Chereads / 1121681 / Chapter 8 - 18-45 A

Chapter 8 - 18-45 A

Saat itu sekitar jam 17.23, hujan yang terus turun sedari pagi mulai sedikit mereda dan awan mendung masih menutupi langit seisi kota dengan di iringi percikan air yang menyentuh tanah dengan kerasnya.

Alpha sedang mengendarai sepeda motor untuk bermain bersama teman-temannya di tempat biasa mereka berkumpul, ia melihat tetesan air dikaca helmnya yang semakin banyak membuatnya memperlambat laju sepeda motor.

Kemudian hujan menjadi semakin lebat dengan di iringi gemuruh guntur yang menggelegar hingga memaksanya menghentikan laju sepeda motor untuk berteduh sampai hujan reda.

Namun tak disangka saat Alpha berteduh di sebuah ruko photo copy yang tutup karena sudah sore, ada orang lain yang berteduh dari derasnya hujan hingga membuat dia basah kuyup dan kedinginan karena ia hanya memakai sebuah baju tipis yang berwarna magenta dengan gambar seorang gadis kecil memegang sebuah boneka teddy bear.

Rambutnya yang panjang itu terasa sedikit menutupi wajah cantiknya sampai Alpha tidak sadar kalau ada bidadari yang sedang kedinginan di sebelahnya.

Saat Alpha sedang sibuk mengusap tubuhnya dengan bagian belakang jaket yang tak basah, fokusnya pun teralihkan karena melihat wanita tersebut menggigil kedinginan oleh derasnya hujan yang di hiasi dengan angin yang berhembus kencang.

Wush, wush, wushah. Suara angin berhembus.

Untuk beberapa saat Alpha hanya terdiam sambil menatap wajahnya yang cantik, entah mengapa seolah seperti ada sinar terang dari belakang punggungnya yang dapat menghipnotis disertai dengan waktu yang berjalan lebih lambat.

Awalnya Alpha sedikit malu untuk berbicara padanya, namun kemudian nalurinya sebagai seorang lelaki mulai keluar dan ia memberanikan diri untuk berbicara padanya.

Alpha berniat untuk meminjamkan jaket kepadanya, akhirnya ia memanggil wanita itu dengan nada lembut yang berbanding terbalik dengan sifat aslinya.

Alpha berkata dengan malu-malu, "M-mbak Mbak, ehem."

"Iya, ada apa Mas?" tanya wanita tersebut.

"Itu kenapa badannya menggigil?" sahut Alpha bertanya balik.

Wanita tersebut menjawabnya dengan nada yang lembut, "Kedinginan Mas, saya gak tahan udara dingin."

"Oh gitu yah Mbak, pakai jaket saya aja biar gak kedinginan," tukas Alpha menawarkan jaketnya untuk dipakai.

Wanita tersebut menolak tawarannya, "Kalau saya pakai jaket Mas, nanti malah Mas yang kedinginan." sembari melempar senyum hangat.

Alpha yang melihat senyuman wanita tersebut merasakan dadanya berdebar dengan sangat kencang seperti saat ia diberi surat cinta oleh Pak Polisi ketika tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor.

Alpha mencoba meyakinkan wanita tersebut dengan berkata, "Gak apa-apa Mbak, saya udah biasa kok bertahan di udara dingin, karena banyak orang bilang kalau sikap saya itu dingin." seraya sedikit memajukan dadanya agar terlihat keren.

"Yang bener Mas?" tanya wanita itu.

"Iya Mbak," jawab Alpha dengan 1000% keyakinan dalam dirinya.

Alpha melepaskan jaketnya, kemudian memberikannya kepada wanita tersebut dan dia langsung mengenakan jaket yang di berikan oleh Alpha.

Jaketnya harum semerbak oleh parfum keringat karena ia mencuci jaket tersebut satu bulan sekali.

"Makasih yah Mas, jadi ngerepotin gini," ucap sang wanita dengan tersipu malu.

"Iya Mbak, gak apa-apa kok," tukas Alpha dengan ramah.

Padahal dengkul Alpha bergetar dengan hebat karena kedinginan.

"Oh iya Mas, nama Mas siapa, boleh saya tahu?" tanya wanita tersebut karena penasaran.

Alpha memperkenalkan dirinya, "Nama saya Alpha N." dengan senyum selebar di iklan pepsodent.

"N?" tanya Wanita itu kembali.

"Nengok."

"Loh kok nengok?" tanya wanita itu dengan memasang wajah kebingungan.

