Setelah mendengar saran dari Mio, Ryouta pun langsung menuju ke penginapan itu. Sesampainya disana, dirinya pun berkata,
"Jadi ini adalah penginapan Sayap Perak ya, baiklah ayo masuk," ucapnya mendorong pintu untuk masuk ke dalam.
Setelah pintu di buka, terdengar suara lonceng kecil yang berada di atas pintu berbunyi, lalu seorang gadis berambut panjang berwarna merah menyala keluar lalu menyapa pelanggan yang datang. Tetapi saat dirinya melihat pelanggan yang datang, dia langsung dengan spontan berkata,
"Ryouta-san sedang apa kau disini," ucap gadis itu pada Ryouta.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
"Ryouta-san, kau pelupa sekali ya, ini aku Milia, apa mungkin kau lupa dengan ku karna kita jarang bertemu ya?" Tanya Milia padanya sambil sedikit tersenyum.
"Jadi kau Milia, aku tidak mengenali mu karna penampilan mu begitu banyak berubah," ucap Ryouta padanya.
"Kau ada benarnya juga ya, semenjak aku disini, banyak laki-laki yang terus memperhatikan ku, mungkin karna penampilan ku ini ya."
"Mungkin, kurasa penampilan mu mulai berubah semenjak kita terakhir bertemu," pujinya terhadap Milia karna penampilanya yang berubah drastis.
"Oh iya, dimana Rui, apa dia masih ada di kerajaan Alfesteins?"
'Rui sekarang sedang berada di kerajaan Deltras untuk berlatih dan menjadi lebih kuat, oh iya Milia, kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Ryouta pada Milia.
"Ah itu karena, tempat ini adalah cabang dari Penginapan Eraria, dan kebetulan aku adalah manajer tempat ini. Oh iya Ryouta, apa kau mau minum sesuatu, atau juga kau mau sedikit camilan yang ku buat, sambil ngobrol?" Ucapnya menawarkan makanan dan minuman sebagai camilan selagi mengobrol.
"Kurasa boleh saja, kalau begit, aku pesan teh hangat, lalu beberapa camilan yang kau buat."
"Oke, aku akan mengambilkannya untukmu, jadi tolong tunggulah sebentar." Milia pun beranjak pergi meninggalkan Ryouta, sementara dirinya membuatkan dua teh hangat dan mengambil beberapa camilan yang sudah dia buat.
************************************
Setelah beberapa menit menunggu, Milia kembali dari dapur sambil membawa beberapa makanan dan juga dua gelas teh hangat untuk menemani mereka ngobrol bersama.
"Ini dia pesanan mu Ryouta, silahkan di nikmati," ucapnya menaruh dua gelas teh hangat dan beberapa makanan di meja tempatnya dan Ryouta ngobrol bersama.
Beberapa jam berlalu saat mengobrol bersama Ryouta, tak disangka hari pun sudah mulai malam, dan Milia pun hampir lupa memberikan kamar yang akan Ryouta gunakan. Setelah memberikan kamar penginapan, terdengar suara lonceng pintu berbunyi dua kali, dan terlihat Ruby sedang mengendong Mio yang nampaknya sudah tertidur pulas, saat melihat Ryouta, dirinya pun berkata,
"Ryouta-san jadi kau menginap disi ya?"
"Ah, aku memang akan menginap disini, selama beberapa Minggu kedepan, sampai aku mengumpulkan informasi yang cukup untuk pergi ke Kuil Empat Dewi Agung, apa kalian tau sesuatu mengenai tempat itu?" Tanyanya pada Ruby dan Milia.
"Aku tidak pernah dengar tentang tempat itu, tapi mungkin saja seseorang di kota ini tau tempat itu, jadi sebaiknya kau mengumpulkan informasi lebih banyak lagi dari guild atau bahkan para petualang dan penduduk kota ini," ucap Ruby memberi saran agar bertanya kepada pihak guild dan juga orang-orang yang tinggal di kota ini.
Setelah malam semakin larut, akhirnya mereka pun memutuskan untuk menyudahi obrolan mereka, lalu kembali ke kamar mereka masing-masing untuk segera tidur.
