Karena merasa sangat lelah dengan segalanya, Divya mulai memejamkan kedua netranya. Ia hanya ingin berusaha untuk tidak kembali emosi karena kekasihnya yang terus bertingkah aneh. Cukup lama juga mereka saling vakum tanpa ada interaksi apa pun. Meskipun begitu, Raymond juga masih berusaha untuk tidak terbawa suasana hatinya.
"Kamu kenapa menjadi diam seperti itu?" tanya Raymond merasa sangat penasaran.
Divya hanya menggeleng. Ia juga tidak mengeluarkan sepatah kata untuk menjawab pertanyaan calon suaminya. Wanita dengan tampilan netral itu mulai membuka kedua matanya. Ia juga terlihat sedang mengatur nafasnya agar tidak terlihat begitu tegang. Setelah merasa lebih rileks, ia kembali menatap durja kekasihnya.
"Sudah berhenti ngambeknya, Sayang?" tanyanya dengan sangat lembut.
Raymond langsung tersenyum merekah saat mendengarkan ucapan tersebut. "Aku hanya ingin dimanjakan, Sayang. Kenapa kamu tidak mengerti dengan hal itu?"