Saat mereka berdua sedang mengobrol, seorang guru berjalan masuk kedalam kelas dan duduk di depan kelas sambil mengabsen para siswa satu-persatu.
Sampai selesai melakukan absensi, nama Alpha dan Radin masih tidak dipanggil oleh guru tersebut.
Ibu Guru tersebut bertanya kepada Radin, "Kamu dikeluarkan lagi?"
"Iya Bu," jawab Radin.
"Yaudah kalau gitu kamu ikut belajar disini aja, tapi jangan berisik," tukas Ibu Guru tersebut.
"Ya, Bu," sahut Alpha yang berdiri dari posisi tidurnya.
"Oiya Ibu lupa, dimana ada Radin disitu ada Alpha."
Mereka mengikuti pelajaran tersebut dengan fokus sampai bunyi bel jam pelajaran selesai, dan pergi menuju warung Mpok Jaenab untuk beristirahat.
Disana ada banyak siswa yang sedang jajan, kebanyakan dari mereka adalah siswa laki-laki dan hanya beberapa Siswi perempuan saja yang sering jajan ke warung Mpok Jaenab dikarenakan jarak yang sedikit jauh dari sekolah.
Saat Alpha dan Radin sedang makan, seorang Siswi perempuam mengahampiri mereka.
"Kalian dicariin sama Bu Eka, katanya disuruh menghadap ke ruangan guru sekarang," ucap Siswi tersebut.
Radin bertanya padanya, "Ada apaan lagi? perasaan gak kelar-kelar ini urusan."
"Gak tahu, aku cuman disuruh menyampaikan itu aja," jawab Siswi tersebut.
"Ya ya ya," ucap Alpha.
Beberapa hari kemudian sekitar jam delapan pagi, Alpha sedang duduk di perpustakaantakaan sambil sedikit ngantuk karena semalam ia habis bergadang main remi bersama teman-temannya.
Ketika sedang asik memejamkan mata, terdengar suara langkah kaki yang perlahan-lahan mulai mendekat dan langkah kaki itu terhenti pas di depannya.
Alpha langsung membuka mata karena ia berpikir itu pasti salah satu teman sekelasnya yang menyuruhnya untuk masuk kembali ke dalam kelas, namun ia sadar bahwa bel tanda jam pelajaran selesai belum berbunyi karena biasanya bel itu akan berbunyi pada jam sembilan tepat tapi sekarang baru jam delapan lewat seperempat.
Pada saat Alpha mengangkat kepala dari atas meja, ia merasa heran karena siswa yang menghampirinya malah asik membaca buku tentang sejarah terbentuknya tatanan dunia versi sunda empire.
Ketika Alpha mengintip siapa orang dibalik buku itu,
Jreng jreng jreng jreng eng ing eng. Suara latar musik.
Ternyata dia adalah orang yang Alpha tidak kenal sama sekali.
Alpha menyapanya dan terjadilah sedikit perbincangan yang panjang, dan perbincangannya adalah seperti ini.
Alpha memanggilnya, "Oi lu."
"Saya?" tanya Siswi tersebut.
"Iya lu, emang ada siapa lagi disini?" jawab Alpha mengeryitkan dahi.
"Itu ada penjaga perpustakaan," ucap Siswi itu dengan mantap.
"Iya yah, gua lupa, hehehe," tukas Alpha tertatawa tapi meringis.
"Makanya liat dulu, baru ngomong kak," Jelas Siswi tersebut.
"Kok kakak, emang tampang gua tua yah?" tanya Alpha bingung.
"Enggak kok, kakak kan kelas XI, aku baru kelas X soalnya," jawab Siswi tersebut.
"Oh pantas aja, lagian gua juga baru liat muka lu, lu kelas X apa?"
"Kelas X.6 kak, kakak kelas XI apa?" tanya Siswi tadi.
"Kalau gua kelas XI ips 1, lu gak masuk kelas? Apa dikeluarin juga sama kek gua," tanya Alpha sambil mengambil buku yang dipegang Siswi tadi.
"Bukan di keluarin kak, kepala saya tadi sakit, badan saya lemes, terus saya dibawa ke UKS," jawab siswi tersebut dengan jujur. "Dari pada bete di UKS, mendingan ke perpustakaan baca buku," sambil berjalan menuju rak buku.
"Aneh lu, kalau gua sih mending di UKS, bisa molor sampai pulang sekolah, hanya saja kalau gua di UKS pasti gua diceramahin terus sama anggota PMR yang lagi piket," ungkap Alpha.
Siswi tersebut bertanya, "Kok orang sakit dimarahin kak? Perasaan tadi mah aku gak dimarahin kok." Karena sebelumnya ia dari ruang UKS.
"Itu sih lu, kalau gua beda lagi, waktu kelas X, hampir tiap hari gua di UKS, sampai-sampai semua anggota PMR tahu nama gua," tutur Alpha kepadanya. "Kerjaan gua di UKS palingan cuman numpang tidur, makanya sekarang UKS pintunya di kunci, kalau waktu itu sih enak gak dikunci, jadi gua bisa puas tidur sampai siang," jawab Alpha menceritakan penyebab dirinya tidak masuk ruang UKS.
"Oh ternyata begitu kejadiaannya," tukas Siswi tersebut.
Dan perbincangan mereka terus berlanjut sampai bel jam pelajaran berbunyi, Alpha pamit pergi duluan kepadanya untuk masuk kelas.
Namun setibanya di kelas, tasnya sudah menghilang dari tempat duduknya, Alpha bertanya pada seisi kelas siapa yang menyembunyikan tasnya.
Tapi semuanya menjawab jika tas Alpha di bawa oleh guru matematika tadi karena ia hendak memeriksa tas Alpha lantaran diatas mejanya tadi tidak ada buku catatan sama sekali, hanya ada buku paket saja.
Lama waktu berselang setelah mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas, mereka melanjutkan ke perguruan tinggi yang berada di luar kota.