************************************
Pagi pun tiba, setelah Ryouta bangun, terlihat Ruby sedang membersihkan dan merapikan beberapa meja, sementara Milia terlihat sedang berada di dapur sedang memasak sarapan untuk mereka berempat. Setelah sarapan siap, Ruby pun memanggil Mio untuk sarapan pagi sebelum mereka menjalankan quest dari guild.
Setelah selesai sarapan pagi, dan setelah semua tempat terlihat rapi, Milia memutuskan untuk menutup penginapan sementara waktu untuk menjalankan quest di guild bersama Ryouta dan yang lainya.
Guild Petualang Kota Tria
Resepsionis Guild
"Nee Ryouta, kali ini kau mau mengambil quest yang mana?"
"Kurasa ini lumayan bagus, quest memburu Elger Orlc yang menyerang para penduduk desa Nrilz yang berada di wilayah barat kota Tria," ucap Ryouta mengambil selebaran quest itu lalu menunjukkannya ke Milia..
************************************
Setelah menunjukan quest itu ke Milia, mereka pun sepakat lalu berangkat untuk mengerjakan quest yang mereka ambil. Beberapa jam berlalu, kini mereka telah tiba di gerbang desa Nrilz saat siang hari. Setibanya di gerbang desa, terlihat beberapa orang laki-laki terlihat memegang berbagai macam senjata sambil mengawasi daerah sekitar menghentikan langkah Ryouta dan Milia lalu bertanya kepada mereka,
"Apa yang kalian lakukan di desa ini, jika kalian ingin menginap sebaiknya cari tempat lain saja, kami tidak bisa menjamin keselamatan kalian di desa ini."
"Kami bukan ingin menginap, kami adalah petualang yang datang karena menerima quest dari kalian untuk membasmi monster Elger Orlc," ucap Milia menunjukan selebaran quest dan guild card miliknya kepada laki-laki yang menghadang mereka.
Melihat guild card dan selebaran quest yang di tunjukan tadi, mereka berdua pun di antar masuk untuk menemui kepala desa. Setelah masuk ke dalam desa dan berdiskusi dengan kepala desa, akhirnya mereka pun mendapat persetujuan dari kepala desa untuk memburu Elger Orlc.
Setelah diskusi selesai, Ryouta dan Milia memutuskan untuk berpencar sambil mencari informasi tentang Elger Orlc yang akan mereka hadapi. Beberapa jam berlalu, akhirnya mereka mendapatkan informasi yang cukup tentang Night Horn yang akan mereka hadapi.
"Sepertinya kita mendapatkan informasi yang cukup banyak tentang Elger Orlc, sekarang tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerang," ucap Ryouta pada Milia.
Akhirnya, waktu yang di tunggu pun tiba, kini mereka berdua sudah berada di hutan yang ada di luar desa dan dari sana mereka pun mulai berpencar untuk mencari dan menghabisi Elger Orlc secara terpisah di dua lokasi yang berbeda. Setelah berpencar cukup lama, Ryouta pun menemukan beberapa Elger Orlc yang tengah berkumpul di sekitar aliran sungai, kemudian bersembunyi di balik semak-semak lalu dengan perlahan dirinya menembaki beberapa kepala Elger Orlc dari belakang dan membuat jumlah mereka berkurang sedikit demi sedikit, sampai hanya tersisa satu Elger Orlc yang tersisa.
"Sepertinya hanya tinggal tersisa satu Elger Orlc saja ya, sebaiknya aku selesaikan ini dengan cepat," ucap Ryouta keluar dari persembunyiannya.
Setelah keluar dari persembunyiannya, Elder Orlc yang tadi pun bergerak dengan cepat ke arahnya lalu mengarahkan pukulannya ke arahnya.
[Enemy]
Elger Orlc
LV 60
Hp: 30,000 / Attack: 8,000
Skill:
Smash Puch
High Attack
"Level 60 ya, itu cukup menarik, tapi itu tidak akan cukup untuk mengalahkan ku, Bloody Razor Cut." Ryouta mengubah pedang yang di bawanya menjadi Black Scythe of Abyss, lalu dari ujung Scythenya muncul energi berwarna hitam kemerahan seperti darah lalu ketika di ayunkan, itu berubah menjadi lingkaran besar bergerigi yang memotong tubuh Elger Orlc menjadi dua bagian.
