Dua Minggu berlalu, setelah sepakat dengan Erina, hari yang di tunggu pun akhirnya tiba, di depan gerbang keluar ibukota, terlihat Erina telah menunggu kedatangan Rui dan Ryouta disana dengan sebuah gerobak yang di tarik mengunakan kuda.
***********************************
Setelah menaiki gerobak itu, mereka pun mulai berangkat menuju ke tujuan mereka yaitu kota Algeria. Di tengah perjalanan, Erina mulai bertanya kepada Ryouta,
"Nee Ryouta, aku ingin tau bagai mana kau mengalahkan Red Minotaur yang merupakan salah satu prajurit elit klan iblis," ucap Erina yang penasaran bagai mana Ryouta mengalahkan Red Minotaur.
"Kau akan tau setelah kita melawan Undead Living Armor," ucapnya pada gadis itu dengan nada datar.
Setelah agak lama berbincang, tak terasa hari pun mulai gelap, dan mereka pun memutuskan untuk bermalam di dalam hutan sampai pagi tiba untuk melanjutkan perjalanan.
"Sepertinya hari sudah mulai gelap, sebaiknya kita bermalam di hutan ini sampai matahari terbit," ucap Ryouta pada yang lainya.
"Kurasa kau benar, sebaiknya kita berhenti dan bermalam disini." Erina menarik tali kekang kudanya untuk membuatnya berhenti.
Setelah kuda berhenti, Ryouta dan Rui pun turun dari gerobak lalu mengambil barang bawaan mereka. Beberapa menit kemudian Ryouta pun memutuskan untuk membagi tugas pada yang lainya,
"Rui kau bertugas untuk memasak, Erina bertugas mengumpulkan kayu bakar di dekat sini untuk api unggun, lalu aku akan masuk lebih dalam untuk berburu atau mengumpulkan tumbuhan liar yang bisa dimakan," ucapnya mulai membagi tugas kepada yang lainya.
Beberapa menit setelah berkata seperti itu, semua orang pun menjalankan tugasnya masing-masing. Setelah agak lama kemudian, Ryouta pun akhirnya kembali dengan membawa beberapa daging monster Gian Boar yang telah di potong dan beberapa jamur serta berry liar.
************************************
Setelah hari sudah hampir pagi, Ryouta dan yang lainya mulai kembali berangkat menuju ke kota pertama untuk beristirahat sejenak. Setengah hari berlalu, akhirnya mereka tiba di kota Odlrilea untuk beristirahat sejenak. Sesampainya di gerbang kota, beberapa prajurit pun meminta mereka untuk berhenti untuk di periksa
"Kalian tolong kartu tunjukan identitas kalian, atau Guild Card kalian," ucap salah satu prajurit pada mereka.
Karna pemeriksaan itu, Ryouta dan Rui pun menunjukan Guild Card mereka kepada penjaga itu sambil bertanya kepadanya,
"Kenapa penjagaan disini ketat sekali?" Tanya Ryouta pada prajurit itu.
"Ah itu karena akhir-akhir ini terjadi banyak penyerangan oleh beberapa Shadow Wolf dan juga ada kabar bahwa di hutan bagian Utara terdapat sarang Monster Poison Fang Spider, karna Itu banyak orang yang tidak berani pergi ke hutan itu," jelas prajurit itu sambil memeriksa Guild Card Ryouta dan Rui.
Setelah pemeriksaan selesai mereka pun di izinkan masuk ke dalam kota, dan sesampainya di dalam mereka pun memutuskan untuk berpencar dan bertemu lagi di depan gerbang saat sore hari untuk menuju ke penginapan bersama-sama.
"Kita berpisah disini dulu ya, aku akan mencari penginapan untuk kita dan menyimpan kereta kita, jadi silahkan berkeliling kota ini," ucap Erina pada Ryouta dan Rui.
"Baiklah, untuk sekarang, kurasa aku akan mengajak Rui untuk berkeliling sekaligus mencari informasi mengenai monster yang menyerang kota ini," ucap Ryouta lalu mengajak Rui untuk berkeliling.
Setelah berkeliling cukup lama, mereka pun memutuskan untuk pergi ke sebuah guild petualang yang ada di kota Odlrilea. Setibanya disana terlihat ada beberapa orang yang menatap dirinya dan Rui dengan tatapan seolah mereka ingin membuatnya dalam masalah dengan cara membuat dirinya menyenggol petualang lain yang sedang minum sehingga membuat minumanya tumpah.
