Kania juga tertawa. Mengakui keberanaran dari yang Genta katakan. "Pasangan yang dibawah udah bangun apa belum, Om?" tanya Kania sambil memejamkan matanya.
"Enggak tahu. Tadi saya enggak lihat. Saya juga enggak sempat nanya sama bibi." Genta mengerutkan keningnya. "Menurut kamu gimana?"
Kania menaikkan bahunya. "Aku enggak yakin papa seluwes Om. Apalagi Mbak Rosa bilang papa enggak cinta. Tapi aku berharap Mbak Rosa bisa membuat papa jatuh cinta."
Genta menarik nafasnya. "Aku juga berharap yang sama. Maksudku, bukan papa kamu harus melupakan Dita, tapi Dita pasti akan senang kalau Tara bahagia."
***