"Sepertinya ini sudah berkahir, sebaiknya aku menyusuri sungai ini, siapa tau Milia butuh bantuan untuk mengalahkan mereka," ucap Ryouta setelah memotong tanduk Elger Orlc dan memasukan tubuh mereka ke dalam Dimensional Storage miliknya.
Setelah agak lama menyusuri aliran sungai, terlihat Milia sedang memotong tanduk dari beberapa Mayat Elger Orlc.
"Sepertinya kau juga sudah selesai, bagai mana kalau kita kembali ke desa," ucapnya pada Milia yang sedang memotong tanduk dari beberapa mayat Elger Orlc.
"Ah, kurasa ini sudah cukup untuk menjadi bukti bahwa quest kita telah selesai, jadi ayo kembali ke desa dan melaporkan ini kepada kepala desa."
************************************
Beberapa menit setelah keluar dari hutan, mereka berdua pun kembali ke desa Nrilz untuk menunjukan bukti penaklukan mereka kepada kepala desa. Setelah menunjukan beberapa tanduk Elger Orlc, kepala desa pun memberikan stempel khusus yang di berikan oleh guild kepada semua orang jika mereka ingin mengajukan quest dan juga sebagai bukti bahwa quest yang di berikan telah di selesaikan.
"Dengan begini quest ini telah di selesaikan," ucap kepala desa Nrilz memberikan stempel pada selebaran quest.
"Tapi sebelum kalian pergi, terimalah 300 koin emas dari kami sebagai hadiah, dan juga resep, dan bahan-bahan pilihan untuk mengolah daging Elger Orlc," ucap kepala desa memberikan hadiah kepada mereka.
Setelah mendapatkan stempel dan juga beberapa hadiah lainya, Ryouta dan Milia pun membawa selebaran quest yang sudah di stempel ke guild untuk di sahkan dan di tukar dengan hadiah dari guild. Beberapa jam kemudian, saat hari sudah mulai sore, mereka berdua pun tiba di guild, lalu pergi ke resepsionis untuk menunjukan selebaran quest yang telah di stempel itu untuk di tukar dengan hadiah dari guild, tapi bukan hanya mereka saja yang telah selesai, Rubi dan Mio pun juga sudah menyelesaikan quest mereka dan meminta pengesahan dari guild.
Saat melihat mereka memberikan selebaran quest ke resepsionis guild, Ryouta melihat ada perbedaan antara stempel yang ada di quest miliknya dan di quest milik Ruby, stempel yang mereka punya berwarna merah terang, sementara stempel milik Ruby berwarna biru gelap, karna penasaran dengan hal itu dirinya pun bertanya ke resepsionis guild,
"Permisi, aku ingin tau kenapa stempel ku dan stempel milik mereka berbeda?"
"Terimakasih sudah bertanya, akan saya jelaskan mengapa ada perbedaan warna di stempel itu, pertama di guild ini memilik sistem yang unik dari guild lainya karena kami menilai petualang yang benar-benar menjalankan quest, atau yang salah sedikit saja dalam quest, ataupun yang bermalas-malasan. Jadi hadiah yang di berikan guild itu sesuai stempel yang di dapatkan."
"Singkatnya seperti ini, jika mendapat stempel merah berarti quest yang di ambil selesai dengan sempurna tanpa masalah sedikit pun, jika mendapat stempel biru, maka ada sedikit kesalahan dalam quest, jika mendapat stempel putih atau hitam, itu artinya kau tidak mengerjakan quest mu dengan benar dan kau gagal melakukan apa yang diminta di quest itu," jelas Milia pada Ryouta.
"Jadi begitu ya, aku rasa aku mengerti, oh iya Ruby apa yang terjadi dengan quest kalian?"
"Sebenarnya, kami dimintai untuk membantu mengumpulkan tanaman Clivilas tapi Mio malah mengumpulkan banyak rumput liar, itulah sebabnya ada kesalahan dalam quest kami."
