Divya juga ikut merasa resah saat mengatakan hal tersebut. "Hm, maksudku … aku merasa takut dengan pengawal yang ada di sini, Mas. Jadi, maksudku kita tidur dalam satu ruangan. Namun, tidak satu ranjang. Aku bisa tidur di mana pun. Kamu bisa tidur di atas ranjangmu dengan aman. Hanya itu saja, hehe."
Divya segera memutar wajahnya karena merasa sangat malu. Tidak ada ucapan apapun yang keluar dari bibir pria tersebut. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengubah permintaannya. Namun, saat ia ingin berlalu dari sana. Devan malah kembali memanggilnya.
"Iya, Mas? Kenapa kamu kembali memanggil namaku?" tanya Divya merasa sangat buncah.
"Kenapa kamu mengurungkan niatmu itu? Cepat sekali mengubah pikiranmu. Ada apa?" tanya Devan merasa sangat penasaran.
Divya mencoba untuk mengkondisikan ekspresi malunya. "Aku hanya tidak ingin melakukannya saja. Hehe, lagian kamu juga tidak mungkin menyetujuinya, 'kan?"