"Hei kau, kau baru saja membuat minuman ku tumpah, apa kau mau mencari masalah dengan ku hah!!" Seru laki-laki dengan armor berwarna hitam besar dengan beberapa duri di bagian bahunya pada Ryouta.
Mendengar perkataan laki-laki itu, dirinya hanya diam saja tanpa menghiraukan perkataan laki-laki itu sambil terus berjalan ke meja resepsionis guild. Karena tidak di hiraukan, laki-laki itu mulai berdiri dari tempat duduknya dan melayangkan pukulannya kearah Ryouta. Sayangnya pukulan itu dapat di tahan dengan mudah oleh Ryouta dengan satu tangan sambil berkata,
"Aku tidak punya watu bermain-main dengan kalian, jadi jangan sampai membuatku marah,"ucapnya pada laki-laki itu.
Mendengar perkataan itu beberapa petualang pun berdiri dari tempat duduknya dan mengepung Ryouta. Melihat hal itu, Ryouta pun meminta Rui untuk duduk dan menunggu di meja resepsionis guild sambil berkata padanya,
"Rui tunggulah disini sebentar, aku akan sedikit bermain-main dengan mereka,"ucap Ryouta pada Rui.
"Yosh, baiklah, sebelum aku mengambil quest memburu Poison Fang Spider, aku akan sedikit pemanasan dengan kalian."Ryouta mulai memegang lengan laki-laki yang mengenakan armor hitam besar lalu membantingnya ke tanah.
"Baiklah satu sudah beres, siapa berikutnya ya,"ucapnya menyulut emosi para petualang yang mengepungnya.
"Jangan sombong dulu, hanya karena kau berhasil menjatuhkan ku bukan berarti kau sudah menang, aku ada petualang Rank C yang terkuat Dagra sang raksasa penghancu...,"
Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya ucapannya pun terpotong begitu saja oleh Ryouta yang memukul wajahnya sambil berkata,
"Kau itu terlalu banyak bicara, sehingga tidak memperhatikan apa yang ada di hadapan mu sekarang, kurasa sudah cukup bermain-main dengan kalian, waktunya mengakhiri ini, Familiar Calling, Calling Red Minotaur."sebuah lingkaran sihir muncul di hadapan semua orang dan dari lingkaran sihir itu muncul Red Minotaur yang merupakan salah satu prajurit elit bangsa iblis.
Setelah kemunculanya, semua petualang berlevel rendah mulai ketakutan dan mulai bersembunyi. Beberapa menit setelah lingkaran sihir itu menghilang, Red Minotaur itu berkata pada Ryouta,
"Apa yang bisa ku lakukan untuk mu master,"ucapnya sambil menunduk hormat pada Ryouta.
"Ah kebetulan sekali, aku ingin kau memberi pelajaran pada para petualang yang menggangu ku, ku serahkan mereka pada mu Red,"ucapnya sambil menepuk bahu Red
"Baiklah, waktunya memberi kalian pelajaran karna telah berurusan dengan master ku,"
"K-kami tidak akan tali menghadapi mu, selama ada Dagra-san kami tidak akan takut terhadap mu benarkan Dagra-san,"
"Ahh, aku lupa memberitahu kalian bahwa teman kalian Dagra sudah pingsang karna skill baru dari Red yaitu Nightmare Terror, jadi sekarang hanya tinggal tersisa kalian saja kan"
"Maafkan kami, kami berjanji tidak akan menggangu mu lagi jadi tolong ampuni kami,"ucap laki-laki yang mengenakan baju berwarna hijau dan pedang di belakang pinggangnya sujud meminta maaf pada Ryouta.
"Baiklah karna kalian sudah mengerti, Red kembalilah, mereka tidak pantas untuk kau lawan, mereka hanya sampah tidak berguna, lawan kita yang sebenarnya adalah Poison Fang Spider jadi Janggan sia-sia kan kekuatan mu pada mereka,"ucap Ryouta pada Red memintanya untuk kembali.
"Baiklah master, aku akan menghemat energi ku untuk membantu mu melawan Poison Fang Spider Itu." Red pun masuk kembali ke dalam lingkaran sihir dan menghilang.