************************************
Setelah menerima hadiah masing-masing, mereka pun kembali ke penginapan untuk bersantai dan makan malam melepas lelah setelah bertarung seharian. Beberapa bulan berlalu, setelah banyak meraih prestasi di guild, dan membentuk party bersama Milia, Ruby dan Mio, mereka pun mulai terkenal di kalangan para petualang sebagai party terkuat yang sering menyelesaikan berbagai quest yang hampir mustahil untuk di selesaikan.
Pagi hari di penginapan, setelah Ryouta dan yang lainya selesai sarapan, dan akan menjalankan quest, guild master tiba-tiba datang ke penginapan lalu berbicara pada mereka,
"Semuanya, aku punya berita bagus untuk kalian, karna prestasi kalian saat menjalankan quest sangat baik, aku punya quest spesial untuk kalian, quest itu adalah pemintaan langsung dari seorang pahlawan baru, dia meminta para petualang terbaik untuk menemaninya mengambil Pedang Orivion yang dapat mengalahkan raja iblis."
"Sepertinya ini adalah permintaan yang sangat langka, karna seorang pahlawan meminta kami untuk membantunya, jadi apa yang akan kami dapat jika berhasil membuat pahlawan mendapatkan pedang itu?" Ucap Ryouta mulai berdiskusi dengan guild master.
"Ah jika berhasil, maka kalian akan mendapatkan mendali kehormatan dari guild, dan juga stempel guild spesial yang berguna untuk kalian saat kalian ingin mencari informasi di perpustakaan kota ini dan juga beberapa hadiah lainya."
"Kurasa kita sepakat, jadi dimana kami bisa bertemu dengan pahlawan itu?"
"Kalian bisa bertemu dengannya di kota Logsverial, atau bisa di bilang sebagai kota persinggahan dan perdagangan, disana banyak sekali bahan makanan langka yang bisa kalian dapatkan dan juga beberapa hasil laut yang cukup terkenal," ucap Lena kepada Ryouta sambil menjelaskan tentang kota Logsverial.
************************************
Setelah selesai membahas tentang quest yang di ajukan langsung oleh pahlawan baru, merekapun menyetujui quest itu dan mulai bersiap sebelum kapal menjemput mereka tiga hari lagi.
Setelah tiga hari berlalu, Ryouta dan yang lainya pun menuju ke pelabuhan saat pagi hari, dan tepat waktu saat kapal itu mulai berlabuh. Saat kapal berlabuh, mereka pun mulai naik ke kapal dan mulai menunggu beberapa menit sebelum kapal itu kembali berangkat.
"Baiklah, sebelum kapal ini berangkat, bagai mana kalau kita mendiskusikan tentang rencana kita saat tiba di kota Logsverial," ucapnya pada Milia, dan yang lainya.
"Aku rasa aku akan berkeling sebentar bersama Mio saat tiba disana, dan mungkin membeli senjata baru untuk ku," ucap Ruby sambil memperlihatkan senjatanya yang sudah mulai rusak.
"Aku juga ingin berkeliling disana sambil membeli beberapa bahan makanan langka bersama Ryouta," ucap Milia pada yang lainya.
"Baiklah, Karna sudah di putuskan, kita akan melakukan yang kita inginkan."
Setelah membahas apa yang akan mereka lakukan, kapal pun mulai berangkat menuju ke kota Logsverial. Saat kapal mulai berangkat, Milia, Ruby dan Mio pun terpesona dengan pemandangan lautan biru yang indah dan juga beberapa ikan muncul dan meloncat mengiringi kapal mereka. Saat kapal memperlambat lajunya, Mio pun melihat beberapa ikan yang mungkin bisa di tangkap lalu berkata kepada Ruby,
"Oi Ruby, sepertinya kita akan makan semua jenis olahan ikan," ucap Mio melepaskan pakaiannya dan melemparnya ke arah Ruby lalu terjun ke air untuk menangkap beberapa ikan.
"Sepertinya itu menyenangkan, tapi aku rasa aku tetap berada disini saja, mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak," ucap Milia masuk ke dalam kabin kapal untuk menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk memasak.
