Luke seketika terdiam mendengar pertanyaan Raymond. Rautnya terlihat sangat kusut. Ia pun kembali menatap durja pria yang sama. Ada sedikit perasaan tidak enak yang ia tunjukan saat itu.
"Maaf, aku belum bisa menemukannya, Ray. Sepertinya ada sosok orang kuat dibalik kekacauan yang terjadi kepada Divya. Hal ini bisa aku katakan karena aku sendiri tidak bisa melacak dari mana asal penerbitan artikel-artikel itu. Aku menjadi semakin merasa sangat khawatir, Ray. Kenapa banyak sekali yang ingin menjatuhkan Divya, ya?" Luke masih mengerutkan dahinya.
Raymond langsung menyandarkan tubuhnya. "Dia salah satu wanita yang pemberani. Sebelumnya tidak ada yang. Berani mendekatiku dan Devan dari kalangan biasa seperti dirinya. Tentu hal itu membuat orang merasa iri. Baiklah, jalankan mobil ini. Besok kita akan berusaha untuk mencari dalang di balik semua ini."