"Anakku, maafkan Mama. Duh, aku sampai lupa dengan kandunganku karena mereka sangat antusias dengan kedatangan Desi," batin Divya seray mulai mengelus-elus kandungannya.
Dengan langkah pasti, ia mulai berjalan mendekati wanita yang baru saja masuk ke dalam kediaman. Dengan wajah yang terlihat sangat cemas, ia pun segera mempersilakan wanita tersebut untuk masuk. Untung saja, di dalam kediaman itu tidak ada Anggun. Desi juga tidak akan diizinkan masuk kalau diketahui oleh wanita paruh baya tersebut.
"Hm, bagaimana ceritanya kamu bisa mengirimkan pesan acak seperti tadi?" tanya Divya setelah masuk ke dalam kamarnya.
Desi masih berusaha untuk menenangkan pikirannya. "Siapa wanita yang tertidur di atas ranjang?" tanyanya dengan wajahnya yang masih terlihat sangat resah.
"Oh, wanita itu adalah adikku memangnya kenapa?" tanya Divya balik.