Sementara Mio berenang dan menangkap ikan, Ryouta terlihat sedang membuat sebuah pancing untuk membantu menangkap banyak ikan.
"Yosh sepertinya ini sudah selesai, hei Ruby, bagai mana kalau kita memancing saja, aku yakin kita akan dapat lebih banyak ikan."
"Heeh, jadi kalian yakin bisa dapat ikan yang lebih banyak dari ku, kalau begitu ayo kita jadikan ini sebagai lomba, siapa yang dapat ikan lebih banyak dia yang menang," ucap Mio yang masih berada di air.
"Baiklah, aku terima tantangan mu."
Perlombaan menangkap ikan pun di mulai selama beberapa menit, dan setelah hari sudah mulai agak sore, perlombaan pun selesai dengan hasil yang seri.
"Sepertinya hasilnya kali ini hasilnya seri, tapi lain kali aku akan menang," ucap Mio sambil memakai pakaiannya kembali.
************************************
Setelah puas berlomba menangkap ikan, kapal pun mulai mempercepat lajunya melewati lautan biru. Beberapa jam berlalu, kini hari pun sudah mulai gelap Ryouta dan Ruby pun mengantar ikan yang mereka dapat ke kabin kapal untuk di masak.
"Milia, tolong masak ikan ini ya, karna malam ini Mio meminta untuk makan berbagai macam hidangan dari ikan."
"Oke, serahkan pada ku, aku akan memasak makanan yang enak untuk semua orang," ucapnya pada Ryouta.
Setelah selesai memasak, berbagai macam makanan yang terbuat dari ikan pun di sajikan kepada semua orang di kapal untuk makan malam, dan saat makan malam, Mio mengambil beberapa Beer hadiah dari kapten kapal.
"Semuanya, mari bersulang untuk makanan ini, dan silahkan makan sepuasnya," ucapnya mengangkat cangkir Beer ke udara untuk bersulang bersama yang lainya.
"Ah, hari ini kita akan makan sepuasnya, jadi jangan menyia-nyiakan kesempatan ini," ucap Ryouta yang juga mengangkat cangkir Beernya ke udara.
Setelah makan malam selesai dan saat semua orang sudah tertidur, Ryouta melihat seorang gadis yang mengenakan gaun tidur berwarna hitam keunguan berjalan menuju ke arah dek kapal. Karna penasaran, dirinya pun memutuskan untuk mengikutinya dari belakang, dan saat gadis itu tiba di dek kapal, cahaya bulan pun meneranginya dan terlihat gadis itu adalah Milia yang tampaknya sedang memandangi langit malam penuh bintang.
Melihat itu, dirinya pun memutuskan untuk menemui Milia yang sedang berdiri memandangi langit malam penuh bintang sambil bertanya,
"Tidak bisa tidurnya?"
"Ah, Ryouta ya, maaf membangunkan mu ya."
"Tidak apa-apa, aku juga tidak bisa tidur, jadi apa aku boleh ngobrol dengan mu disini sebentar?" tanyanya pada Milia.
"Iya tentu saja, aku suka saat ada teman untuk di ajak bicara dari pada diam sendirian disini," ucapnya sambil tersenyum kepada Ryouta.
"Kenapa kau tidak bisa tidur? Apa ada sesuatu yang mengganjal di pikiran mu?"
"Mungkin hanya sedikit, aku mungkin hanya tidak merasa tidak terlalu nyaman dengan tempat baru," ucap Milia menceritakan kegelisahannya pada Ryouta.
"Jika kau merasa tidak nyaman, aku akan menemanimu sampai rasa tidak nyaman mu hilang, dan jika kau takut, kau bisa memegang tangan ku, dan aku akan melindungi mu dengan kekuatan ku, sampai kau merasa aman dan tidak merasa takut lagi," ucapnya sambil memegang tangan Milia.
Mendengar ucapan Ryouta, dirinya pun menjadi tenang dan kegelisahan di dalam hati dan pikirannya pun juga mulai hilang, lalu dirinya pun berkata,
"Aku senang punya teman satu party seperti mu, dan berkat mu, kegelisahan ku sudah mulai berkurang, jadi aku aka kembali, besok akan menjadi hari yang panjang untuk kita, jadi slamat malam Ryouta," ucapnya berdiri lalu kembali ke kabin kapal untuk tidur.
