Cassidy Belgenza tidak pernah mengira jika hari ini bertemu dengan wanita yang akan selalu menjadi cinta pertamanya. Tak hanya itu, hingga kini Cass memilih tetap sendiri tanpa kekasih usai sang cinta pertama yaitu Angelica Silvester tiba-tiba menikah dengan pria lain.
Padahal saat itu, Cass sudah mengungkapkan rasa cinta yang ia pendam selama bertahun-tahun pada Angelica. Sayangnya, Angelica malah memilih pria lain menjadi suaminya. Cass pun menjauh dan tenggelam dengan pekerjaan dan posisinya sebagai CEO Superhart Tech, sebuah perusahaan ternama di bidang pembuatan dan perakitan mesin-mesin mobil.
Namun, hari ini Tuhan kembali mempertemukan Cass dan Angelica dalam sebuah kejadian hampir kecelakaan di depan sebuah kafe. Kini mereka duduk berdua untuk mengobrol ringan. Setidaknya mungkin itu bisa mengulang waktu yang telah pergi.
"Apa kabarmu, Angelica? Aku sudah lama tidak bertemu denganmu," ujar Cass mencoba memulai pembicaraan terlebih dahulu. Angelica tersenyum dan sedikit menunduk seolah ingin menyembunyikan wajah sedihnya.
"Kabarku biasa saja. Apa yang kamu lakukan di sekitar sini?" Angelica balik bertanya. Ia menaikkan pandangan pada Cass yang ikut menatapnya cukup lekat. Sekilas Cass sempat menggigit bibir bawahnya dan menunduk.
"Uh, hanya lewat ..." jawabnya tersenyum lembut dan malu-malu. Angelica tampak menunduk dan sedih. Hal itu menarik perhatian Cass yang merasa jika Angelica seperti sedang ada masalah.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa kamu menyeberang jalan dengan tidak berkonsentrasi sama sekali? Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?" tanya Cass dengan suara rendah dan lembut. Angelica mengambil minumannya dan menyeruputnya pelan.
"Aku sedang ada masalah," ungkap Angelica pelan. Ia masih menatap separuh kosong pada gelas minuman yang ada di depannya. Cass jadi makin khawatir. Ia begitu mencintai Angelica dan tidak pernah rela jika mantan kekasih hatinya itu bersedih. Namun apa yang membuatnya bersedih?
"Apa yang terjadi? Apa kamu punya masalah dengan Suamimu?" tebak Cass makin penasaran. Angelica lalu menoleh pada Cass dan tampak hampir menangis.
"Cass, aku sebenarnya malu bercerita padamu ..." Cass makin merasa sendu dan terpengaruh. Dengan berani, ia mengambil sebelah tangan Angelica dan menggenggamnya. Cass sepertinya agak lupa jika Angelica adalah istri pria lain.
"Jangan pernah malu bercerita padaku. Kamu tahu kan jika aku akan selalu membantumu apa pun yang terjadi? Aku masih mencintaimu, Angelica," jawab Cass mengungkapkan rasa cinta di hatinya yang tidak pernah hilang untuk Angelica.
Angelica tertegun menatap Cass dengan pelupuk mata yang penuh air mata. Ia terlihat begitu terluka sehingga Cass bisa merasakan sampai ke dalam hatinya.
"Mengapa Collin tidak bisa sepertimu? Mengapa dia tidak mencintaiku sepertimu, Cass?" sebut Angelica dengan suara lembut sekaligus terisak. Kening Cass sedikit mengernyit mendengar Angelica membandingkannya dengan Collin, suami Angelica.
"Apa dia tidak mencintaimu?" tanya Cass dengan emosi yang mulai tampak.
"Mungkin ... entahlah. Yang aku tahu dia tidak pernah bisa melepaskan wanita itu!" sahut Angelica lalu menerawang lagi seolah melamun. Cass makin bingung mencerna semuanya. Satu hal yang terlintas dipikirannya adalah Angelica tidak bahagia dengan pernikahannya.
Tangan Cass pindah dari menggenggam tangan Angelica lalu melingkarkannya di pundaknya. Sebelah tangannya yang lain menggenggam tangan Angelica mencoba menguatkannya atas masalah yang sedang menimpanya.
"Ceritakan padaku apa yang terjadi. Mungkin aku bisa membantumu," tawar Cass mencoba meraih simpati dari Angelica. Hati kecil Cass sesungguhnya melarangnya berbuat hal yang demikian. Sudah seharusnya, Cass menghormati pernikahan yang tengah dijalani oleh Angelica daripada memperlihatkan rasa sayang dan cintanya yang tidak pernah hilang.
