"Sayang, kamu ada di dalam?" panggil Raymond setelah sampai di depan pintu kamar.
Divya langsung memejamkan kedua matanya beranggapan bahwa ia sangat tidak menyenangi kehadiran pria tersebut. Ia langsung menyahut dan membuka pintu kamar dengan lembut. Ia juga tidak lupa memberikan senyuman palsunya kepada Raymond setelah saling bertatapan. Pria itu dengan antusias langsung menarik tangan kekasihnya sampai ke dalam ruangan tengah.
"Sayang, ada apa? Kenapa kamu pulang tanpa memberitahu diriku?" tanya Raymond merasa penasaran.
Divya kembali melebarkan senyumannya. "Maaf, Mas. Aku tadi … aku lupa kalau kamu tidak ada rapat. Karena biasanya 'kan kamu selalu ada meeting setelah selesai jam kerja." Ia langsung memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan tatapan canggungnya.
"Hm, kamu sudah melupakan aku ternyata—"