Raymond segera menarik tangan kekasihnya. "Sayang, biarkan mereka menyelesaikan masalah itu sendiri. Mereka pasti lagi ngobrol."
"Mas, bukan hal itu yang aku takuti! Bagaimana jika mereka … mereka ? Aku tidak mau mereka melakukannya di bawah umur," jelas Divya.
Raymond langsung tertawa mendengar ucapan kekasihnya. "Haha, pikiranmu terlalu berlebihan, Sayang. Kembalilah tidur, tidak akan ada sesuatu hal buruk yang terjadi kepada mereka."
"Aku sangat khawatir, Sayang. Aku saja melakukan hal seperti ini setelah berusia dua puluh tahun." Divya kembali merebahkan tubuhnya.
"Hahaha, berarti aku orang pertama, ya?" tanya Raymond manja.
"Iya, kamu yang pertama dan sangat memaksaku dulu," jawab Divya dengan gelak tawa.
"Sore nanti aku akan ajak kalian makan di restoran mewah. Kamu kembalilah beristirahat, Sayang. Aku tahu kamu merasa sangat lelah karena bermain tanpa henti bersama denganku." Raymond kembali mengelus rambut tipis itu.