Sekitar lima puluh menit berlalu, hujan pun mulai sedikit reda dengan menyisakan gerimis yang membuat suasana terasa romantis di malam yang dingin dan gelap tersebut.
Alpha menyuruh Putri untuk menaiki sepeda motornya yang sudah menyala dari tadi, sebelum menaiki sepeda motor, Alpha memakaikan helmnya kepada Putri karena ia hanya membawa satu buah helm.
Sepeda motornya melaju dengan pelan di awal perjalan menuju kediaman Putri, diatas sepeda motor mereka kembali bercerita tentang pengalaman masing-masing.
"Mbak tau gak kalau saya pernah kepeleset waktu berkendara cuman karena pas belok ada sampah plastik dijalan?" tanya Alpha sambil menoleh kebelakang.
"Masa iya motor bisa kepeleset, jangan ngada-ngada kamu Alpha, hihihi," jawab Putri tertawa kecil. "Aku juga pernah waktu itu naik ojek, terus abangnya nyuruh naik, tapi belum juga aku naik udah ditinggal gitu aja, kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, nyelekit," ungkap Putri dengan antusias.
"Pernah juga waktu itu lagi bawa motor tiba-tiba ada kucing nyebrang, saking kagetnya saya rem mendadak aja, untung gak jatuh."
"Iya aku juga pernah kayak gitu, lagi asik-asik bawa mobil eh ada kerbau lewat, untung aja gak aku tabrak," sambung Putri.
Ini orang malah ngajak adu nasib asu. Ucap Alpha dalam hatinya.
"Ngeri juga, untung kerbau bukan naga, Mbak hidup di negara bagian indonesia mana? Masa ada kerbau tengah jalan," tanya Alpha.
"Waktu itu main ke rumah teman, terus gitu deh."
"Ah okay, dikira daerah Jakarta, soalnya jarang liat," tukas Alpha memalingkan muka ke arah depan.
Meski suara Putri yang indah tak terlalu terdengar karena kalah oleh suara knalpot yang bising, tapi mereka berbincang-bincang seolah suara knalpot tak terdengar.
Ketika melewati sebuah belokan yang berlubang dan licin, motor Alpha pun menghantam lubang yang berada di jalanan.
Ia mencoba menyeimbangkan kembali sepeda motornya karena kejadian tadi dan dengan gerak refleknya Putri memeluk Alpha karena takut terjatuh dari motor.
Wajah Putri nampak memerah. "Maaf yah Alpha, udah peluk kamu, habisnya aku takut jatuh," sahut Putri sembari memeluknya dengan erat.
"Gak apa-apa kok Mbak, dari pada jatuh, kan kasihan liat wajah cantik Mbak kalau sampai tergores oleh aspal, " tukas Alpha menggodanya. "Lagian cuman dipeluk doang kok, semisal Mbak mau culik saya juga gak apa-apa, saya ikhlas asli, keluarga juga pasti pada setuju kalau diculiknya sama orang kayak Mbak, hahaha."
Putri hanya tersenyum malu dan terlihat wajah merahnya ketika Alpha melihat kebelakang, tanpa disadari ternyata Putri memeluknya sepanjang perjalanan karena takut terjatuh
Satu jam kemudian mereka tiba di kediaman Putri dengan keadaan baju yang basah karena menerobos gerimis yang menjadi hujan lebat.
Alpha menghentikan laju sepeda motornya tepat di depan rumah Putri.
Putri langsung turun dari sepeda motor dan membukakan pagar, lalu berjalan masuk kedalam rumah dan menyuruhnya untuk menunggu di teras depan.
Namun ia hanya berdiri di tengah hujan dan tak berani masuk kedalam rumah karena malu.
Putri yang selesai berganti pakaian melihatnya berdiri dihalaman depan, hanya bisa menghela nafas karena ia tak tahu harus tertawa atau kasihan.
Awalnya Alpha sedikit ragu karena takut berhadapan dengan orangtua Putri, namun ternyata dia tinggal sendirian di rumah yang besar tersebut
"Al di dalam aja sini, kayaknya gak bakal reda deh hujannya," ucap Putri berbicara dari pintu dengan hanya menongolkan sebagian tubuh.
