Raymond segera melepaskan pelukannya setelah mendengarkan hal tersebut. "Ayo, akan aku berikan kamu sebuah hiburan di atas ranjang."
Divya segera tertawa terbahak-bahak ketika mendengarkan hal tersebut. "Aku hanya bercanda, Sayang. Mari kita tidur. Aku juga mulai merasa sangat mengantuk saat ini."
Raymond juga tidak menolak permintaan kekasihnya. Saat ini mereka sedang berpelukan sebelum akhirnya tertidur pulas. Saat matahari sudah terbit dengan sempurna di atas cakrawala. Divya mulai terbangun, lagi-lagi ia selalu menjadi insan yang tersadar paling akhir. Kini, Raymond sudah duduk di sebelahnya sembari membaca surat kabar harian ini.
"Kamu sudah bangun, Sayang? Apakah tadi malam tidurnya nyenyak?" tanya Raymond setelah sadar kalau kekasihnya sudah terbangun.
"Hoam, aku tidur dengan nyenyak di dalam pelukanmu. Hm, kamu sudah lama bagun?" tanya Divya seraya mulai meraih gelas berisi air bening di atas nakas.