"Tuan Ronzi!" tukas Galaxi terkejut.
"Sudah kuduga, Ronzi adalah dalang di balik rencana ini. Tapi aku suka gayanya," batin Mars.
"Tuan Mafia? Boleh juga," bisik Mars menyindir.
Ronzi pun tersenyum sinis lalu ia berjalan dengan santai ke hadapan Galaxi.
"Jangan remehkan anak bocah, apalagi bocah yang satu ini berbeda. Mainnya mafia-mafia an," kata Ronzi menyindir Galaxi.
Galaxi hanya terdiam saja sembari mengernyitkan keningnya.
"Norman, kalian sembunyi dimana? Saya sudah khawatir kalo yang di sewa nenek lampir itu bukan mafia dari kelompok gerhana?" tanya Ronzi seraya berjalan kepada bawahannya itu.
"Maafkan saya Tuan, bos tadi melacak ponsel saya. Dan saya tidak mau Tuan terlacak sehingga Tuan akan kena omel Tuan Algos," balas Norman.
"Hahahaha ... ternyata anak mafia punya rasa takut sama bos mafia," sindir Mars seketika merasa tertawa mendengar jawaban bawahan Ronzi.