"Argh! Sungguh terlalu! Tuhan, aku ingin mencincang orang di hadapanku!" geramnya yang membuat Rey tertawa terbahak-bahak.
Benar saja. Selama Rey bekerja, dia tak pernah tertawa selepas ini. Hari-hari yang sibuk, selalu terpaku pada kata serius. Dia tak punya waktu untuk menghibur dirinya sekalipun.
Dan jika Rey berlibur, dia selalu membawa pekerjaannya. Tapi saat bersama Bella, dia bisa rela membuat pekerjanya untuk menguruskan untuknya.
Apalagi sekarang, Bella sudah pasti dia tetap setiap waktu. Saat dirinya ada di Kantor maupun di rumah. Bahkan jika dia harus melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, Bella akan tetap bersamanya. Memberikan air minum lalu menjahili Bella.
"Nah!" Bella memberikan hasil gambarnya kepada Pria yang sedang tersenyum secerah masa depannya.
BLAR!!!
Bagaimana petir yang tersesat ketiga matahari terus menyinari senyumnya, petir menggeserkan secepat kilat.
"Bella!" panggil Rey dengan wajah yang semerah banteng.