"Mas, kenapa kamu malah mengejekku, Sayang? Hm, kamu masih bisa tertawa setelah melihat kekhawatiran aku, ya?" gerutu Divya masih merasa sangat gelisah.
Raymond hanya tersenyum mendengar ucapan kekasihnya. "Wajah kamu terlihat sangat menggemaskan, Sayang. Ingin sekali aku habiskan dalam sekejap bibirmu itu," ucapnya seraya mencubit pipi Divya.
Divya hanya tersenyum mendengar ucapan kekasihnya. Ia pun mulai menggerakan mobil sport mewah itu. Raymond masih tidak menyangka bahwa kekasihnya sudah bisa membawa mobil. Dan gaya menyetirnya juga sudah sangat handal.
"Kenapa terus menatapku seperti itu, Sayang?" tanya Divya.
"Aku hanya takjub saja, Sayang. Maaf karena sudah membuatmu merasa resah, ya? Aku juga tidak tahu kenapa rem mobil bisa bilang seperti itu. Padahal waktu kami berjalan sebelumnya baik-baik saja." Raymond merasa buncah.