Setelah agak jauh dari dek kapal, dirinya pun bersandar di dinding kapal, dengan wajah yang memerah sambil berkata,
"Entah kenapa, kata-kata Ryouta membuat jantung ku berdebar kencang, apakah mungkin aku menyukainya, tapi aku tidak yakin dengan perasaan ku ini, mungkin sebaiknya aku menyembunyikan perasaan ku ini sampai aku benar-benar yakin terhadap apa yang aku rasakan."
************************************
Setelah malam penuh bintang berlalu, pagi hari pun tiba, kini kapal yang mereka tumpangi pun hampir tiba di pelabuhan kota Logsverial. Beberapa menit setelah mendekati pelabuhan, kapten kapal pun sedikit mempercepat laju kapalnya dan tak selang beberapa menit kemudian, kapal pun tiba dan berlabuh di pelabuhan kota Logsverial.
"Akhirnya kita sampai juga, di kota Logsverial, dimana kota ini memiliki banyak bahan makanan langka dan juga berbagai ras hidup dengan damai di kota ini dan saling berhubungan baik dengan yang lainya," ucap Ryouta sambil melihat pemandangan kota Logsverial dari kapal.
Beberapa menit kemudian, kapal pun selesai berlabuh di pelabuhan kota Logsverial bersama beberapa kapal yang mengangkut berbagai macam barang seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan bahkan beberapa hasil lau yang masih segar.
"Semuanya, kita telah tiba di pelabuhan kota Logsverial, bagai mana kalau kita masuk ke dalam kota," ucapnya pada yang lain.
"Ide yang bagus, kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa di dalam kota," ucap Mio yang mulai berlari duluan meninggalkan Ryouta dan yang lainya di belakang.
"Mio, tunggu kami, kau janggan bergerak sendirian," ucap Ruby bersama yang lainya yang ikut mengejarnya dari belakang sambil sedikit tertawa.
Setibanya di gerbang masuk kedalam kota, terlihat beberapa prajurit berjaga di depan gerbang sambil melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang akan masuk ke dalam kota terutama kepada Milia dan yang lainya. Setelah tiba giliran mereka untuk di periksa, para prajurit itu itu berkata,
"Tolong perlihatkan kartu identitas kalian atau jika kalian punya guild card silahkan di perlihatkan kepada kami agar kami dapat memeriksanya."
************************************
Setelah menunjukan guild card mereka, kepada prajurit yang memeriksa mereka, akhirnya mereka pun di izinkan untuk masuk ke dalam kota, lalu saat akan masuk para prajurit itu berkata,
"Slamat datang di kota Logsverial, silahkan nikmati kunjungan kalian ke kota ini."
"Baiklah semua, karna kita sudah masuk ke kota, bagai mana kalau kita memulai apa yang bicarakan waktu itu, dan kita berkumpul kembali di air mancur ini saat sore hari lalu menemui pahlawan di penginapan."
Setelah Ryouta berkata seperti itu, mereka semua pun mulai berpencar ke segala arah untuk menikmati kunjungan ke kota Logsverial. Saat semua sudah berpencar, dirinya pun memutuskan untuk pergi bersama Milia untuk membeli beberapa bahan makanan langka yang di jual di sekitar kota ini.
Setelah membeli cukup banyak bahan makanan, Milia pun berkata,
"Sepertinya ini sudah cukup, oh iya Ryouta aku rasa aku bisa pergi sendiri, jadi silahkan kau bisa pergi ke tempat yang kau mau."
"Baiklah, tapi apa kau yakin?"
"Tentu, pergilah, akan sangat di sayangkan jika kau tidak menikmati kunjungan mu ke kota ini."
"Baiklah jika kau bilang begitu, sampai ketemu di dekat air mancur," ucap Ryouta berjalan meninggalkan Milia.
************************************
Setelah berpisah dari Milia, dirinya pu mulai menjelajahi kota Logsverial, dan mencoba berbagai macam makanan yang ada di kota itu. Beberapa menit berlalu setelah menjelajahi kota, tiba-tiba seorang gadis berambut pirang panjang yang di ikat twintail dengan pita putih di rambutnya tidak sengaja bertabrakan dengan dirinya tetapi hanya gadis itu yang terjatuh.