************************************
Setelah selesai mengurusi para petualang yang mencari masalah denganya, Ryouta pun menemui Rui yang duduk di kursi yang ada di depan meja resepsionis guild lalu bertanya kepada orang yang ada di resepsionis itu,
"Permisi, apa aku boleh mengambil misi di guild ini untuk membasmi monster yang sedang ramai di bicarakan itu,"ucapnya pada gadis resepsionis guild yang memakai pakaian hijau dan rok yang agak pendek berwarna merah.
"Anu, kau harus mendaftar menjadi petualang terlebih dahulu untuk bisa mengambil quest di guild ini, tapi jika kau sudah menjadi petualang di guild lain, maka kau hanya perlu menunjukan guild card milik mu,"ucap perempuan itu pada Ryouta dengan nada yang masih agak ketakutan.
"Guild card ya, kurasa aku punya, ini dia."Ryouta mengeluarkan guild card miliknya dari sakunya dan menunjukanya pada resepsionis guild bersama dengan guild card milik Rui.
"Baiklah, tolong tunggu sebentar aku akan memeriksa guild card kalian,"ucap gadis itu lalu memeriksa guild card itu.
Setelah di periksa agak lama, perempuan itu berkata kepada mereka setelah memeriksa guild card itu katanya,
"Etto, nama mu Ryouta-san, petualang Rank B, tinggkat keberhasilan Missi mu 100%, monster yang di kalahkan, Red Minotaur, Soul Ghost, dan Black Sword Fang Wolf, dan status level mu sekarang adalah Lv 78,"ucap gadi itu terkejut dengan prestasi dan pencapaian Ryouta.
************************************
Setelah beberapa menit melihat guild card milik Ryouta, gadis resepsionis guild itu pun mengembalikan guild card mereka lalu meminta untuk kembali besok pagi agar bisa bertemu guild master.
"Anu, tolong kalian kembali lagi besok pagi, karna saya harus membicarakan ini dengan guild master,"ucap gadis itu pada mereka.
Mendengar perkataan resepsionis guild, Ryouta dan Rui pun menyetujuinya dan memutuskan untuk kembali lagi besok pagi untuk bertemu guild master. Setelah meninggalkan guild, mereka berdua pun memutuskan untuk berkeliling sedikit lebih lama lagi. Setelah cukup lama berkeliling, Erika pun datang menemui mereka di dekat gerbang masuk dan keluar kota lalu mengantar mereka ke tempat penginapan.
Sesampainya di penginapan, mereka pun langsung memesan kamar untuk menginap selama dua hari di kota itu. Setelah selesai memesan kamar, Ryouta meminta Erina datang ke kamarnya karna dirinya ingin mengatakan informasi yang di dapat dari para penduduk dan para petualang yang ada di kota ini.
Beberapa menit kemudian, Erina tiba di kamarnya Ryouta dan disana Ryouta mulai memberitahukannya beberapa informasi yang menarik.
"Erina aku punya beberapa informasi mengenai tujuan kita, pertama ini tentang jalan yang akan kita lalui dua hari lagi, yaitu hutan bagian Utara. Dari informasi yang ku dapat, di dalam hutan telah bersarang monster dengan tingkat ancaman A dan S yaitu Shadow Wolf dan Poison Fang Spider, dan juga mereka sering melihat seorang iblis dengan zirah hitam pekat yang membawa sebuah pedang aneh di tangannya terlihat seperti sedang memimpin para monster yang ada disana," ucapnya memberitahukan informasi itu pada Erina.
"Jika dugaan ku benar, maka salah satu dari Seven Sin of Hell terlihat dengan masalah ini, tapi kita tidak tau siapa dia, tapi ada kemungkinan dia adalah anggota dari Seven Sin of Hell yaitu Pride, tapi itu hanya kemungkinan besarnya saja, tapi untuk berjaga-jaga aku akan mengirimkan pesan pada ketiga gadis suci lainya," ucap Erina mengirimkan pesan ke pada tiga gadis suci lainya.
Setelah membahas informasi itu, mereka bertiga pun memutuskan untuk membuat rencana dan mengamati pergerakan salah satu anggota Seven Sin of Hell sekaligus membersihkan jalur yang akan mereka lewati untuk sampai ke kota Algeria. Keesokan paginya setelah selesai sarapan dan sedikit berlatih, Ryouta dan Rui pun pergi ke guild untuk menemui guild master.
