"Ah, sudahlah. Pikiranku akan semakin kacau kalau kita terus membahas masalah seperti ini, Mas. Hahaha, kamu kenapa masih menatap wajahku seperti itu?" tanya Divya dengan sangat menggemaskan.
Raymond langsung menelan salivanya dengan berat. "Aku hanya merasa terpesona saja melihat wajahmu yang indah itu, Yang," alisnya kemuaian.
"Aku sudah tahu mengenai hal itu, Mas. Kamu mau aku pijat? Sepertinya, seluruh badanmu itu sedang dalam keadaan yang tidak baik," sahut Divya kemudian.
Saat sedang memijat, Raymond masih terus menatap durja kekasihnya. Senyuman di permukaan bibirnya juga tidak tidak bisa dihindari lagi. Saat sudah selesai mendapatkan hal itu, ia mulai meraba tubuh kekasihnya untuk dipeluk.
"Kamu sudah melihat berita yang ada?" tanya Raymond merasa sangat penasaran.
"Berita apa, Mas? Aku belakangan ini sudah pensiun dari media social. Aku tidak ingin melihat hal-hal buruk yang dapat membuat pikiranku merasa semakin tertekan." Divya mulai mengelus bahu kekasihnya.