"Maaf, kau tidak apa-apa kan?," Ucap Ryouta pada gadis itu sambil membantunya berdiri.
"Iya, aku baik-baik saja, kurasa aku yang salah karna tidak memperhatikan langkah ku saat berjalan," ucap gadis itu sambil berdiri dan membersihkan pakaiannya.
"Kelihatanya kau sedang dalam masalah, apa aku bisa membantu mu?"
"Ah, kurasa aku memang perlu bantuan, Karna aku sering tersesat saat berada di kota ini."
"Baiklah, jika begitu, aku akan menemanimu berkeliling kota ini, karena aku juga sedang ingin berkeliling di sekitar kota ini"
"Sepertinya kita sudah sepakat ya, jadi tolong antar aku berkeliling kota ini."
Setelah sepakat, mereka pun mulai berangkat untuk berkeliling kota ini, mulai dari mengunjugi berbagai kios makanan, melihat pertunjukan jalanan, dan berbagai hal lainya. Beberapa menit kemudian setelah cukup lama berkeliling, mereka berdua pun tiba di sebuah pelabuhan kecil di dalam kota dan terlihat banyak sekali orang-orang yang sedang berkumpul di sana dan disana juga terlihat seorang laki-laki yang mengenakan seragam biru serta topi biru dengan simbol jangkar dan kerang di tengah topinya berkata kepada semua orang yang berkumpul di sekitar pelabuhan kecil itu,
"Semuanya, persiapkan diri kalian, karna sebentar lagi, perburuan monster Achereon Fish, dan beberapa monster lainya akan segera di mulai, dan jika kalian berhasil mengalahkan dan menangkap dua monster langka yaitu Gigan Kraken, dan Colosal Grion Crab akan mendapatkan hadiah khusus dari guild Aqua Scalter, jadi tunggu apa lagi, ayo kita mulai perburuannya."
Setelah mengatakan hal itu, beberapa Achereon Fish dengan jumblah yang cukup banyak muncul, lalu semua orang yang ada disana pun mulai memburu monster itu.
"Sepertinya hadiah yang di tawarkan cukup menarik, bagai mana kalau kita ikut juga," tanya Ryouta pada gadis itu.
"Kau benar, tapi aku tidak punya senjata untuk bertarung," ucap gadis itu.
"Kalau begitu, gunakan pedang ini, aku mendapatkannya dengan harga yang cukup murah, jadi pakailah."
"Ok, terimakasih untuk pedangnya, sekarang mari kita incar hadiah utamanya," ucap gadis itu sambil menebas beberapa Achereon Fish yang datang.
Beberapa jam berlalu, setelah banyak mengalahkan Achereon Fish, kini peringkat mereka pun sudah mulai mendekati peringkat pertama, dan mereka hanya perlu mengalahkan Gigan Kraken dan Colosal Grion Crab. Setelah agak lama bertarung akhirnya Gigan Kraken dan Colosal Grion Crab akhirnya muncul, tapi banyak petualang yang terhempas akibat serangan kedua monster itu, tapi itu tidak berlaku pada Ryouta dan gadi yang bersamanya, mereka berdua masih berdiri dan berhasil menahan serangan kedua monster itu.
"Kau cukup hebat juga ya bisa mengimbangi kecepatan gerakan ku," ucap gadis itu pada Ryouta.
"Ah kau juga sama, bagai mana kalau kita akhiri ini dalam satu serangan?"
"Kau benar, mari akhiri ini Dengan satu serangan, Dark Phantasma." Saat mengucapkan Dark Phantasma, beberapa pedang berwarna hitam gelap muncul di sekeliling gadis itu dan saat gadis itu melesat dan memotong salah satu tentakel dari Kraken tersebut, pedang yang lainya pun mengikuti untuk memotong dan menusuk tubuh Kraken itu.
"Kurasa aku juga akan mengunakan ini, Dark Dimensional Cut." dengan Scythe miliknya, Ryouta pun membelah dimensi dan membuat tubu Colosa Grion Crab terbelah menjadi dua.
