"Aneh sekali, kenapa permukaan bawahnya terasa panas?" gerutunya di dalam hati.
Ia kembali menatap ke arah sekitar restoran. Hanya ada dirinya dan beberapa pelayan saja. Karena tidak ini mengambil resiko, ia pun segera membuang makanan itu ke dalam lobang sampah. Ia juga segera membayar tagihan semua makananya. Wajahnya pun kembali terlihat kesal setelah keluar dari restoran tersebut.
"Aku sangat menyesal memesan banyak makanan di tempat ini. Bukan hanya lambat, pelayan yang ada di tempat ini juga sangat tidak amanah!" gerutunya, ia pun segera meluruskan pandangan.
Kedua netranya tanpa sengaja melihat sosok pria yang tidak asing di depan parkiran mobil. Ia pun kembali berbalik dan sejenak melihat ke arah belakang. Ia merasa sangat terperanjat melihat kehadiran Raymond di depan sana. Untuk menghindarinya, ia pun segera berjalan lewat pintu samping. Namun, Raymond langsung melangkahkan kaki besarnya untuk mengejar kepergian sang sekretaris.