Chereads / Aku benci masa SMA / Chapter 3 - pengakuan yang mengejutkan

Chapter 3 - pengakuan yang mengejutkan

tak terasa perlombaan pun semakin didepan mata. siswa/I yang ikut perlombaan pun meningkatkan kualitas latihannya agar hasil tidak mengecewakan.

tanpa Nina sadari ada beberapa sikap berbeda yang diberikan Devan untuk kakak kelasnya yaitu Erin. Erin merupakan kakak kelas Nina dan juga Devan. beda satu tahun dimana Nina dan Devan duduk dikelas 11, sedangkan Erin duduk di kelas 12.

"Van gimana? yang semalam aku chat udah dapet belum?" tanya Erin menghampiri Devan yang tengah duduk.

"belum Rin, nanti malam kita bahas lagi ya" balas Devan sembari mengambil minuman yang ada di tangan Erin kemudian Devan meminumnya.

"yaelah lu kalo mau mesra jangan disini deh, kita kan jadi sirik" ucap Edo sahabat dari Devan

"iya ni, lu liat situasi dan kondisi dulu napa" balas Wahyu sambil memakan jajanannya.

Devan, Edo, dan Wahyu merupakan sahabat yang dipertemukan disekolah ini. pada awal masuk mereka langsung menunjukkan keakraban hingga akhirnya menjadi sahabat. Devan yang memiliki sifat ingin selalu dipuji, sedang Edo memiliki sifat yang jahil. beda halnya Wahyu yang memiliki sifat dewasa dan juga bijaksana tapi terkadang ia pun jahil.

tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan kedekatan Devan dengan Erin. siapa lagi jika bukan Nina.

"ko Devan sama teman temannya deket banget ya sama kak Erin?"

"aku harus cari tahu kenapa mereka bisa sedekat itu, jangan sampai Devan punya hubungan sama kak Erin" ungkap Nina dalam hati.

sepulang latihan Nina dan teman temannya langsung meninggalkan sekolah untuk kembali kerumah masing-masing. dan seperti biasa Nina pulang dengan berjalan kaki. kebetulan hari ini Nina ditemani oleh Erin karena rumahnya pun searah dengan Nina.

"kak Erin punya hubungan sama salah satu dari anggota kita?" tanya Nina hati hati.

"hehehe emang kenapa?" balas Erin dengan malu

"ga papa kak, cuma aku perhatiin kakak kaya Deket banget sama mereka hehe"

"kakak pacaran kan sama salah satu dari mereka?" tanya Nina antusias.

"heheh iya" jawab Erin dengan gelak tawanya

"siapa kak?" tanya Nina penasaran

"rahasia" jawab Erin sambil tertawa

"ihh siapa kak? Edo?" tebak nina

"bukan" jawab erin

"Wahyu?"

"bukan juga hehe"

dengan perasaan was was nina mengajukan nama Devan dengan harap Erin menjawab bukan.

"Devan?"

"hihihi iya" jawab erin dengan tersipu malu.

Duarrrr bak disambar petir, ada sesuatu yang pecah dari dalam diri Nina setelah mendengar pernyataan dari kakak kelasnya. waktu seakan ikut melambat seiring denyut jantung Nina yang perlahan mulai mengalirkan rasa nyeri.

cuaca seketika mendung seakan ikut merasakan apa yang Nina rasakan. seketika lutut terasa bergetar hingga lunglai dalam berjalan.