Chereads / MIRACLE (Our Magic Shop) / Chapter 16 - bab 16

Chapter 16 - bab 16

"Well....well....well.... lihat siapa yang datang dengan teman miskinnya....ups....I mean her new friends", Sekumpulan gadis itu tertawa sombong pada Hyerin yang baru saja datang dengan Zivanna. Fyi, mereka adalah geng baru yang menguasai sekolah di pimpin oleh Jessi, si anak baru pindahan dari korea.

Dia baru saja pindah setelah Zivanna dan kawan-kawan naik ke kelas tiga. Dan berhasil meraih posisi hyerin yang dulunya di kenal sebagai Princess of School.

Jessi tahu semuanya, karena dulu dia adalah sahabat dekatnya Hyerin dan terpisah karena dia harus ikut ibunya keluar negeri setelah orangtuanya bercerai. Well, tidak ada yang tahu kecuali Zivanna dan Hyerin sendiri.

Untuk sekarang semuanya masih aman, karena pembullyan telah hilang dari sekolah. Tapi sekumpulan gadis itu sudah masuk daftar blacklist milik Zivanna. Itupun kalau mereka membuat ulah dengannya.

Jessi mendekat pada Zivanna, Dia meraih dagunya lalu mengangkatnya. Memperhatikan setiap inci dari wajah kelewat cantik milik Zivanna. "So this is the bitch that ruining your life? Well, she doesn't even look strong"

Zivanna menghentikan aksi Hyerin yang terlihat ingin membalas perkataan Jessi. "Calm down", ucap Zivanna dengan nada rendahnya andalannya.

Zivanna lalu menggenggam pergelangan tangan Jessi yang saat itu masih berada di dagunya, dan mencengkeram nya dengan kuat. Membuat Jessi meringis karena sakit dengan susah payah Jessi melepaskan tangannya walau harus meninggalkan bekas merah.

"Hey.....you!!", Zivanna menatap Jessi dengan death starenya dan langsung membuat Jessi terdiam dan memundurkan langkahnya.

"Let's go", Zivanna menarik lengan Hyerin dan membawanya menjauh darisana. Pagi-pagi buta begini sudah di buat emosi oleh sekumpulan serangga.

(Well, This'nt over yet....)

"Darimana aja sih kalian?", tanya Arka yang seakan panik kehilangan mereka berdua.

"Just looking for fun"

"Okay... okay.....dari kalian apa ada yang lihat Kenzie?"

"Dia belum datang?", Arka menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan Hyerin. Hyerin lalu mengambil ponsel dari sakunya dan mondial nomor sang pacar. Iya, mereka telah pacaran sekitar seminggu yang lalu setelah Hyerin tahu kalau Arka menyukai Zivanna di banding dirinya. Jadi dia memilih untuk bersama Kenzie yang berniat melepas Zivanna bersama Arka.

"Bisa?", Hyerin menggeleng. Ini sudah yang kesekian kalinya Kenzie suka menghilang begitu saja. Dulu saat masih di rumah Arka, Kenzie selalu menghilang tengah malam lalu kembali pada pagi hari. Dan sekarang setelah mereka sudah pindah dia masih saja suka menghilang tanpa memberikan kabar pada mereka.

"Mungkin dia sibuk"

"Yeahh, maybe....", Hyerin menunduk, menatap fotonya bersama Kenzie yang sedang piknik berdua dan sengaja ia jadikan wallpaper.

"C'mon, kelas kita akan segera dimulai", Mereka mengangguk lalu pergi ke kelas masing-masing untuk memulainya pelajaran, meninggalkan Kenzie yang entah ada di mana.

***

"Ayo buka mulut....aaaa", Kenzie menyodorkan sesendok nasi pada seorang wanita cantik yang tengah terduduk di sofa mewah di rumahnya.

"Suka?", Wanita itu mengangguk lucu, dia sangat suka ketika anak ini datang kerumahnya dan membawakan nya bekal dengan bentuk beranekaragam. Dan rasanya juga lumayan enak.

"Kalau mama suka, aku akan bawakan lagi ya..."

"Mama?"

"Eohh.... maksud nya tante.....", Kenzie tersenyum paksa pada wanita tadi.

