Divya masih tidak menggubris, ia terus berjalan dengan tatapan kosong. Raymond pun segera menarik tangan wanita itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kamu sudah kehilangan akal, ya? Kamu hori saja tertabrak pengendara motor tadi!" sentak Raymond.
Divya langsung menatap wajah pria yang ada di hadapannya. "Menjauhlah, Mas! Aku tidak ingin melihatmu lagi!" Ia langsung menghempaskan genggaman tangan Raymond.
"Oke, tetapi kamu harus ikut bersamaku sekarang! Aku tidak mau membuatmu mati di jalanan. Jika, hal itu sampai terjadi, masalah di dalam hidupku akan semakin banyak!" pekiknya, ia segera menarik tangan Divya untuk masuk ke dalam mobilnya.
Sepanjang perjalanan, Divya terus menyembunyikan tangisnya. Hal itu juga membuatnya Raymond merasa sangat terganggu. Ia tidak hanya sekali membentak kekasihnya dengan intonasi yang keras. Hal itu pun semakin membuat masalah mereka menjadi semakin rumit.