"Aku tidak ingin merepotkanmu," tolak Angelica sambil tersenyum dan menyeka air matanya.
"Tidak, tentu saja tidak!" Cass terus meyakinkan Angelica agar mau bercerita padanya. Angelica pun tersenyum lalu menunduk menarik isaknya sekali dan menoleh pada Cass.
"Suamiku Collin sepertinya berselingkuh dengan mantan kekasihnya," aku Angelica memulai ceritanya. Cass membesarkan bola matanya kala mendengar tentang hal tersebut. Ia sendiri kurang mengenal siapa suami Angelica. Rasa kesal dan kecewa membuat Cass tidak pernah mencari tahu siapa pria itu.
"Maksudmu? Dia tidak memutuskan kekasihnya?" sahut Cass ikut menimpali.
"Aku rasa begitu." Angelica lalu mengambil ponselnya dan ingin menunjukkan bukti yang ia peroleh pada Cass agar pria itu percaya padanya.
"Aku sebenarnya sudah curiga dengan gerak-geriknya belakangan ini. Setelah perempuan itu pulang dari Italia, dia sudah jarang di rumah. Collin selalu keluar rumah dan beralasan jika ia tengah bekerja atau ada rapat ... alasan klise seperti itu!" Angelica mulai mengadu pada Cass tentang apa yang terjadi.
"Lalu aku membuntutinya suatu hari dan aku menemukan dia bertemu dengan kekasihnya diam-diam. Coba lihat!" Angelica menunjukkan pada Cass sebuah video yang berisi suaminya Collin terlihat tengah bersama seorang wanita. Cass mengernyitkan keningnya melihat video singkat itu.
Di dalam video itu Collin, suami Angelica tampak seperti tengah merayu wanita berambut panjang di dalam kafe sambil memegang tangannya. Ia bahkan sempat mengecup tangan wanita itu dengan penuh kemesraan. Namun sayangnya, wajah wanita itu tidak terlihat begitu jelas.
"Apa kamu yakin dengan semua ini? Maksudku, bisa saja suamimu sedang bersama anggota keluarganya ..." Angelica balik terkekeh kecil pada Cass dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak mungkin! Aku kenal betul siapa itu Sophie Marigold!" tukas Angelica mulai emosi dan menyebut nama wanita yang ia maksudkan.
"Tadi saja aku menemukannya sedang membujuk sahabat si wanita brengsek itu! Dia ingin bertemu lagi dengan Sophie!" tambah Angelica begitu kesal.
"Namanya Sophie," sebut Cass dan Angelica mengangguk.
"Ini orangnya!" Angelica menunjukkan sebuah foto yang ia simpan dalam galeri ponselnya dan seketika Cass terkejut. Ia membesarkan matanya menatap dengan jelas jika wanita yang ditunjukkan oleh Angelica adalah wanita yang ia tolong kemarin malam.
"A-Apa ... " cetus Cass tidak percaya dan begitu kaget. Cass menoleh pada Angelica yang juga keheranan melihat reaksinya.
"Ada apa, Cass? Apa kamu mengenal wanita ini?" tanya Angelica dengan kebingungan. Cass menatap lagi wanita tersebut dengan raut yang agak sedikit aneh sekaligus seperti tidak percaya.
"Tidak mungkin ..."
"Apanya? Kamu pikir aku berbohong!?" tukas Angelica seperti tersinggung pada Cass.
"Bukan, maksudku ... wanita itu. Dia tidak mirip dengan video yang kamu tunjukkan," ucap Cass beralasan. Angelica makin mengernyit tidak suka. Ia memperlihatkan lagi video yang tadi dan kening Cass makin mengernyit. Ia sadar jika itu adalah wanita yang sama.
"Kamu masih mengelak? Apa kamu mengenal wanita itu, Cass?" Cass mengatupkan bibirnya dan menggeleng.
"Sikapmu mencurigakan ..." tambah Angelica.
"Aku hanya pernah melihatnya saja tapi aku tidak pernah mengenalnya," aku Cass mencoba menyamarkan dirinya.
"Di mana kamu melihatnya?"
"Klub malam," jawab Cass singkat dan Angelica langsung mendengus sinis.
"Aku sudah tahu jika dia memang bukan wanita baik-baik!" Cass masih diam menatap Angelica yang terlihat begitu marah pada wanita tersebut. Cass masih tidak menyangka jika wanita yang bernama Sophie itu adalah duri dalam pernikahan Angelica.
"Aku tidak mau dia mengganggu pernikahanku lagi, apa kamu punya ide?"