Chereads / ANEISHA VS GAVRIEL / Chapter 2 - Ketua OSIS

Chapter 2 - Ketua OSIS

Kring... Kring... Kring...

Jam istirahat sudah tiba. Semua murid langsung berhamburan meninggalkan kelas bagaikan anak ayam yang baru saja dilepaskan. Ada yang langsung pergi ke kantin untuk makan siang, ada yang pergi ke perpustakaan, dan ada juga yang justru pergi ke ruang OSIS untuk mengurus kegiatannya sebagai anggota OSIS. Gavriel yang tidak biasa menghampiri Aneisha, kini dia malah mendekat kepadanya. Tanpa bicara satu kata pun. Hanya tatapan tajam yang diberikannya. Yang ditatap Aneisha, tetapi yang gemetar Zora.

"Mau apa sih lu?" tanya Aneisha dengan sangat juteknya.

"Lu suka ya sama gua?" tanya Gavriel dengan sangat percaya dirinya sambil mengangkat sebelah alisnya.

Aneisha yang mendengarnya sangat terkejut sekaligus ilfeel. Karena Gavriel terlalu percaya diri. Aneisha langsung mengernyitkan dahi nya sambil mengetuk tangan kanan nya ke atas meja sambil berkata, "amit-amit jabang bayi."

Gavriel yang melihat tingkah Aneisha seperti itu justru memberikan senyuman ledekan kepadanya.

"Amit-amit gua suka sama lu. Kalaupun cuma ada cowok satu di dunia ini dan itu lu, gua lebih pilih jomblo selama-lamanya daripada harus sama lu. Udah yuk kita pergi dari sini. Suasana nya panas."

Aneisha menarik tangan Zora, temannya untuk pergi dari hadapan Gavriel. Aneisha baru melangkahkan kakinya beberapa langkah, Gavriel sudah kembali meneriakinya.

"Awas ya lu Neish kalau sampai suka sama gua. Gua tolak lu mentah-mentah."

Aneisha hanya terdiam mengabaikan perkataan Gavriel begitu saja. Aneisha mengajak Zora untuk pergi ke ruang OSIS. Karena ada beberapa tugas yang harus dia selesaikan.

"Ga jelas banget Gavriel. Percaya diri banget dia jadi orang. Amit-amit," gumam Aneisha sendirian.

"Tapi lu ga boleh gitu Neish. Siapa tau nanti lu beneran jodoh sama dia gimana," sambung Zora.

"Zora. Bisa ga si lu jangan bicara seperti itu. Gua ga akan pernah suka sama dia."

"Iya deh iya."

Setelah itu Aneisha dan Zora melanjutkan perjalanan mereka menuju ke ruang OSIS. Aneisha dan Zora kebetulan merupakan anggota OSIS tetapi beda devisi.

*******

Di ruang OSIS.

Aneisha dan Zora sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh pembina OSIS. Mereka berdua bekerja sama. Tidak lama kemudian Devian sebagai ketua OSIS datang juga ke ruang OSIS.

"Zora. Tuh lihat Devian. Cowok idaman gua itu Devian. Udah ganteng, pintar, ga suka bikin onar di sekolah, ketua OSIS lagi."

"Tapi Gavriel juga ganteng loh, Neish. Sayangnya aja dia ga pintar dan bukan ketua OSIS."

"Apa sih lu. Kenapa jadi di sama-samain sama orang itu. Jelas jauh beda lah."

"Iya deh iya."

"Aneisha."

Tiba-tiba saja Devian memanggil namanya. Aneisha yang sudah terlanjur merasa senang duluan pun langsung menghampirinya.

"Iya kenapa Devian?"

"Tolong lu kerjakan ini ya. Di bawa pulang aja gapapa. Tapi dua hari kemudian harus udah selesai ya. Bisa ga?"

"Iya. Pasti gua kerjain sebaik mungkin."

"Oke. Thank you ya. Kalau ada kesulitan bilang gua aja. Pasti gua bantu."

"Pasti. Sama-sama."

"Yaudah kalo gitu gua ke kantin dulu ya. Lu juga jangan lupa makan."

"I... Iya. Habis ini gua juga mau makan siang kok."

"Oke kalo gitu."

Tiba-tiba saja Aneisha terdiam seperti patung setelah mendapatkan perhatian kecil dari Devian. Setelah Devian sudah benar-benar pergi meninggalkan ruang OSIS, Aneisha spontan berteriak histeris kepada temannya, Zora.

