BELLA tersentak kaget. Dia yang berniat ingin bertemu dengan Nenek Eric, malah mendapatkan Rey di hadapannya. Dia yang tidak mencari Bella. Tiba-tiba sudah tiba lebih dulu di tempat tujuan terakhirnya. Bella masih marah. Besar. Kesal. Apapun itu. Satu kata yang tak bisa dilupakan, dan akhirnya mengayun di tenggorokan.
"Sial! Bahkan aku tidak ingin bertemu dengannya! Kenapa dia bisa di sini tiba-tiba?!" hatinya penuh kekesalan.
Kemudian Rey, dia menghampiri Bella sembari menatap luka yang dibalut perban di kening Bella tersebut. Tanpa awalan bicara, Rey yang ingin memegang luka itu langsung ditepis oleh Bella dengan kasar.
"Bella, kenapa kamu bisa terluka seperti ini?!"
Perkataan yang sebenarnya tidak ingin Bella ketahui. Bella lebih tertarik jika orang yang di hadapannya ini sudah tahu kenapa hal ini terjadi padanya. Bella mengira bahwa Rey datang kesini pasti sudah tahu yang terjadi dengannya.