pun dengan senang langsung masuk ke dalam mobil chiko yang sudah tidak terkunci

chiko pun ikut masuk lalu menghidupkan mobilnya, setelah itu dia melajukan mobilnya menuju rumahnya

"Lo liat kan gimana interaksi kak chiko sama zoya, mendingan lo ngalah aja deh ga" ujar dimas

Sekarang yoga dkk sedang berada di parkiran, mereka dari tadi memperhatikan zoya dan chiko

"Gue kan udah bilang kalo gue gak bakalan nyerah" ujar yoga

"Udah, mending kita pulang aja" ujar rafky

"Cewek lo dimana? Main pulang aja lo, dasar gak bertanggung jawab" ujar yoga

"Dia udah duluan, yuk pulang" ajak rafky

"Gak mampir kemana dulu gitu?" tanya yoga

"Gimana gi?" tanya dimas

"Gue gak, mau langsung pulang aja" ujar regi

"Terserah lo mau kemana ga, kalo kita milih back home" ujar rafky

"Gue juga pulang aja deh, males kalo main cuma sendirian aja" ujar yoga

*****

"MAMAAA, ZOYA IN HERE. MAMA DIMANA?" teriak zoya seraya membuka pintu utama

"Ya ampun zoya. Ini rumah, bukan hutan sayang" ujar lita yang baru saja menampakkan dirinya

"Mamaa" ujar zoya seraya menghampiri lita lalu memeluknya, lita pun membalas pelukannya

"Ada apa?" tanya lita seraya melepaskan pelukan mereka

"Aku boleh nginap di sini kan?" tanya zoya

"Boleh dong sayang, gak bakalan ada yang ngelarang kok" ujar lita seraya mengelus kepala zoya

"Tapi tadi kak chiko ngelarang aku ma" ujar zoya dengan wajah sedih

"Udah, jangan dengerin chiko. Kalo dia gitu lagi, bilang aja sama mama. Biar mama hukum dia" ujar lita

"Ma, sebenarnya anak mama itu siapa sih? Aku atau zoya?" tanya chiko

"Zoya" ujar lita singkat

"Mamaaa. Yang anak kandung mama itu aku, bukan zoya" ujar chiko