Divya kembali melebarkan sudut pada bibirnya. "Terima kasih, Ma. Baiklah kalau begitu aku pamit dulu, ya. Sampai jumpa lagi nanti," ucapnya dengan sangat ramah.
Divya juga tidak lupa memberikan salam hormat kepada keluarga Roderick yang masih memantau pergerakan. Setelah berbalik arah, Divya segera memejamkan kedua netranya lantaran sudah merasa sangat resah. Ia juga masih merasakan hal yang sama setelah masuk ke dalam ruangan privat itu.
"Eh, kenapa kamu lama sekali, Kak? Kami sudah sangat lapar menunggu kedatanganmu," sosor Keyla sembari mengelus perutnya secara berkala.
"Hm, maafkan aku, ya. Tadi aku sedikit berbincang dengan keluarga lamaku yang ada di dalam restoran ini. Seharusnya, kalian berdua makan saja. Jangan tunggu kehadiranku." Divya mulai duduk pada satu kursi kosong yang di sana.
"Wajahmu terlihat sangat resah seperti itu, Kak. Memangnya ada hal buruk apa yang terjadi di sana?" tanay Baim dengan wajah yang sudah terlihat sangat penasaran.