"Iya, kalau dipanggil gak nengok takutnya dikira sombong, hahaha," jawab Alpha sembari tertawa.

"Oalah, Mas nya lucu, mau saya daftarin ke sirkus?" tanya sang wanita dengan senyum kecil disudut bibirnya.

"Gak ah, makasih, oh ya nama Mbak siapa?"

"Nama saya Putri, Mas keliatan masih muda, kuliah dimana?" tanya Putri kembali.

"Di Universitas Jakarta, Mbak sekolah dimana?" Alpha bertanya balik padanya.

"Kalau saya udah kerja Mas, di bank."

Alpha meminta maaf padanya, "Eh maaf… saya kira masih sekolah, jangan panggil Mas, panggil Alpha aja." sambil memalingkan wajah dengan malu karena salah menerkanya sebagai seorang Siswi SMA.

"Iya Alpha, kamu tinggal dimana?" tanya Putri.

"Di dekat sini, memang Mbak dimana?" sahut Alpha.

"Di Tanggerang."

"Wah jauh juga yah, udah sore kayak gini kok belum pulang Mbak? memang Mbak ngapain disini?" tanya Alpha yang merasa penasaran karena rumah Putri yang jauh dari lokasi mereka berada sekarang.

"Main aja ke rumah saudara, pas mau pulang malah hujan," tutur Putri seraya memasukkan tangan kedalam saku jaket.

"Emang masih ada angkot jam segini?" tanya Alpha.

"Gak tau Al, biasanya aku bawa mobil sendiri, tapi lagi dibengkel mobilnya," jawab Putri sembari menundukkan kepalanya.

"Biar saya antar aja, lagian sekalian main aja ke rumah Mbak, siapa tau saya bisa mampir kalau pulang dari Bogor," ucap Alpha dengan memasang muka memelas dan berdoa dalam hati semoga Putri menerima tawarannya.

Putri merasa tidak enak dan kembali menolaknya, "Gak usah Al, takut ngerepotin."

"Gak apa-apa kok Mbak, dari pada Mbak pulang kemalaman di jalan," ucap Alpha yang sedikit kecewa dengan jawaban Putri.

"Yaudah kalau gitu, tapi tunggu reda yah, takut kamu sakit nantinya Al," saran Putri kepadanya.

"Iya Mbak," jawab Alpha dengan wajah yang berseri-seri.

"Ngomong-ngomong kamu kuliah jurusan apa?" tanya Putri.

"Saya kuliah jurusan sastra inggris, ngidam punya istri bule, tapi kalau gak dapat bule, dapat yang kayak Mbak juga gak apa-apa kok, saya ikhlas," jawab Alpha dengan nada menggoda.

"Emang dasar yah, bisa aja kamu Al," ucap Putri dengan tersenyum dan tersipu malu.

"Mbak suka binatang?"

Putri menjawab dengan antusias, "Suka, apalagi kalau kucing, mereka lucu, gemesin, dan imut."

"Sama dong kayak Mbak, Mbak juga gemesin, lucu, imut, dan cantik," tukas Alpha menyanjungnya. "Tapi saya lebih suka serigala, enggak tahu kenapa pas waktu dulu saya main ke rumah teman, mereka punya anjing yang mirip sama serigala kayak gitu, lucu banget, pengen pelihara tapi takut dicoret dari kartu keluarga," dengan wajah sedih. "Gimana kalau Mbak masuk kartu keluarga saya aja, biar saya bikin kartu keluarga sendiri terus nanti kita pelihara serigala, kucing, dan naga," tutur Alpha menceritakan ketertatikannya kepada Putri dan binatang.

"Dih stres, ish, hahaha," tukas Putri tersipu malu sambil tertawa.

Sejenak Alpha berpikir kenapa Putri tidak merasa curiga dengan dirinya padahal mereka baru saja bertemu, dan suasana mulai terasa canggung karena Alpha bingung mau berkata apa kepadanya untuk memecah kecanggungan tersebut.

Alpha tidak kehabisan akal dan memulai pembicaraan dengan tema yang membuat mereka lebih akrab yaitu menceritakan hal-hal yang lucu bagi mereka berdua.

Melihat senyumnya itu pria mana yang akan tahan jika digoda oleh bidadari secantik dia? gua rasa jomblo yang udah karatan pun akan langsung pingsan melihatnya atau mungkin langsung mati karena terkena serangan jantung mendadak karena detak jantung terpacu dan menimbulkan pemikiran-pemikiran yang cenderung ke arah mesum. Ucap Alpha dalam hati.