Kedua pria yang ada di dalam ruangan itu sontak terperanjat melihat kedatangan Raymond. Mereka pun masih terus menatap perjalanan pria itu sampai di tempat duduk yang sudah tersedia. Dengan santainya, Raymond langsung mendaratkan tubuhnya di sebelah Luke. Ia juga tidak lupa melemparkan senyuman khasnya kepada kedua pria tersebut.
"Kenapa kalian berdua menatapku seperti itu? Apakah ada sesuatu masalah dengan kedatangan diriku di tempat ini?" tanya Raymond masih dengan ekspresi yang sama.
"Ray, bu–bukannya kamu sedang berada di luar kota?" tanya Luke merasa sangat resah.
Raymond kembali menatap durja pria yang ada di sampingnya. "Aku,baru saja pulang. Dan langsung teringat kepada dirimu. Itu sebabnya aku datang ke sini. Eh, kebetulan sekali kita bertiga kembali dipertemukan. Ada pembahasan serius apa?" Ia kembali memusatkan pandangannya kepada Devan.
"Bagaimana kabarmu, Ray?" sosor Devan.