diperjalanan pulang Nina memutuskan pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat Maghrib dahulu karena waktu sudah menunjukkan pukul 18 : 10.
ketika memasuki mesjid, sayup sayup Nina mendengar lantunan ayat suci Al Qur'an yang merdu. hanya sepersekian detik Nina menikmati suara indah itu dan langsung mengikuti arah suara itu berasal seakan terhipnotis dengan suaranya yang merdu. dan betapa kagetnya nina melihat pemandangan yang sangat menyejukkan mata. seorang pemuda tampan berkulit putih dengan perawakan tinggi dan berisi itulah ternyata pemilik suara merdu yang tadi Nina dengar. betapa sempurnanya ciptaanMU yaa Rab....
"fabi ayyi Alaa irabbikuma tukadz-dziban,,,, maka nikmat tuhanmu yang manakah yang telah kamu distakan?" lirih Nina sambil memandangi pemuda tersebut.
setelah beberapa saat Nina memperhatikan pemuda itu, seolah Nina langsung jatuh hati pada pandangan pertama. sehingga Nina tidak sadar bahwa pemuda tersebut telah selesai mengaji dan sudah berdiri menatap Nina dengan heran.
"mbak?" tanya pemuda yang belum diketahui namanya itu. dan sepertinya pemuda itu mulai keheranan sebab orang yang ditanya itu tidak merespon.
"mbak?" panggil pemuda itu sekali lagi membuat Nina sadar dan gelagapan karena Nina kaget kenapa tiba tiba yg ia pikirkan langsung berada didepan mata memandangi seolah waktu ikut berhenti.
"mbak ga papa kan?" tanya sang pemilik suara merdu tersebut.
"i-iya ga papa ko" jawab nina grogi dan langsung pergi ke masjid bagian wanita untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.
"gadis aneh" ujar pemuda itu sambil menggelengkan kepala.
selesai shalat Nina melanjutkan perjalanan pulang kerumahnya, dan Nina masih membayangkan kejadian tadi ketika dia dikagetkan oleh pemuda tadi.
"duhh ko gua sampai bengong kaya tadi sih malu maluin aja, gua berasa jadi orang bodoh kan" Nina bermonolog
sesampainya dirumah Nina langsung mengucapkan salam pada kedua orang tuanya yang sedang berbincang di ruang tamu.
"anak ibu ko baru pulang tumben?" tanya ibu Nina yang bernama Nurjanah.
"mungkin latihannya makin dikecer kali Bu" balas ayah Nina. dan orang yang diperbincangkanpun hanya tersenyum dan mengangguk tanda bahwa Nina membenarkan ucapan ayahnya. setelah itu Nina berpamitan untuk kembali ke kamarnya dan berganti baju. kemudian tidur karena Nina merasa lelah hari ini.
keesokan harinya, Nina bangun kesiangan dan buru-buru berangkat sekolah (seperti biasanya) dengan berjalan kaki. ketika dipertengahan jalan Nina berpapasan dengan pemuda yang kemarin Nina temui di masjid. dan Nina berpura-pura tidak melihatnya karena ia masih malu dengan kejadian kemarin. akan tetapi ketika Nina ingin melewati pemuda itu, justru pemuda itu malah menghalangi jalan Nina. membuat Nina keheranan dan bertanya tanya.
"m-maaf mas kenapa ya?" tanya nina ragu dan sedikit takut. tapi pemuda itu hanya tersenyum dan memandangi wajah Nina membuat si mpunya merasa terintimidasi sekaligus takut.
"duh kenapa lagi ni cowok? aneh banget" ucap Nina dalam hati.
"maaf mas, kalo cuma mau ngalangin jalan mendingan jangan disini deh, saya lagi buru buru" ucap Nina mulai kesal dan berani. tapi yang ditanya masih saja diam
"dasar aneh" ucap Nina sambil berlalu
tetapi sebelum Nina berhasil pergi tangan nina dipegang oleh pemuda itu, membuat mpunya menoleh.
"duhhhh kenapa dia pake pegang tangan segala sih kan gua jd deg degan," jerit batin Nina
"saya cuma mau ngembaliin jam tangan kamu" ucap pemuda itu
setelah beberapa menit terdiam akhirnya Nina angkat suara.
"oh iya makasih ya mas," ucap Nina
"sama sama" balas pemuda itu sambil melepaskan tangan nina dan pergi.
"duh ko gua jadi melting ya" lirih Nina sambil memperhatikan kepergian pemuda itu.