"Ning, aku perhatikan mas Dimas kayanya mulai memperhatikanmu," ucap Nur begitu Hening tiba dirumahnya, belum juga duduk.
Bayu yang sedang makan getuk langsung menyela, "jangan buat dia kesengsem gak jelas. Udah betol kaya gini, gak usah lagi peduli. Dia cuma merasa bersalah dan penasaran kenapa Hening gak ngejer-ngerjer dia lagi."
"Itu juga yang buat aku bingung, kenapa aku gak ngejar-ngejar lagi? harusnya aku tetap teguh pendirian walau badai menghadap, masa iya nyerah?"
Bayu melotot pada Nur yang menjadi dalang kumatnya kebodohan Hening.
"Tapi, kalo di pikir pikir mending mikirin mas Jin, jelas dia jodohmu."
Hening menyambar gelas wedang jahenya Bayu lalu meminumnya, gak ada batas diantara mereka. udah biasa makan minum ditempat yang sama.
"Jodoh apanya? Kalian pikir aku senang sama rencana gila kakeknya? Punya suami kaya dia ogah!"