"Iiii-iya Mbak, tapi gak enak saya," jawab Alpha dengan gugup.
Putri menyuruhnya dengan sedikit memaksa. "Gak apa-apa kok, masuk aja."
Alpha yang merasa gugup dan malu karena ini pertama kali baginya mengunjungi rumah Putri, hanya bisa mengiyakan ucapannya dan mengikuti perintahnya.
Alpha merogoh sakunya untuk mengambil rokok namun dia lupa jika tidak memilikinya.
"Mbak, warung yang dekat disini, sebelah mana yah?" tanya Alpha.
"Paling di depan komplek, memang kenapa Al?"
"Saya mau beli rokok dulu, hehehe."
"Yaudah."
Putri masuk kedalam mengambilkan payung untuk Alpha gunakan, namun Alpha telah berjalan menjauh dari rumah Putri di tengah hujan deras menuju warung yang di maksud tadi.
Sesampainya di warung, Alpha berkata kepada Ibu penjaga warung, "Bu rokok sebungkus sama kopinya."
"Ini Mas, semuanya jadi dua puluh lima ribu, saya baru lihat, warga baru Mas?" tanya Ibu penjaga warung sambil memberikan rokok dan kopi.
Alpha menjawab dengan ramah, "Bukan Bu, cuman nganter teman pulang doang."
"Pasti temannya neng Hesti yah?" tanya Ibu penjaga warung lagi.
Alpha berkata dalam hatinya. Hesti siapa? Kenal juga kagak gua.
"Bukan Bu, saya temannya Mbak Putri," jawab Alpha sambil membayar barang yang ia beli.
"Oh neng Putri, si Aa nya gak ikut? Biasanya dia ngopi disini kalau lagi pulang," tanya Ibu penjaga warung lagi sambil memberikan uang kembalian.
Alpha kembali lagi bekata dalam hati sambil bertanya-tanya. Aa siapa lagi ini goblog, banyak banget nanya nya.
"Oh iya Bu terimakasih, saya permisi dulu," ucap Alpha menerima uang kembalian.
"Iya Mas," sahut Ibu penjaga warung.
Alpha berjalan kembali menuju rumah Putri dengan wajah penasaran sambil tetap bertanya-tanya siapa orang yang di maksud oleh Ibu penjaga warung tadi.
Kagak paham gua, bodo ah. Ucap Alpha dalam hati sambil mencoba menyalakan rokoknya di tengah hujan.
Alpha sampai di rumah Putri dengan baju yang basah, dan Putri sudah menunggunya di teras depan.
Ia berjalan menuju kursi dan duduk disebelah Putri seraya dia bertanya kepadanya.
"Udah beli rokoknya?" tanya Putri dengan wajah cemberut.
"Ibu warungnya tadi ngajak ngobrol dulu, makanya agak lama Mbak, hehehe."
"Yaudah, ganti baju dulu gih, nih bajunya, kamu lurus terus belok kiri, nanti disitu ada kamar tamu, ganti baju disitu aja," ucap Putri sambil menunjukkan arah.
"Iya Mbak," tukas Alpha berjalan sesuai arahan Putri.
Putri menyuruh Alpha berganti pakaian karena baju yang ia kenakan basah kuyup terkena air hujan.
Ketika sedang berganti pakaian dan akan memasukkan rokok ke dalam saku celana, dia menemukan dua lembar uang didalam saku pakaian Putri berikan.
"Lah, kok?!" ucap Alpha dengan spontan dan kebingungan.
Bzzzt, bzzzt, bzzt. Handphone Alpha bergetar.
Alpha melihat ada sebuah pesan masuk di handphonenya yang ternyata dari salah satu temannya untuk datang ke bengkel membantunya membetulkan sepeda motor, dan sms itu dikirim sekitar dua jam yang lalu.
Pada saat menaruh baju yang basah diatas meja rias, Alpha melihat ada sebuah photo anak kecil yang dihiasi dengan bingkai bertuliskan Winnie The Pooh, ia mengamati foto itu dan menemukan sebuah foto lain dibelakangnya.
Alpha membuka bingkai dan mengambil foto yang berada dibelakang.