"Aaaa... Lu dengar kan tadi Devian bilang apa sama gua? Dia perhatian banget kan sama gua. Itu tuh baru namanya cowok sejati."

Sedangkan Zora hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya itu.

"Aneisha, Aneisha."

"Yaudah yuk kita ke kantin juga. Gua juga lapar nih."

"Ayo."

Aneisha sambil membawa tugas yang diberikan oleh Devian pergi ke kantin bersama dengan Zora. Mereka berdua akan makan siang terlebih dahulu di kantin sekolah sebelum kegiatan belajar mengajar kembali dimulai.

Ketika tiba di kantin, sial nya Aneisha bertemu lagi dengan Gavriel. Kali ini Gavriel tidak sendiri. Tetapi dia bersama dengan teman-temannya. Evans dan Barra. Evans dan Barra adalah kakak kelas nya di sekolah. Gavriel memang lebih sering bergaul dengan kakak kelas nya dibandingkan dengan teman seangkatannya sendiri.

Ketika melihat keberadaan Aneisha di sana, Gavriel langsung meledekinya lagi.

"Awas-awas lu semuanya minggir. Ada calon pacar gua mau lewat," teriak Gavriel kepada semua orang yang sudah menghalangi jalan Aneisha. Aneisha langsung memasang wajah jutek nya.

"Apa sih lu ga jelas."

"Gua tuh jelas. Jelas-jelas ganteng. Hahaha."

"Hahahaha."

Teman-temannya ikut tertawa dengan celetukan Gavriel barusan yang tidak ada lucu-lucu nya sama sekali.

"Ga jelas," sambung Aneisha kembali.

Aneisha mengabaikan Gavriel dan teman-temannya itu begitu saja. Aneisha melakukan niat awalnya untuk pergi ke kantin sekolah. Yaitu untuk makan siang bersama dengan Zora.

******

"Lu pulang sama siapa Neish? Sama kakak lu?" tanya Helen.

"Iya. Palingan sebentar lagi juga sampai."

"Yaudah kalo gitu gua duluan ya."

"Gua juga duluan ya," sambung Zora.

"Iya. Hati-hati ya kalian."

Tidak terasa waktu pulang sekolah sudah tiba. Semua teman dekat Aneisha sudah di jemput dan pulang ke rumahnya masing-masing. Sedangkan Aneisha masih harus menunggu kak Felix untuk menjemputnya. Katanya sih dia sudah berada di jalan.

"Kak Felix mana sih. Lama banget. Katanya udah di jalan. Jangan-jangan dia bohong. Belum di jalan tapi bilangnya udah di jalan," ucap Aneisha sendirian.

Tiba-tiba saja terdengar suara sepeda motor yang mendekatinya. Aneisha sangat hafal siapa pemilik suara sepeda motor itu. Suara sepeda motor itu berhenti ketika sudah berada tepat di hadapan Aneisha.

"Aneisha. Sendirian aja? Lu pulang sama siapa emang?"

Aneisha tersenyum-senyum sendiri melihat kedatangannya. Siapa lagi yang bisa membuat senyuman Aneisha lebar seperti itu kalau bukan Devian.

"Iya nih. Gua lagi nunggu kakak gua. Katanya si lagi di jalan. Tapi ga tau belum sampai juga sampai sekarang."

"Yaudah kalo gitu pulang bareng gua aja. Kasihan lu kalo harus nungguin sendirian di sini. Lu chat aja kakak lu kasih tau kalo lu udah pulang sama gua. Supaya dia juga ga nyariin lu."

Belum sempat Aneisha menjawab tawaran dari Devian, tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil namanya lagi.

"Aneisha."

"Kak Felix? Kenapa sih dia datang di saat yang ga tepat. Kenapa ga nanti aja. Ga tau apa gua mau pulang bareng sama Devian. Kalo kaya gini gua gagal dong pulang sama Devian," ucap Aneisha di dalam hatinya.

Karena Aneisha terdiam melakukan kegalauan nya yang tidak jadi pulang dengan Devian hari ini, kak Felix terus memanggil namanya.

"Aneisha. Ayo pulang. Kenapa malah melamun lu?"

Devian yang tidak tau jika Felix itu adalah kakak dari Aneisha langsung bertanya kepadanya.

"Itu kakak lu?"

-TBC-