Sesampainya mereka di guild, resepsionis guild pun meminta mereka untuk pergi keruangan guild master untuk bertemu langsung denganya untuk membahas soal quest yang akan mereka lakukan. Di ruangan guild master, terlihat seorang laki-laki bertelinga panjang, berambut putih, berpakaian hijau dan jubah berwarna putih yang sedang menatap ke arah jendela sambil berkata,
"Jadi kau adalah Ryouta-san sang petualang Rank B yang di katakan itu ya, dan juga kau bersama adik mu yang awalnya merupakan budak yang kau beli," ucap laki-laki itu pada mereka lalu berbalik dan duduk di kursinya.
"Ah, memangnya ada apa?"
"Aku inggin menguji mu, apa kah kau benar-benar telah mengalahkan monster tingkat tinggi dan juga salah satu prajurit elit bangsa iblis," ucap guild master pada Ryouta.
"Baiklah lakukan saja, aku tidak keberatan," jawabnya dengan nada santai pada guild master.
"Tidak ada orang yang bisa menyembunyikan kebenaran dari Guardian God Eye milik ku, jika mereka berbohong maka mereka akan mati!" Tegas guild master Itu.
"Baiklah, silahkan lakukan," ucap Ryouta tanpa rasa ragu menangapi ucapan guild master.
"Jadi kau sudah siap menerima resikonya ya, baiklah aku akan memulai pengujianya, Guardian God Eyes." Mata guild master pun mulai bercahaya hijau terang dan perlahan dia melihat energi sihir milik Ryouta.
************************************
Setelah melihat energi sihir milik Ryouta yang berwarna merah kehitaman yang meluap-luap, Guardia God Eyes milik guild master pun perlahan-lahan mulai berubah menjadi merah. Karena kekuatan Ryouta yang begitu besar, guild master pun menonaktifkan Guardian God Eyes miliknya karena tidak sanggup melihat kekuatan yang melebihi kekuatan Guardia God Eyes miliknya, dan dengan nafas terehag-engah guild master pun berkata pada Ryouta,
"Kekuatan yang begitu besar ini memang nyata, kurasa aku tidak rahu lagi melihat semua prestasi yang kau dapatkan, dengan kekuatan ini aku yakin kau akan bisa menaklukan Poison Fang Spider dan Shadows Wolf yang akhir -akhir ini meresahkan warga kota," ucap guild master pada Ryouta.
"Jadi apa aku bisa mengambil quest itu?" Tanyanya pada guild master dengan wajah serius.
"Ah tentu saja, dengan senang hati aku akan meminta mu untuk mengambil quest itu, dan jika kau berhasil maka kau akan langsung naik ke Rank A, bagai mana," ucap guild master pada Ryouta.
"Baiklah, aku menerima itu, tapi sebelum itu aku ingin menanyakan sesuatu, apa kau punya informasi tentang Seven Sin of Hell?" Tanyanya pada guild master.
"Itu adalah salah satu arsip terlarang yang ada di perpustakaan guild ini, kau memerlukan izin dari kerajaan atau izin dari empat kesatria gadis suci, jika mereka mengizinkan mu maka kami akan mengantar mu ke perpustakaan guild ini," ucap guild master pada Ryouta.
"Jika itu masalahnya maka aku yakin, kau mengenal nama Erina Aurora?" Tanyanya pada guild master.
"Nona Erina Aurora adalah salah satu dari empat kesatria gadis suci, dia di juluki dengan julukin The Goddess of Arthemis," jelas guild master itu kepada Ryouta.
"Kebetulan aku sedang menjalankan misi bersamanya, dan kebetulan juga kami sedang membahas tentang Seven Sin of Hell, dan kami menduga yang di lihat oleh salah satu petualang di guild ini adalah salah satu anggota Seven Sin of Hell yaitu Pride," ucap Ryouta pada guild master.
"Jika itu benar, maka izin kan aku dan beberapa Guardians Spirit untuk melakukan penyelidikan terlebih dahulu, sebelum kita mengambil tindakan," ucap guild master itu sambil mendiskusikan masalah yang terjadi dengan Ryouta.
"Kapan penyelidikan itu di lakukan?" Tanyanya pada guild master.
