Bagi Nisa, hari libur sekolah justru menjadi hari super sibuknya. Benar, karena libur sekolah berarti hanya sekolah yang libur, pekerjaan rumah dan pekerjaan di swalayan tetap berjalan seperti biasa.
Pagi tadi setelah menyelesaikan mencuci pakaian, Nisa pergi belanja kebutuhan sehari-hari. Begitu pulang ke rumah, memasak, kemudian membersihkan seluruh rumah. Semua tempat, sudut, dan sela-sela tidak satu pun yang terlewat. Halaman, kamar, teras tidak ada yang luput dari pandangan Nisa.
Pekerjaannya selesai lebih lambat dari minggu-minggu lalu. Hari ini setiap pekerjaan Nisa barengi dengan melamun. Telepon dari Ilyas siang tadi membuat Nisa tidak tenang. Ada yang aneh dengan laki-laki itu karena tidak biasanya ia mengatakan hal-hal puitis.
"Sebenarnya Ilyas kenapa, sih?" tanya Nisa untuk yang ke-77 kalinya. Ia menghela nafas untuk yang ke-153 kalinya.