Kematian Yugos sedikit membawa angin segar bagi Rachel meski awalnya Ia merasakan kengerian yang sampai terbayang-bayang di kepalanya. Tembakan tiga kali beruntun, jeritan wanita yang tidak kuat melihatnya, dan tubuh yang terhuyung tanpa nyawa.
Kini tidak ada lagi yang membuat Rachel khawatir akan terjadinya penyerangan dan usaha pembunuhan kepadanya. Dalang dari semua penyerangan sudah yang ternyata adalah orang terdekatnya sudah tidak ada. Istilah musuh dalam selimut yang sebelumnya hanya Ia dengarkan di kamus istilah saja, kini benar-benar Ia alami sendiri.
Yugos sangat dekat kepadanya sampai membuat Cuon cemburu, lelaki itu tidak perhitungan dalam memberikan pertolongan. Namun di balik itu semua ternyata Ia hanya tengah mencari celah untuk melenyapkan nyawanya.