"Kami akan memulai penyelidikanya dua hari lagi, jika penyelidikanya berjalan lancar, maka kita bisa mengantisipasi serangan musuh," ucap guild master pada Ryouta untuk menunggu sampai investigasi selesai agar bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi salah satu anggota Seven Sin of Hell.
************************************
Setelah dua hari berlalu, kini waktu penyelidikanya pun dimulai, sementara penyelidikan di lakukan, Ryouta bersama dengan Rui dan Erina mendapatkan izin untuk memasuki perpustakaan guild untuk mencari informasi lebih lanjut tentang Seven Sin of Hell. Mereka berada di perpustakaan selama beberapa hari sampai investigasi selesai dilakukan.
Beberapa hari kemudian semenjak investigasi di lakukan, guild master pun datang menemui mereka bertiga di perpustakaan guild untuk memberitahukan informasi yang di dapat dari investasi itu.
"Semuanya, aku punya informasi tentang monster yang ada di hutan bagian Utara," ucap guild master pada mereka bertiga.
"Informasi apa? Apa itu berhubungan dengan anggota Seven Sin of Hell?" Tanya Erina pada guild master.
"Ahh, seperti yang di perkirakan, itu memang benar dia adalah anggota Seven Sin of Hell yaitu Pride, dan dari informasi yang kami dapatkan, dia akan mengunakan Poison Fang Spider dan Shadows Wolf untuk melakukan penyerangan ke kota ini, dan penyerangan itu akan di lakukan dalam beberapa hari lagi," ucapnya pada Ryouta dan Erina.
"Jadi, kita tinggal menghentikan rencana mereka sebelum rencana mereka di laksanakan dan mengalahkan Pride itu benarkan?" Ucap Ryouta pada guild master.
Setelah berkata seperti itu, mereka pun mulai bergerak untuk menggagalkan rencana Pride untuk menyerang kota Odlrilea. Sebelum mengalahkan Pride, Ryouta, Rui, dan Erina berpencar untuk menyingkirkan beberapa Poison Fang Spider dan Shadows Wolf sebelum mengalahkan Pride.
"Semuanya kita akan berpencar, aku akan pergi ke arah Barat, kau dan Rui pergilah ke arah Utara, setelah kita membereskan Poison Fang Spider dan Shadows Wolf, kita ta bertemu lagi di titik ini dan kita akan menyerang Pride bersamaan," ucap Ryouta pada yang lainya lalu mulai bergerak ke arah barat.
Setelah berpencar agak lama, dirinya pun tiba di wilayah barat dan di sana dia melihat beberapa sarang dan jaring laba-laba raksasa di sana lalu berkata,
"Seperti yang di katakan guild master, ini adalah sarang laba-laba raksasa yang cukup kuat dan sulit untuk di potong," ucap Ryouta sambil memperhatikan jaring laba-laba itu.
Setelah cukup lama memperhatikan jaring laba-laba itu, seekor laba-laba raksasa muncul dan berusaha menangkap dan menjadikanya sebagai makananya. Tapi karna Refleks Ryouta yang cepat, dirinya dengan mudah memotong jaring itu sekaligus memotong tubuh laba-laba itu hingga terbelah menjadi dua.
"Sudah ku duga pasti mereka akan mengunakan serangan kejutan, tapi itu tidak akan berpengaruh pada ku, baiklah sudah waktunya mengunakan skill ini, Dalam dingin aku memanggil mu, Dalam kehampaan kau mewujudkan diri mu, Dari lapisan udara yang tipis kau menari dan mengikat semuanya dalam kegelapan yang hampa, telan lah dan bekukan lah semua dalam es abadi, Yami no Shirai Yuki." Udara di sekitar Ryouta pun mulai merendah, lalu perlahan-lahan bunga es mulai muncul dan dalam sekejap area di sekitar dirinya pun membeku.
Karena area di sekitar telah membeku, para monster yang bersembunyi pun juga ikut membeku dan mati seketika dalam keadaan beku.
"Sepertinya disini sudah beres, kurasa aku akan sedikit berkeliling di wilayah ini," ucapnya berkeliling di sekitar wilayah Barat
Sementara itu, di wilayah Utara, Rui dan Erina tengah menghadapi Shadow Wolf dan beberapa Poison Fang Spider di dekat pohon yang di kelilingi jaring laba-laba. Saat mereka bertarung, Rui pun berkata pada Erina,
"Erina-sama, jika kita melawan mereka, maka pertarungan ini tidak akan ada habisnya, tapi jika kita berhasil mengalahkan pemimpin mereka yaitu Poison Spider Queen, maka mereka akan mundur dan pergi dari tempat ini," ucap Rui sambil mengayunkan Short Sword miliknya.