Sorot mata Kenzie berubah sendu saat ia menatap sang ibu yang sedang bersenandung dengan lagu kesukaan nya. Alasan kenapa ia sering menghilang di tengah mal atau pergi secara tiba-tiba adalah dia harus mengurus ibunya yang terkena penyakit alzheimer setelah ayahnya menceraikan nya. Sejak di sekolah dasar, Kenzie hanya berfokus untuk menjaga sang ibu walau ibunya tidak lagi mengenali dirinya seperti tadi. Tapi rasa sayang Kenzie akan tetap sama.

Well, dulunya Kenzie adalah anak yang sangat bahagia dengan keluarga lengkap nya, sebelum akhirnya sang ayah ketahuan selingkuh dan sang ibu menderita penyakit alzheimer. Kenzie hampir menangis ketika ia mengingat bagaimana ia dan ibunya terlihat seperti orang asing. Di saat semua anak sedang bahagia dan memanggil wnaita yang melahirkan mereka dengan sebutan ibu. Dia malah disini, terkurung dengan kesedihan tanpa bisa memanggil orang yang melahirkan nya sebagai ibu.

Meski begitu, Kenzie tetap bahagia bisa berada di samping ibunya dan menemaninya walau ia harus berbohong, berpura-pura jadi anak tetangga agar bisa menemui sang ibu setiap hari. Dan di tengah malam ia akan diam-diam masuk ke rumah dan menunggu sampai pagi, untuk memastikan ibunya tetap aman.

Hari ini dia tidak masuk sekolah. Dokter bilang penyakit alzheimer ibunya semakin parah dan bisa saja nanti ibunya lupa siapa dirinya. Kenzie harus memperketat penjagaan dirumahnya agar ibunya tidak menghilang karena lupa siapa dirinya.

"Dimana ibumu nak? Kenapa dia tidak pernah datang kesini dan hanya kau yang diminta nya untuk mengurus ku?"

"Well, ibu sedang ada di luar negri untuk urusan pribadi, dia tidak akan bisa pulang kalau urusannya belum selesai. Dan ayah, dia sudah mati beberapa tahun yang lalu", Sang ibu terkesiap mendengar penuturan sang anak. Meski sang ayah masih imhidup, Kenzie sudah menganggap nya mati sejak laki-laki itu selingkuh dan mencerai kan ibunya begitu saja.

"Maafkan aku nak...",Ucap sang ibu sembari mengelus surai hitam Kenzie. Dan Kenzie hanya tersenyum menanggapi nya.

"Baiklah ratu ku yang cantik, Kenzie pergi dulu ya besok Kenzie akan kesini lagii", Pamit Kenzie pada sang ibu, walau hatinya berat untuk meninggalkan nya tapi kenzie tetap harus pergi agar ibunya tak merasa was-was karena kehadiran nya,  terkadang sesaat setelah Kenzie pergi atau bahkan Kenzie masih ada di sana, ibunya sudah lupa siapa dirinya dan kenapa dia berada di rumahnya. Bahkan pernah sekali sang ibu melempar nya dengan vas bunga hingga kepalanya berdarah hanya karena Kenzie membersihkan tempat tidurnya yang sudah kotor.

Kenzie lalu merogoh sakunya. Mengambil ponsel dan menepuk dahinya saat melihat beberapa panggilan tak terjawab dari sang pacar. Dia bahagia karena sekarang sudah memiliki seseorang yang benar-benar mencintai nya walau harus melepaskan cinta pertamanya. Tapi dia sangat yakin bahwa sekarang hatinya hanyalah milik hyerin nya seorang.  Cinta tidak akan mengenal waktu dan ia hadir karena rasa nyaman.

Kenzie mengirimkan pesan pada Hyerin bahwa dia ada urusan dan tidak bisa masuk sekolah. Lalu ia juga mengirim kan pesan pada beberapa bodyguard yang ia suruh untuk mengawasi rumah nya dari jarak jauh, untuk tidak pernah melepaskan pengawasan mereka dari rumah mewah itu.

Kenzie bukan anak miskin, dia anak yang cukup kaya dengan warisan kakek dan nenek nya yang jatuh ke tangan nya. Dia cukup pintar dalam mengelola bisnis, dan tidak pernah ada yang gagal. Semua perusahaan yang diberikan kakek neneknya sudah berkembang dengan sangat baik bahkan akan segera mengembangkan perusahaan mereka ke luar negeri.