Melihat hal itu semua orang bersorak-sorai karna kebebatan mereka berdua, tapi di tengah sorakan itu, gadi yang tadi bertarung bersamanya pun tiba-tiba terjatuh lalu pingsan seketika. Saat gadi itu pingsang Ryouta segera menggendongnya untuk beristirahat di guild terdekat dari sini.
Di tengah berjalan ke arah guild, gadi itu mulai sadar kembali, dan ketika dirinya sadar Ryouta pun bertanya kepadanya,
"Kau sudah sadar ya, apa kau baik-baik saja?"
Saat mengetahui bahwa dirinya sedang di gendong oleh laki-laki yang menjadi partnernya saat di pertarungan tadi, wajahnya pun mulai memerah lalu berteriak sambil meronta-ronta,
"B-baka a-apa yang kau lakukan padaku, kenapa kau mengendong ku, cepat turunkan aku sekarang, aku bilang cepat turunkan aku sekarang!"
"Oi, berhentilah meronta-ronta seperti itu, kau itu baru saja sadar tau, jadi kondisi mu masih lemah dan sebentar lagi kita akan sampai di guild terdekat."
"Apa kau tidak dengar hah, cepat turunkan aku," ucapnya dengan nada kesal dan dengan wajah yang memerah karna di gendong oleh Ryouta.
Karena gadis itu terus mengeluh, akhirnya Ryouta pun menurunkannya, tapi saat gadis itu berusaha berjalan sendiri, dia tiba-tiba terjatuh lagi lalu saat akan berusaha berdiri lagi, terdengar bunyi keras dari perutnya, karena kelaparan. Karena suara perutnya yang keroncongan, wajahnya kembali memerah karena malu lalu berkata,
"Tolong lupakan kejadian yang kau lihat tadi, dan juga khusu kali ini saja aku ijinkan kau mengendong ku sampai di guild terdekat," ucap gadis itu dengan wajah yang masih memerah.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan, maka aku tidak keberatan," ucap Ryouta mengendong gadis itu.
************************************
Setelah sampai di guild beberapa resepsionis datang dan menyajikan makanan hasil dari pertandingan tadi siang kepada Ryouta dan gadis itu. Beberapa menit setelah selesai makan, hari pun mulai sore, dan saat itu juga hadiah dari pertandingan tadi siang pun di berikan kepada mereka berdua sang juara pertama, dan hadiah itu berupa dua kantong sedang yang berisi masing-masing 800 koin emas, dan 500 koin perak.
Setelah hadiah di serahkan, gadis itu menatap ke luar guild lalu berkata,
"Sepertinya sebentar lagi kakak ku datang untuk menjemput ku, jadi kurasa kita akan berpisah disini, tapi sebelum itu, apa aku boleh tau siapa nama mu?"
"Nama ku Ryouta, Ryouta Kazuya, senang bertemu dengan mu," ucapnya memperkenalkan diri.
"Ryouta ya, nama yang bagus, oh iya nama ku adalah Arisa Claire, dan terimakasih sudah membantuku hari ini, semoga kita bisa bertemu lagi di lain waktu, dan mungkin kita akan bersenang-senang lagi seperti tadi,"
"Ah, semoga kita bisa bertemu lagi ya, Arisa," Ryouta pun berjalan keluar dari guild dan berpamitan dengan Arisa.
Setelah beberapa jam berlalu, terlihat seorang laki-laki dengan rambut merah dan dua tanduk berwarna merah yang ada di sisi kanan dan kiri dahinya, serta armor hitam keunguan masuk ke dalam guild dan menghampiri Arisa lalu berkata,
"Maaf membuat mu menunggu Arisa, apa kau tidak bosan karena menunggu ku?"
"Aku tidak merasa begitu, Zel Nii-chan, karena aku bertemu dengan teman baru yang menyenangkan, jadinya itu membuat ku senang."
"Baguslah jika kau mendapat seorang teman, bagai mana kalau sekarang kita pulang Arisa?"
"Baik Zel Nii-chan, ayo kita pulang."
~Bersambung~