Setelah mendengar ucapan itu, Erina pun mulai menargetkan Queen Poison Fang Spider untuk membuat para monster lainya menyerah. Beberapa jam berlalu, setelah mereka menargetkan Queen Poison Fang Spider, monster Itu pun mulai bergerak mendatangi mereka bersama beberapa monster lainya.
Enemy and Boss Enemy
Queen Poison Fang Spider
Lv 81
Hp: 79,200
Atk: 40,000
Mp: 100,000
Skill:
Poison Bite
Abbility:
-High Speed
-High Jump
-Strong Net
Shadow Wolf
Lv 60
Hp: 45,200
Mp: 21,000
Atk: 75,800
Skill:
-Shadow Dash
-Black Claw
Abbility:
-Shadow Body
(Battle Skip)
Pertarungan pun berlangsung begitu lama, sehingga membuat Erina dan Rui kewalahan, dan di saat mereka sudah mulai dalam keadaan terdesak, Ryouta pun muncul lalu memotong beberapa Shadow Wolf dengan Scythenya lalu berkata,
"Sepertinya aku datang tepat waktu, kalian tidak apa-apa," ucap Ryouta pada Rui dan Erina sambil memegang Scythe di tanganya.
Saat tengah menghadapi beberapa Shadow Wolf yang tersisa, Queen Poison Fang Spider mulai melesat cepat ke arah Ryouta, sehingga membuat Erina berteriak pada Ryouta,
"Ryouta awas! Queen Poison Fang Spider akan mengunakan jarinya, jaring itu tidak akan bisa di potong kecuali kau memotongnya dengan pedang yang di aliri sihir api," ucapnya memperingati Ryouta.
"Jadi begitu ya, kurasa kau tidak perlu khawatir dengan serangan itu, aku bisa mengatainya dengan mudah," ucap Ryouta mengayunkan Scythenya lalu membelah jaring yang di luncurkan oleh Queen Poison Fang Spider dengan mudah.
Setelah memotong jaring Queen Poison Fang Spider, Ryouta pun mengunakan kemampuan Scythenya untuk memotong tubuh Queen Poison Fang Spider Itu. Beberapa menit setelah berhasil membunuh Queen Poison Fang Spider, terlihat dari kejauhan seorang monster yang mengenakan armor hitam dengan satu tangan yang panjang dan seperti cakar sambil membawa sebuah pedang aneh di tangannya, berjalan mendekati Ryouta dan yang lainya lalu berkata,
"Kau berhasil menghentikan rencana ku untuk menghancurkan kota Odlrilea dan membunuh semua penduduknya," ucap monster itu pada mereka.
"Sepertinya kau adalah anggota Seven Sin of Hell, Pride. Kebetulan sekali, karna aku akan mengalahkan mu disini, bersiaplah." Ryouta berputar kebelakang lalu berusaha menendang Pride dengan kakinya.
"Ambisi mu boleh juga, tapi kau tidak akan bisa mengalahkan ku dengan kekuatan seperti itu, Deadly Cresent." Pedang milik Pride seketika berubah memanjang, lalu mulai bergerak dan menusuk Ryouta dari belakang.
"Gawat, Ryouta menghindar!" Teriak Erina meminta Ryouta menghindari serangan itu.
Tatapi serangan itu tidak dapat dihindari dan seketika itu juga Rui dan Erina melihat Ryouta terbunuh akibat serangan Pride, sehingga membuat mereka terkejut karena kematian salah satu teman mereka. Melihat hal itu, Erina pun menjadi marah kepada Pride lalu berkata,
"Aku tidak akan pernah memaafkan mu, kau akan menyesali perbuatan mu kepada Ryouta, Release Artemis." Setelah kata Artemis di ucapkan, terlihat pakaian Erina berubah warna menjadi warna merah menyala dan di sekelilingnya terlihat banyak sekali pistol yang melayang dan siap menembak kapan pun yang dia mau.
"Bersiaplah Pride, ini akan menjadi akhir bagi mu," ucap Erina yang tengelam dalam amarah terhadap Pride.
~Bersambung~